"Eh sepertinya dia adalah gadis kecil yang dibicarakan Bryan. Aku akan mengerjai nya hihi" gumam Violence dalam hati.
"Gadis kecil ada apa kamu mencari mantan pacarku?" ucap Violence.
"Mantan pacar?" ucap Reina Reina dengan bingung.
"Ah.... tidak-tidak dia bukan mantan pacarku." ucap Bryan gugup.
"Eh sayang......kenapa kami tidak mengakui aku sebagai mantan pacarmu? dulu kau mengejar-ngejar aku." ucap Violence.
"Violence kenapa kau bicara begitu." ucap Bryan dengan gugup.
"Kak Bryan cepatlah. Ayah dan Ibu sudah menunggu di rumah sakit." ucap Reina dengan cemberut.
"Apa paman Rio keluar dari rumah sakit hari ini?" tanya Bryan.
"Ya."
Reina kemudian menaiki mobil jeep Bryan. mereka pergi ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan sangat terasa canggung.
"Reina apa kamu sudah makan?" tanya Bryan.
"Sudah."
"Oh. Apa kamu haus? aku ada air untukmu." ucap Bryan.
"Tidak."
"Kenapa singkat sekali? apa dia marah? gumam Bryan dalam hati.
Bryan dan Reina sampai di depan rumah sakit. Ayah dan ibunya sudah menunggu mereka berdua.
"Paman bibi aku akan memanggilkan taksi untuk kalian. Barang-barang ini biar saya saja yang membawanya." ucap Bryan.
"Apa tidak merepotkan?" tanya ibu Reina.
"Ah tentu saja tidak." ucap Bryan.
"Baiklah kalau begitu Terimakasih.
.
.
.
Mereka pun akhirnya sampai dirumah Reina.
"Bryan apa tidak ingin masuk dulu?" tanya ibunya Reina.
"Ah tidak...saya masih ada urusan dirumah." ucap Bryan.
"Baiklah kalau begitu. Terimakasih Bryan." ucap ibunya Reina.
"Tidak masalah." ucap Bryan pergi.
.
.
.
.
Rumah Bryan.
Bryan terus berfikir kenapa Reina cemberut dan mendadak sangat dingin kepadanya.
"*Ada apa dengan Reina?"
"Apa dia marah?"
"Tapi kenapa dia marah?"
"Atau jangan-jangan dia cemburu,"
"Tapi masa begitu saja dia cemburu*?"
Bryan bicara dalam hati
"BRYAN!" ujar Allen yang sudah memanggil nya beberapa kali.
Bryan terkejut. "Kenapa kau mengangetkan ku? sudah kubilang panggi aku kakak." ucap Bryan.
"Sudah ku panggil dari tadi tapi kau terus melamun." ucap Allen.
"Allen..."
"Ya?"
"Kalau perempuan tiba-tiba saja menjadi dingin dan cuek apa yang terjadi?" tanya Bryan.
"Ada apa? apa kau bertengkar dengan kakak ipar kecil?" tanya Allen.
"Kenapa kau malah bertanya kembali." ucap Bryan sinis.
"Memangnya apa yang membuat dia seperti itu?" tanya Allen.
"Aku tidak tau. Hanya saja tadi Violence mengatakan di depan Reina, kalau aku adalah mantan kekasihnya." ucap Bryan.
"Simple saja. Itu artinya dia cemburu." ucap Allen.
"Tapi mengapa dia cemburu?"
"Kau pikir saja sendiri."
"Oh ya...ada apa kau mencariku?" ucap Bryan.
"Besok aku akan ke sekolahmu." ucap Allen.
"Untuk apa?"
"Melihat perkembangan pelatihan disana."
"Oh...."
.
.
.
.
Sementara itu kencan buta Violence tidak berjalan dengan mulus. Lagi-lagi ia bertemu dengan pria brengsek. Violence berjalan dalam keadaan setengah mabuk.
"Haaahhh kenapa aku sangat sial! selalu saja bertemu dengan pria brengsek. Kapan aku bertemu dengan pria baik-baik,"
"Andaikan saja Bryan adalah jodohku. Pasti ibukku akan berhenti mengatur kencan buta untukku. Tapi sayang sekali dia akan segera menikah dalam waktu dekat ini. Aku sangat iri dengan gadis itu,"
"Eh....apa yang aku bicarakan! sadarlah Violence sadarlah! kau harusnya bahagia Bryan menikah dengan seorang." ucap Violence kepada dirinya sendiri.
Bersambung......
jangan lupa untuk tinggalkan like, komen, rating, dan fav nya ya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Wati Simangunsong
vieonce sm allen z y
2021-07-28
2
Tiwik Firdaus
jangan jadi pelakor jadi perempuan yang baik dan bijak
2021-03-19
4
Alsya Frizal
cemburu tau
2020-12-14
1