Keesokan harinya. Bryan pergi menjemput Reina di kampus.
Gerbang Universitas Chengdu
Reina datang menghampiri mobil Bryan.
"Kak kita mau kemana?"tanya Reina.
"Masuklah dulu." ucap Bryan.
Reina pergi bersama Bryan. Mereka sampai di toko perhiasan.
"Silahkan tuan." ucap pelayan toko.
"Kak Bryan kenapa kita kemari?" tanya Reina.
"Membeli cincin." ucap Bryan.
"Hah?" Reina bingung.
"Aku ingin membeli cincin pernikahan." ucap Bryan.
"Kapan anda akan mengambil cincin nya? Biar kami catat tanggalnya." ucap pelayan toko.
"Tidak perlu di desain. Kami langsung saja membeli yang sudah jadi." ucap Bryan.
"Aku kira dia benar-benar serius membelikan aku cincin. Ternyata......" ucap Reina dalam hati.
"Silahkan tuan dan nona, biar saya ukur dulu jari nya." ucap pelayan toko.
Setelah beberapa menit menunggu pelayan toko kemudian memberikan sepasang cincin kepada Reina dan Bryan.
"Tuan hanya cincin yang cocok di jari tuan dan nyonya." ucap pelayan toko.
"Cincin nya terlihat sangat biasa." ucap Bryan.
"Ini adalah barang lama tuan. Jika ingin mengganti dan merancangnya kembali, harus menunggu setidaknya paling lama 2 minggu." ucap pelayan toko.
"Ah tidak perlu. Kami ambil yang ini saja." ucap Bryan.
"Baiklah saya akan membungkus nya untuk anda."
Cincin telah selesai dibeli. Reina dan Bryan keluar dari toko.
Perut Reina berbunyi. Ia lapar saat pergi ke kampus Reina tidak sempat sarapan. Bryan mendengar suara perut Reina.
"Aku lapar mari cari restauran terdekat." ucap Bryan.
"Oh....ok..." ucap Reina.
.
.
Restauran
Bryan dan Reina telah memesan beberapa makanan dan minuman.
"Reina apa kau sudah memberitahu teman dekatmu?" tanya Bryan.
"Aku hanya memiliki satu teman baik. Shella." ucap Reina.
"Maka baguslah. Lebih sedikit yang tau maka lebih baik." ucap Bryan.
"Iya...." ucap Reina.
"Reina...."
"Ya?"
"Jika mau belum siap, maka aku bisa mengundur hari pernikahan." ucap Bryan.
"Tidak perlu." ucap Reina.
"Apa kau sudah siap?" tanya Bryan.
"Siap tidak siap, aku juga tidak bisa menolak. Pada akhirnya aku akan tetap menikah dengamu. Jadi tidak ada gunanya mengundur hari pernikahan." ucap Reina.
Bryan terdiam. Makanan kemudian datang.
"Ah sudahlah mari cepat makan." ucap Bryan.
.
.
.
Bryan dan Reina selesai makan, mereka kemudian menaiki mobil jeep dan pergi.
"Antarkan aku ke kampus saja." ucap Reina.
"Eh kenapa?" tanya Bryan.
"Aku ingin menginap di asrama." ucap Reina.
"Kenapa tidak dirumah saja?"
"Aku bosan dirumah. Aku juga ingin menceritakan beberapa hal pada Shella." ucap Reina.
"Oh baiklah."
.
.
.
Universitas Chengdu.
Asrama Perempuan.
"Reina..." ucap Shella marah.
"Hehe Shella." ucap Reina dengan manis.
"Duduk! aku ingin mengintrogasi dirimu." ucap Shella."
"Baiklah-baiklah aku duduk," ucap Reina kemudian duduk di kursi.
"Beberapa hari ini kenapa kau tidak pulang ke asrama? siapa yang menjemputmu setiap hari?" tanya Shella.
"Itu dia. Aku kemari ingin membicarakan ini denganmu." ucap Reina.
"Beberapa hari ini aku harus mengurus pernikahan. Yang menjemputku adalah calon suamiku."
"Pembual! kau pikir aku percaya?" ucap Shella.
"Aku serius." ucap Reina.
"Tidak mungkin.....tidak mungkin.....kau saja bahkan tidak pernah punya pacar."
"Aku dijodohkan."
"Kalau begitu siapa suamimu? berapa usianya? dan apa pekerjaannya?" tanya Shella.
"29 tahun--" belum selesai bicara Shella memotong pembicaraan Reina.
"29 tahun! apa kau gila? kau akan menikahi pria tua botak?"
"Siapa yang bilang dia botak?" ucap Reina.
"Biasanya kan begitu. Botak, gendut, tua dan mesum." ucap Shella.
"Namanya adalah Bryan Anggara, pekerjaannya adalah guru."
Shella tercengang mendengar perkataan Reina.
"APA?! BRYAN ANGGARA!" ucap Shella.
Bersambung......
jangan lupa like, komen, fav, rating, dan vote sebanyak-banyaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Srianah Sajah
lanjut thor..semangat
2021-08-14
0
Wati Simangunsong
mng knp dgn bryan anggara
2021-07-28
1
Narni Azaria
seru
2020-11-29
0