Sementara itu Reina kembali tidur, karena dia masih dalam keadaan setengah mabuk. Bryan yang bingung mencoba membangunkan Reina, namun tidak ada respon dari Reina.
Sampai akhirnya Bryan menunggu Reina bangun dari tidurnya. Jam menunjukkan pukul 12 siang barulah Reina terbangun.
"Emmm kepalaku sakit sekali." ucap Reina dengan nada lemas.
"Akhirnya kamu bangun juga." ucap Bryan dengan sinis.
"Ada apa?" tanya Reina. Matanya melihat sekelilingnya. Kemudian Reina sadar bahwa ia berada di kamar Bryan. "Aaaaa... apa yang sebenernya terjadi?"
"Kau tidak ingat?"
Geleng-geleng. "Tidak." ucap Reina.
"Kemarilah," ucap Bryan sambil memainkan jarinya.
"Hmm?"
"Kemari!"
"Kau semalam sangat merepotkan sekali." bisik Bryan di telinga Reina.
"Aaaa... apa saja yang aku lakukan?"
"Kau mabuk."
"Lalu?"
"Kau menyentuh, dan mengecup bibirku."
"Ti....tidak! bagaimana mungkin?"
"Kemudian kau berbicara pada ibumu di telpon."
"Lalu... apa yang aku katakan?"
"Kau mengatakan bahwa kau sedang berada diatas tubuhku," ucap Bryan sambil menunduk dan mendekatkan wajahnya ke dekat wajah Reina.
"Habislah aku! bagaimana caranya aku menjelaskan ini semua pada ibu dan ayah."
"Kenapa kau melamun? cepat turun ke bawah aku akan mengantarmu."
"Kemana?"
"Ya tentu saja ke rumah sakit."
"Eh memangnya ini pukul berapa?" tanya Reina.
"Pukul 12 siang."
"Habislah!! kelas sebentar lagi akan di mulai. Bolehkah aku meminjam kamar mandi mu sebentar saja?"
"Ya," ucap Bryan sambil menunjukkan jarinya ke arah kamar mandi.
"Terimakasih!"
.
.
.
.
"Kak Bryan tolong antarkan aku ke kampus," ucap Reina sambil menarik Bryan keluar dari kamarnya.
"Apa sangat terburu-buru?"
"Iya!"
"Tidak bisakah kau makan dulu?"
"Nanti saja.... cepat!"
.
.
.
.
Universitas Chengdu
"Kak Bryan terimakasih telah mengantarkanku." ucap Reina.
"Kapan kelasmu berakhir?" tanya Bryan.
"Sore hari."
"Baiklah aku akan menjemputmu. Kita akan menjelaskan semuanya berdua."
"Aku juga?" tunjuk Reina kepada dirinya sendiri.
"Aku bilang kan kita berdua."
"Baiklah-baiklah kalau begitu aku masuk dulu. Sampai jumpa lagi!" ucap Reina sambil berlari masuk ke dalam kampus.
.
.
.
.
"Fyuhhh akhirnya kelas pertama selesai. Aku sangat lapar." ucap Reina pada dirinya sendiri.
Kemudian teman dekat Reina yang bernama Shella mengajak Reina makan di caferia kampus.
"Reina....." ucap Shella.
"Ada apa?" tanya Reina.
"Kau lapar kan? ayok makan!" ucap Shella sambil menarik Reina menuju caferia.
.
.
Caferia Kampus
Reina dan Shella telah mendapatkan makanan mereka. Tapi mereka berdua bingung harus duduk dimana, sedangkan meja dan kursi di caferia sudah di penuhi olah mahasiswa lain.
"Reina kita akan duduk dimana? semuanya penuh." ucap Shella.
Kemudian Reina melihat meja tempat Allen duduk masih tersisa kursi untuk dia dan Shella duduk, karena di mejanya hanya ada Allen dan dua temannya. Kemudian Reina menghampiri Allen dan teman-temannya.
"Allen bisakah kami berdua duduk disini?" tanya Reina.
"Ya silahkan." ucap Allen dengan dingin.
Suasana menjadi canggung. Kemudian Reina berusaha mencari topik pembicaraan.
"Allen kapan kamu kembali dari perlombaan?" tanya Reina.
"Jika sedang makan, jangan berbicara." ucap Allen dengan dingin.
"Ohh.. ok.. baiklah." ucap Reina sambil melanjutkan makannya.
.
.
.
"Dylan, Leon. Aku sudah selesai makan, mari pergi." ucap Allen sambil mengajak pergi teman-temannya.
Kemudian Allen dan teman-temannya pergi.
"Reina apa kau kenal dengan mereka?" tanya Shella.
"Tidak.... aku hanya mengenal Allen saja." ucap Reina.
"Oh.... Allen siapa?" tanya Shella.
"Ceritanya panjang, aku akan menceritakannya padamu nanti." ucap Reina.
Bersambung........
Jangan lupa untuk like, komen, rating, dan vote nya❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Srianah Sajah
lanjut thor
2021-08-14
2
Wati Simangunsong
mngkin teman lama wktu SMA
2021-07-28
2
Muhammaf Irfan
lanjut
2021-01-06
1