Tangan Reina bergetar. Reina menggigit bibirnya karena gugup dan tak tau harus berkata apa.
"Kak pernikahan bukankah suatu hal yang dapat dipaksakan." ucap Reina.
"Lalu?"
"Aku tidak mau!" ucap Reina dengan lantang.
Reina kemudian pergi meninggalkan Bryan. Reina pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi ayahnya.
Rumah Sakit Pertama.
"Ayah," ucap Reina sambil membuka pintu kamar rumah sakit.
"Reina." ucap pak Rio.
"Yah. Ayah sudah makan?" tanya Reina.
"Iya sudah."
"Oh....." ucap Reina sambil mengeluarkan ponsel dari tasnya.
"Reina.... ayah ingin membicarakan hal serius dengan kamu."
"Iya?."
"Reina menikahlah dengan Bryan."
"Yah... maksud ayah apa? kenapa ayah tiba-tiba nyuruh Reina menikah."
"Reina pokonya kamu harus menikah sama Bryan!"
"Reina gk mau!"
"Loh kenapa kamu gk mau menikah sama Bryan? sudah jelas kalau kamu menyukai Bryan."
"Percuma," ucap Reina sambil menundukkan kepalanya.
"Percuma?"
"Iya, kak Bryan gk suka sama Reina. Jika Reina tetap menikah dengan kak Bryan maka semuanya tidak akan menjadi harmonis."
"Ya, ayah tau."
"Terus kalau ayah tau kenapa ayah memaksa Reina nikah sama kak Bryan?"
"Itu karena ayah sudah berjanji sama almarhum pak Revan!" tegas pak Rio.
"Itu kan ayah yang berjanji. Tapi kenapa Reina yang harus menanggung janji ayah?"
"Reina kamu harus menikah dengan Bryan!" ujar ibu Reina yang tiba-tiba datang.
"Hah ibu juga?"
"Reina lebih baik kamu cepat pergi ke rumah Bryan dan hibur dia. Sebelum pergi ke rumah Bryan, berdandan lah dengan cantik." ucap ibu Reina.
Reina tidak berani menolak. Mengingat kondisi ayahnya yang masih belum membaik, ia takut kalau ia menolak maka ayahnya akan syok dan membuat kondisinya semakin parah. Reina akhirnya harus mengikuti perintah ibunya dengan pergi ke rumah Bryan.
Rumah Bryan.
Dengan gugup, Reina menekan bel rumah Bryan. Kemudian Bryan segera membukakan pintu.
"Aku sudah memikirkannya." ucap Reina.
"Tunggu, kita bicara di luar saja," ucap Bryan sambil keluar dan menutup pintu.
"Dimana?" tanya Reina.
"Ikut denganku." ucap Reina.
Kemudian Bryan dan Reina masuk kedalam sebuah mobil Jeep yang di kendarai oleh Bryan. Mereka telah sampai di taman yang cukup sepi. Mereka duduk dibelakang mobil Jeep. Bryan juga membelikan minuman untuk Reina.
"Apa yang ingin kamu bicarakan tadi?" tanya Bryan.
"Aku sudah memikirkannya."
"Memikirkan apa?"
"Aku setuju menikah dengan kakak."
"Baiklah. Kita akan menjalankan pernikahan ini selama 2 tahun."
"Hanya 2 tahun?" tanya Reina.
"Iya. Tapi kamu tenang saja, selama 2 tahun itu aku tidak akan pernah menyentuhmu."
"Eh?"
"Dan kita akan melakukan pernikahan secara sembunyi-sembunyi. Itu artinya teman-teman kampusmu tidak akan mengetahui kalau kamu sudah menikah dan memiliki seorang suami yang usia nya hampir 30 tahun."
"Aa.... anuuu..."
"Sudah selesai kan? mari aku akan mengantarmu pulang." ucap Bryan.
Reina terus berfikir sepanjang jalan mereka pulang.
"Aku harus nya tidak berharap lebih dari pria dingin ini. Sudah pasti pernikahan kami tidak akan berjalan harmonis. Tapi aku akan melakukannya ini semua demi ayah!"
"Sudah sampai turunlah." ucap Bryan.
"Ah iya terimakasih," ucap Reina sambil turun dari mobil Bryan.
"Besok aku akan mengunjungi paman Rio untuk membahas pernikahan." ucap Bryan.
"Tapi apa tidak terlalu cepat?"
"Lebih cepat lebih bagus," ucap Bryan sambil pergi dengan mobilnya.
Bersambung......
Jangan lupa like, komen, fav, rating 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Wati Simangunsong
gk jauh2 jga kya novel yg lainnya .d awal prnikahann slalu buat prjanjian
2021-07-28
1
Naifa Azahra
pendek amat cerita ny
2021-01-05
1
Anis Riska
yang baca ikutan beku..bryan dingin banget
2020-12-21
1