"Rein... kamu sudah selesai makan?" tanya Shella.
"Iya udah."
"Ya udah yuk."
"Kemana?" tanya Reina.
"Ke HONGKONG." ucap Shella.
"Mau apa kamu ke Hongkong?"
"Ya ke kelas lah!" ucap Shella.
.
.
.
.
Sore hari pun tiba. Kelas Reina telah berakhir. Reina dan Shella keluar dari kelas dan berjalan menuju gerbang kampus. Reina juga telah menceritakan bagaimana ia bisa kenal dengan Allen.
"Oh jadi Allen itu teman masa kecil kamu?" tanya Shella.
"Hmm iya...." ucap Reina.
Kemudian Reina melihat mobil jeep Bryan. Reina kemudian pergi dan menghampiri mobil Bryan.
"Shell aku udah di jemput duluan ya....." ucap Reina sambil berlari masuk ke dalam mobil Bryan.
Shella penasaran dan bingung siapa yang menjemput Reina. Sebelumnya memang Reina tidak pernah di jemput olah seseorang.
"Eh Reina di jemput sama siapa? jangankan di jemput kan dia jarang pulang biasanya dia menginap di asrama." gumam Shella.
.
.
.
.
Rumah Sakit Pertama.
"Anu kak..... ini bener kita mau masuk?" tanya Reina.
"Saya ini seorang laki-laki baik-baik. Saya gk mau nimbulin pikiran negatif sama orang tua kamu." ucap Bryan.
"Ya udah kita masuk sekarang aja."
Reina dan Bryan masuk ke dalam kamar dimana pak Rio dirawat. Saat mereka masuk mereka sudah disuguhkan pemandangan wajah yang masam dari kedua orang tua Reina.
"Reina kemari....." ucap pak Rio dengan sinis.
Reina berjalan menuju ayahnya. "Iya pak?"
"Reina kamu sudah berani-beraninya ya menginap di rumah cowok yang lajang selama puluhan tahun. Dan lagi kamu...... ah sudahlah!" ujar ibunya Reina.
"Saya memang lajang... tapi saya banyak yang ngejar😎" ujar Bryan.
Mata pak Rio menatap tajam kepada Bryan. Bryan akhirnya terdiam.
"Kalian ini gk bisa sabar ya? pernikahan kalian itu tinggal 3 minggu lagi, gk bisa ya nunggu sampai 3 minggu lagi?" tanya pak Rio.
"Yah.... kami gk melakukan apapun! Reina cuma ketiduran aja di kamar kak Bryan." ucap Reina.
"Ketiduran di kamar atau ketiduran di atas Bryan?." tanya pak Rio dengan sinis.
"Maaf saya memotong pembicaraan paman. Tapi saya dan Reina semalam tidak terjadi apa-apa. Reina mabuk karena tidak sengaja meminum bir, dan akhirnya dia tertidur di atas tubuh saya." ucap Bryan dengan serius.
"Apa itu benar?" tanya pak Rio.
"Ya itu benar. Lagipula saya kan sudah bilang, saya tidak akan pernah menyentuh Reina. Ini semua demi kebaikan saya dan juga Reina." ucap Bryan.
"Kak Bryan......" ujar Reina.
"Kenapa? bukankah ini benar? saya menikahi Reina karena ayah saya. Lagi pula pernikahan kami akan berakhir setelah 3 tahun." ucap Bryan.
Kemudian Reina menarik Bryan keluar dari kamar rumah sakit. Reina dan Bryan melanjutkan percakapan nya di depan rumah sakit pertama.
"Kak aku mohon kamu hormati sedikit saja orang tuaku." ucap Reina.
"Saya sudah menghormati mereka. Mereka juga sudah tau, sudah setuju setelah 3 tahun saya akan menceraikan kamu." ucap Bryan.
"Tapi bisakah jangan di ungkit-ungkit lagi? apalagi itu di depan kedua orang tua ku." ucap Reina.
"Itu semua gara-gara kamu Reina. Kalau kamu gk sembarangan minum, kamu pasti gk akan mabuk. Kamu ini sangat merepotkan Reina." ucap Bryan.
Bryan kemudian masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Reina. Air mata perlahan menetes membasahi pipi Reina.
"Gk....aku gk boleh kaya gini. Aku harus kuat," ucap Reina sambil menghapus air matanya.
Bersambung......
Jangan lupa like, komen, rating, dan vote sebanyak-banyaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Wati Simangunsong
bryan krja sbg dosen
2021-07-28
1
Alsya Frizal
dasar bucin deeh sk banget
2020-12-14
1
Nurpadilla Lala
Bryan tunggu ya. bucin abis nanti 😬😬😬😬
2020-11-30
8