Sesuai janji Edo dia datang menjeput Bertha.
Setelah sampai di depan rumah Bertha dia sudah disambut oleh Bertha.
Senyum manis segera dia hadiakan bagi sang pujaan hati.
"Sudah lama nunggu ya sorry aku terlambat bangun, kamu sih tidak bangunin aku."
"Nggak apa -apa ya sudah ayo kita berangkat,"jawab Bertha semangat.
Dengan menempuh perjalanan 35 menit lamanya akhirnya mereka sampai di kampus sebagai mahasiswa/i baru.
Sebelum turun Edo berbisik kepada Bertha nanti jangan kaget kakak kamu pindah ke kampus ini.
Bertha yang terkejut membuka mulutnya lebar.
"Apa?"ucapnya dengan kencang.
"Ia Tha aku baru tahu ini temanku baru kasih info.Gimana apa kita pindah?"
"jika kamu merasa tidak aman lebih baik kita cari kampus lain karena aku tahu dia akan selalu mengganggu kamu,"ujar Edo panjang lebar.
"Tidak usah,"biar saja dengan cara ini mungkin aku semakin kuat jika aku menghindar terus dia akan semena -mena sama aku.
"Mulai sekarang aku harus lebih kuat dari orang seperti dia."
"Baiklah Tha aku akan dukung apa yang menjadi keputusanmu selama itu membuatmu bahagia dan masih wajar."
Edo senang atas keputusan Bertha dia tidak mau melihat gadis yang dia cintai selalu dalam tekanan.
Edo juga memiliki rencana jika Kinan masih mengganggu Bertha maka kasus yang sudah bertahun ia tutupi akan dibongkar walaupun Bertha tidak menhijinkan.
Semua bukti telah dikumpulkan dan masih tersimpan rapi.
Dua kali Bertha hampit menjadi santapan hidung belang atas suruhan Kinan .
Pada saat Bertha hampir dilecehkan oleh suruhan Kinan selalu Edo yang menggagalkan.
Karena Edo memiliki jaringan luas sebagai keturunan pengusaha dengan mudah dapat mencari dalang dari setiap kejadian yang dialami oleh Bertha.
Hanya Bertha yang tidak mau melaporkan Kinan karena dia tetaplah kakaknya.
"Ayo turun ajak Bertha memudarkan lamunan Edo.
"Ayo ucapnya dengan cepat Edo menarik tangan Bertha menuju kelas mereka."
Ya Edo dan Bertha mengambil satu jurusan karena Edo tidak mau jauh ,ia takut kalau nanti ada yang mendekati Bertha.
Mencari tempat duduk bersebelahan membuat orang menjadi segan untuk mendekati mereka.
Didalam kelas mereka ada beberapa orang dari SMA yang sama tapi karena sudah hafal betul dengan sepasang makhluk itu jadi tidak terlalu pusing.
Tapi beda halnya bagi mahasiswa yang lain seperti tidak menganggap Edo mereka dengan semangat berkenalan dengan Bertha .
"Hai nona perkenalan nama saya Rey nama kamu siapa?"tanyanya.
"Saya Bertha jawabnya singkat."
"Kekatin bareng yo,"ajaknya pada Bertha .
"Duluan deh tadi aku sudah sarapan jawab Bertha lembut."
"Ok deh duluan ya ucap Rey,"iapun berlalu meninggalkan pasangan itu.
"Benaran kamu tidak kekantin dulu sebelum ospek mulai?"tanya Edo.
"Memang kamu mau kekantin ayo biar aku temanin,"jawab Bertha.
"Nggak deh nanti saja sekalian pulangnya,"
"kok gitu tadi kamu sarapan nggak."
"Nggak sih tapi tidak enaklah barusan kamu nolak cowok itu ngajak kekantin masak sekarang kesana usil Edo."
"Ye diakan bukan siapanya aku,jelas aku tolaklah."
"Terus kalau aku tanya Edo."
"Calon suami aku jujur Bertha."
"Senangnya diakuin calon suami"goda Edo sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Ih genit deh"kata Bertha yang kemudian melempar tisu yang dia pegang ke arah Edo,tapi dengan tepat Edo nenangkapnya.
"Genit sama calon istri sendiri bolehlah,"sambung Edo yang tidak mau kalah.
"Ia meringkuh tubuh Bertha,"dan membawa dalam pelukanya.
