Cafe
"Dimana ini?" tanya Reina.
"Cafe istimewa." ucap Bryan.
"Ini?" ucap Reina bingung.
"Kau pasti baru tau kan ada cafe seperti ini di tengah-tengah kota."
Angguk-angguk. "Iya."
"Cafe ini sangat istimewa, jika kita melewati ini kita tidak akan tau kalau ini cafe. Tak heran cafe ini tak ramai pengunjung. Baiklah silahkan duduk." ucap Bryan.
Bryan dan Reina kemudian duduk di kursi. Seorang pelayan membawakan menu makanan yang ada di cafe itu. Reina terkejut melihat menu makanan dan minumannya, harganya begitu mahal.
"Ini....." ucap Reina.
"Kenapa?" tanya Bryan.
"Mahal sekali."
"Untuk dekorasi dan ketenangan seperti ini, aku rasa setimpal." ucap Bryan.
"Tidak.....tidak....aku akan memesan minum saja." ucap Riana.
"Bodoh jika kau hanya pesan minuman, kau mau makan apa?" tanya Bryan.
Kemudian Bryan memanggil pelayan dan menunjuk semua makanan dan minuman yang ia beli. "Sudah itu saja." ucap Bryan.
"Baiklah harap menunggu." ucap pelayan.
"Kau pesan apa?" tanya Reina.
"Hanya beberapa makanan saja."
"Oh...."
"Kau masih belum menjawab pertanyaanku, kenapa kau mengubah gaya penampilanmu hari ini?"
"Memangnya kenapa apa tidak boleh?"
"Baiklah jika tidak ingin memberitahu..."
"Aku ingin terlihat lebih dewasa. Seperti kakak Violence." ucap Reina.
"Haiss.....untuk apa?"
"Agar.....aku disukai olah kakak." ucap Reina.
"Kamu tidak perlu merubah dirimu menjadi orang lain. Jika aku mencintaimu aku akan menerima dirimu apa adanya." ucap Bryan.
"Benarkah?"
"Ya....."
Kemudian pelayan berdatangan untuk menyajikan makanan.
"Banyak sekali!" ucap Reina.
"Makanlah....habiskan semua. Kau terlihat kurus." ucap Bryan.
"Habislah aku uang bulanan untuk kuliah ku bulan ini pasti langsung habis." ucap reina dalam hati
"Cepat makanlah." ucap Bryan.
"Ah iya....."
.
.
.
.
"Pelayan. Berapa totalnya?" tanya Reina.
"Nona...semua makanan ini telah dibayar oleh tuan Bryan. Dia adalah pelanggan tetap VIP disini, setiap bulan dia akan membayar makanan yang dia pesan." ucap pelayan itu.
"Apa?" ucap Reina bingung.
"Baiklah jika sudah selesai mari pergi." ucap Bryan.
.
.
Bryan dan Reina memasuki mobil jeep untuk menunjuk ke tempat lain. Sepanjang perjalanan Reina hanya diam dan berfikir mengapa Bryan memiliki banyak uang.
"*Kenapa kak Bryan memiliki banyak uang?"
"Darimana?"
"Bukankah dia hanya seorang guru?"
"Aku tidak ingin meremehkan pekerjaannya tapi....uang sebanyak itu darimana*?"
"Reina ada apa?" tanya Bryan.
"Ah....aku....kenapa?" ucap Reina sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Apa kau baik-baik saja? dari tadi hanya diam."
"Hehe....aku baik-baik saja." ucap Reina.
Kemudian mereka sampai di tempat tujuan.
"Woah....indah sekali disini. Udara nya juga sangat sejuk." ucap Reina.
"Apa kau suka?" tanya Bryan.
"Ya tentu saja....." ucap Reina.
"Udara sejuk membuat pikiran kita menjadi santai. Pemandangan yang indah juga akan membuat tubuh kita menjadi terasa lega." ucap Bryan.
"Kak Bryan aku ingin berfoto. Bisakah kau memotretnya untuk ku?" tanya Reina.
"Tentu saja." ucap Bryan sambil tersenyum.
Kemudian Bryan memotret Reina, namun tidak ada yang bagus bagi Reina. Semuanya terlihat buram. Bryan sengaja membuat photonya terlihat Bryan untuk mengerjai Reina.
"Kak Bryan......" rengek Reina.
"Hahahah baiklah aku akan memotret mu sekali lagi."
Kemudian Bryan memotret Reina dengan benar dan menunjukkan pada Reina."
"Sudah kan." ucap Bryan.
"Iya hehe..."
"Kalau begitu saatnya kita pulang." ucap Bryan.
Reina dan Bryan masuk ke dalam mobil. Mereka menuju rumah Reina.
Bersambung.......
jangan lupa like, komen, rating dan vote sebanyak-banyaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Wati Simangunsong
ku hrap sblm aku lnjut k bab brikutnya..gk ad pelakorr
2021-07-28
1
Narni Azaria
lnjt
2020-11-29
0
Hasnawati Latif
lanjut
2020-11-27
1