Bryan yang sedang duduk di kursi kamarnya terkejut karena tiba-tiba Reina memeluk nya dari belakang.
"Apa yang kamu kerjakan, suamiku?" Ucap Reina dengan nada mabuk.
"Aaaa Reina kamu tenang dulu ya, aku ambilkan air buat kamu. Kamu lepasin aku dulu."
"Emmmm gk! gk mau!!!" Ucap Reina manja.
"Reina ayolah lepaskan."
"Tidak mau! aku hanya mau bersamamu."
"Aku akan mengambilkan air untukmu ok."
"Tidak! aku tidak perlu air."
"Reina cepat lepaskan, jika tidak aku akan marah."
Reina kemudian melepaskan pelukannya. Bryan kemudian keluar dari kamarnya menuju dapur untuk mengambilkan Reina segelas air.
"Ck bagaimana ini, Reina mabuk lagi."
Bryan kemudian masuk ke kamarnya lagi dengan membawa segelas air untuk Reina.
Saat sampai di kamarnya Reina menarik lengan Bryan, segelas air yang di bawa oleh Bryan terjatuh ke lantai. Bryan gugup Reina memeluk nya lagi.
"Reina.....Reina lepaskan."
"Tidak! tidak mau."
"Reina....."
"Pelukanmu sangat hangat kak Bryan. Biarkan aku begini sebentar saja."
Reina perlahan-lahan kemudian tidur di dalam pelukannya Bryan.
"Reina meskipun aku benci mengakui ini tapi sepertinya aku telah jatuh cinta padamu. Gadis konyol." Ucap Bryan dalam hati.
Bryan kemudian menggendong tubuh Reina dan memindahkan nya ke kasur.
"Aku akan membiarkan tidur di kamarku malam ini. Selamat malam Reina." Ucap Bryan dengan nada yang pelan.
.
.
.
Malah telah berlalu kini pagi hari telah tiba. Reina bangun dari tidurnya, kepala Reina sangat sakit karena semalam ia mabuk berat.
"Habislah aku tamatlah aku! apa yang aku lakukan tadi malam." Ucap Reina panik.
Reina mencium aroma lezat dari dapur, Reina kemudian turun dari kamar Bryan. Reina melihat Bryan yang telah selesai memasak sarapan untuknya.
"Pagi." Ucap Bryan.
"Ehehe pagi." Ucap Reina.
"Apa yang kau lakukan? cepat duduklah dan sarapan bersama."
"Ini kamu yang buat sendiri?"
"Ya."
Reina menyantap sarapan yang dibuat Bryan.
"Emm enak sekali!"
"Benarkah?"
"Ya!"
"Kalau begitu aku akan membuatkan mu sarapan setiap paginya."
Reina tersenyum gembira.
"Aku sudah menyiapkan makan siang untukmu dan Allen di kampus, kau tolong berikan untuk dia ya. Bocah busuk itu tidak pernah makan dengan benar." ucap Bryan.
"Emmm baiklah."
"Cepatlah habiskan sarapan dan mandi, aku akan mengantarmu ke kampus."
"Eh tidak perlu."
"Kenapa? apa kau malu?"
Reina tersedak. "Bukan begitu."
"Kau ini makan pelan-pelan," Ucap Bryan sambil memberikan Reina minum.
"Aku benar-benar tidak pernah berfikir seperti itu. Hanya saja aku tidak ingin merepotkanmu."
"Baiklah-baiklah kau tidak perlu menjelaskannya aku hanya bercanda."
"Jadi apa tidak merepotkan jika kamu mengantarkanku ke kampus?"
"Tidak."
"Kalau begitu antarkan aku." Ucap Reina dengan senyuman manis.
"Ya cepatlah bersiap-siap aku menunggumu di mobil."
Reina pergi mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Ia senang sekali melihat Bryan yang tiba-tiba baik kepadanya.
"Astaga apa aku sedang bermimpi? jika iya maka tolong jangan bangunkan aku secepat mungkin." Ucap Reina dalam hati.
Reina kemudian mencubit dirinya sendiri. "Akhhh sakit! Eh ini bukan mimpi hihi."
Reina pergi menemui Bryan yang sudah menunggu nya di mobil.
"Cepat masuk nanti kau terlambat." Ucap Bryan.
Reina masuk kedalam mobil Bryan. Mereka akhirnya sampai di Universitas Chengdu.
Depan Gerbang Universitas Chengdu.
"Kapan kau pulang? biar aku menjemputmu."
"Sore hari seperti biasa."
"Baiklah aku akan menjemputmu."
"Emm kalau begitu aku masuk."
"Ya, sampai jumpa."
Reina masuk ke dalam kampus dengan senyuman yang lebar. Sementara Bryan segera pergi mengajar.
Bersambung......
Jangan lupa untuk like, komen, rating, dan vote sebanyak-banyaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Srianah Sajah
lanjut thor..seru
2021-08-14
2
Wati Simangunsong
jd bryan itu agensi mata mata untk ap..?? udh kya flin india z
2021-07-28
1
Alsya Frizal
mulai deeh ada rasa cincninta gituu aaahh
2020-12-14
1