"Hei ini kelas awas Do malu dilihat orang tolak Bertha,"sambil melepaskan pelukan Edo.
"Mana ada orang jawab Edo."Iya sebelumnya ia sudah melihat sekelilingnya.
"Kamu itu ya cari kesempatan,"ujar Bertha cemberut.
"Sayang kalau kamu buat bibirmu begitu aku tidak yakin bisa tahan diri,takutnya aku makan tanpa sisa tahu."
"Ih ngeri aku dengarnya kata,"Bertha sambil angkat bahu.
"Makanya bibir itu dikondisikan yang jangan buat menggoda harimau yang lagi tidur.
"Salah sendiri kenapa cepat bangun,"ujar Bertha.
"Iya itu tandanya normal sayang,"kalau tidak bangun yang ada kamu lari dimalam pertama kita,ucap Edo sambil terkekeh.
"Ais kamu itu lama-lama pikiranmu hanya mesum buat aku takut ni."
"Edo semakin tertawa," mendengar ucapan Bertha.
"Sudah ayo sempat aku berubah pikiran aku nyusul cowok tadi loh ancam Bertha."
"Eh...jangan ngambek dong sayang goda Edo,"ayo kata Edo sambil menarik tangan Bertha dengan lembut.
Akhirnya mereka menuju restoran disebrang kampus mereka.
Ospek telah berlalu hari ini mereka mulai kuliah belajar aktif.
pada pagi hari diparkiran Edo san Bertha berjumpa dengan Kinan.
Kinan siraja usil langsung ngrocos seperti burung beo.
Rupanya kita satu kampus,apa laki-laki simpanan kamu memberikan banyak uang makanya kamu bisa kuliah disini?
Bertha malas menanggapinya tapi Edo justru yang terpancing.
"Apa kamu tidak pernah puas,"dengan apa yang kamu lakukan pada adik kamu sendiri ?
"Aku peringatkan ya sekali lagi kamu mengganggu Bertha aku pastikan kamu akan menyesal."
Edo berlalu bersama Bertha ,mereka duduk di kursi taman kampus untuk menghilangkan aura panas akibat perkataan Kinan.
sepuluh menit kemudian mereka berjalan menuju kelas karena kuliah pertama akan dimulai.
Selama belajar mereka tidak ada pembicaraan sampai dosen telah menyudahi kuliah pertama.
Kebiasaan itu sudah berlangsung sejak smp,itu kesepakatan yang mereka buat bahwa selama belajar tidak boleh ada pembicaraan.
"Kita kemana nih,"masih ada waktu satu jam tanya Edo.
"Oya aku lupa tadi om ngajak jumpa di cafe dekat kampus,"masih sempat gak ya ujar Bertha.
"Kalau dekat sini mungkin masih tapi omnya sudah datang belum?"
"Ya belumlah soalnya aku belum bilang bisa jam segini."
Ya kalau begitu tidak terkejar yang .
"Ya sudahlah,"nanti saja siap kuliah kedua.
"Memangnya om mau ngapain jumpa di cafe,kok tidak dikantor saja?"
"Aku yang minta,"tadinya om mau aku kekantor tapi aku menolak.
"mengapa?kamu belum siap?"
"Iya gitu deh,aku sebenarnya mau pokus kuliah dulu sih."
"Sejak kapan gadisku jadi manja sih?"goda Edo.
"Siapa yang manja juga."
"Yasudah deh nanti jumpai tuh om siapa tahu ada yang sangat penting ujar Edo."
"Tapi temani aku ya,"ajak Bertha.
"Nggak lah yang,"siapa tahu sangat pribadi nanti tidak enak sama om.
"Aku ikut tapi dari meja yang berbeda,"ujar Edo.
"Iya deh tapi nanti jika tidak terlalu pribadi mau ya?"bujuk Bertha.
"Ok sayang asal kamu itu senang."
Saat mereka asik cerita tiba-tiba teman sd Edo datang menghampiri mereka.
"Hai do pacaran saja,"teman tidak dipedulikan grutunya.
"Eh Gil kamu kuliah disini juga?"
"Ya tidak asyk kamu sudah tahu masih bertanya lagi katanya ketus.
"Ah kamu sekarang seperti perempuan saja mudah merajuk,"dari mana aku tahu kamu kuliah disini kamu saja tidak pernah bilang.
