Bryan yang kesal kepada Ryan akhirnya membangunkan Ryan.
"Ryan!" Teriak Bryan.
"Ahhhh ada apa? ada apa?" Ucap Ryan dengan terkejut.
"Singkirkan kepalamu dari Reina."
"Kau mengejutkan ku saja."
Tak lama kemudian mereka bertiga sampai di rumah Bryan.
Rumah Bryan
"Benarkah ini rumahmu?" Tanya Ryan.
"Ya tentu saja."
"Woah! sangat besar."
"Kalian berdua mau minum apa? aku akan membuatkannya." Ujar Reina.
"Tidak perlu, kau istirahat saja."
"Tapi--"
"Sudah kau tampak lelah, istirahat saja." Ucap Bryan.
"Tidak masalah hanya menbuatkan minuman saja."
"Biar aku yang buat kau istirahat saja."
"Oh baiklah."
Reina pergi beristirahat di kamar utama no 2. Sedangkan Ryan menatap Bryan dengan tatapan sinis."
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Bryan.
"Yang lelah disini itu aku, seharusnya aku yang diperlakukan seperti itu."
"Oh."
"Hanya oh saja?!"
"Lalu?"
"Buatkan aku kopi dan makan. Aku sangat lapar."
"Bukankah kau tadi baru saja makan?"
"Itu tadi, sekarang aku sudah lapar lagi."
Bryan menbuatkan makan malam untuk Ryan. Ia juga membuat makan malam spesial untuk Reina.
"Cepat makanlah." Ucap Bryan
"Terimakasih banyak." Ucap Ryan tersenyum.
"Kapan kau akan kembali? cepatlah kembali."
"Aku baru saja datang dan kau sudah menanyakan aku kapan pulang."
"Kau tau kan aku baru saja menikah."
"Sebenernya aku di keluarkan dari pekerjaan ku."
"Apa? bagaimana bisa?"
"Aku tidak tau. Violence kemudian menawarkan pekerjaan menjadi wakil kepala sekolah di sekolah menengah atas Chuan."
"Lalu kau menerimanya?"
"Ya. Kau tenang saja Violence sedang mencarikan aku apartemen, setelah mendapatkan apartemen aku akan pindah dari rumahmu."
"Tidak jadi. Kau tinggalah semaumu."
"Kau jangan menyesal ya?"
"Ya."
"Tetap saja aku tidak mau wlee."
"Jika sudah selesai taruh saja piring nya disana. Aku akan mengantarkan makanan pada Reina."
"Baiklah-baiklah."
Bryan pergi mengantarkan makanan kepada Reina.
toktoktok!
"Ya?"
Bryan masuk kedalam kamar. "Reina aku membawakan makanan untukmu."
"Terimakasih. Apa kau sudah makan?"
"Belum."
"Kalau begitu mari makan bersama."
"Bolehkah?"
"Tentu saja, lagi pula ini kan kau yang buat."
Reina dan Bryan menghabiskan makanannya. (Sepiring berdua nie cie~)
.
.
.
Pagi Hari.
"Reina nanti malam aku dan Ryan akan pulang lebih larut. Kau tidurlah duluan."
"Tapi kenapa?"
"Anak-anak beberapa hari lagi akan mengikuti lomba di Beijing tentu saja kami harus extra latihan."
"Baiklah kalau begitu semangat."
.
.
.
.
Depan gerbang sekolah menengah atas Chuan
"Pak guru untuk apa hujan-hujan begini kita ada di luar? Tanya Ben.
"Benar pak. Kita masuk saja dan latihan kembali, disini sangat dingin." Ujar Gio.
"Turunkan payung kalian, dan lari mengelilingi sekolah ini sebanyak 20 kali."
"Pak guru apa kamu bercanda?" Ucap Gio.
"25 kali."
"Pak guru apa kamu tidak waras?" Ujar Dylan.
"30 kali. Jika ada yang mengeluh atau membantah lagi aku akan menambahkan nya lagi. Dan jika di jalan ada yang berhenti aku akan menambahkan nya 5 kali putaran."
"Sudahlah kalian jangan banyak mengeluh, cepatlah lari agar semua ini cepat selesai." Ujar Allen.
Allen kemudian lari terlebih dahulu, lalu mereka mengikuti Allen. Saat beberapa kali putaran Ben dan Dylan berhenti sejenak.
"Aku rasa kakaknya Allen sudah tidak waras." Ucap Dylan sambil menghela nafasnya.
"Benar sekali?" Ucap Ben.
"Sudahlah kalian berdua cepat berlari atau dia akan menambahkan putaran nya." Ujar Leon.
Mereka kemudian melanjutkan putarannya sampai selesai.
Bersambung......
Jangan lupa like, komen, rating dan vote sebanyak-banyaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Wati Simangunsong
enk donk lari2 smbil main hujan
2021-07-28
1