"Ya kamu sudah lihat aku disini juga."
"Ya siapa tahu kamu itu lagi jemput pacarkan ujar Edo."
"Aku kuluah disini jurusan akutansi ujar Gibert."
"Kok melenceng dari cita-cita kamu?"
"ya gitulah dari pada tidak kuliah?"
"maksud kamu apa sih tanya Edo."Dia tahu bahwa Gilbert dari keluarga berada tapi kok bilang dari pada tidak kuliah apa maksudnya coba batin Edo.
Gilbert kemudian duduk disebelah Edo.
"Keluargaku terancam bangkrut Do,"jadi dari pada aku menyusahkan mereka dengan cita-citakuya lebih baik aku mengalah.
"Kami saja besok sudah pindah dari rumah kami yang dekat kamu Edo."
"Memang ada masalah apa?"
"ya biasalah Edo bisnis itu ada naik turunnya,mungkin keluarga kami lagi ada dibawah."
"Terus rencana kamu bagaimana?"
"aku mau cari kerja saja Edo,makanya aku pilih jurusan yang paling murah."
"Aku harus berjuang demi kuliahku Edo,"sekarang kakakku lagi tanggung tingal tahun ini dia selesai jadi aku tidak mau dia sampai putus kuliah apalahi dinegeri orang biaya hidupnya lebih mahal.
"Kamu mau kerja dimana Gil?"tanya Edo
"Belum tahu lagi Edo masih mau mencari tandas Gilbert."
"Apa kamu mau bekerja sama aku Gil?"tanya Edo.
"Apa benar ada lowongan?"
"Kalau kamu mau bisa kita cari dibagian mana kamu mau ucapnya lagi."
"Kamu serius Edo?"
"Seriuslah Gil kamu saja yang tidak ingat sama aku,kamu pilih pendam sendiri."
"Aku butuh asisten Gil apa kamu mau?"
"Serius Edo ucapnya penuh girang."
"Ya aku maulah Edo,"aku sangat senang.
Baik kalau gitu nanti sore datang kealamat ini,ucap Edo sambil memberikan kartu namanya.
"nanti aku telpon sesudah kami" selesai urusan kami.
"Ok aku sangat bersyukur Edo,"trimakasih bro,ucap Gilbert sambil memeluk Edo.
"Ya sudah kami mau masuk kelas dulu."
"Kamu masih ada jam kuliah?"
"Ia Edo nanti,setengah jam lagi."
Kami duluan ya,ucapnya sambil berjalan menuju kelasnya.
Saat mereka sampai di kelas dosen pun sudah berjalan dari mereka.
mata kuliahpun telah berlalu dan sekarang sudah lagi dalam perjalanan menuju cafe tempat mereka berjanji.
Mereka duduk di ruang khusus yang sudah di pesan oleh omnya.
Beberapa menit kemudian sudah ada sepasang suami istri datang menghampiri meteka.
"Hai sayang dudah lama menunggu?"
"belum tante kami juga baru selesai kelas."
"Om tidak apakan jika Edo ada disini?"
"tidak nak,kita bisa bicara bersama untuk cari solusi."
"Maksud om solusi apa?"
Begini nak kantor om yang ada di samarinda lagi ada masalah jadi om harus segera kesana.
"Terus bagaimana kantor disini om."
"Itulah makanya om pangil kamu kesini nak.
Om mau segera mengadakan acara untuk perkenalan kamu menjadi pemilik perusahaan.
Om mau bulan ini kita harus adakan pesta penyambutannya nak."
"Jadi persiapkanlah hati dan pikiranmu."
"Baiklah om aku akan berusaha ,berarti kita harus sering belajar lagi dong om."
"Boleh nak"kapan kamu siap om selalu ada waktu.
"Tante sepertinya lebih kurusan ya ucap Bertha."
"Ia nak lagi tidak enak badan akhir-akhir ini jujurnya."
Bertha tersenyum simpul.Bukan karena kangen Berthakan tante?ucapnya penuh selidik.
"Kamu sangat pandai sayang,memang benar setelah tante tahu kamu dan om ada janji tante langsung semangat untuk jumpa kamu padahal sebelumnya tante hanya tiduran saja."
Bersambung
Mohon maaf atas kesalahan didalam penulisan dalam karyaku ini ya.
dan jangan lupa vri vote dan like.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments