Nguiing.. nguiing...
Dengan cekatan dia mengeringkan rambutku yang basah. Walaupun canggung tapi aku merasa senang karena ini pertama kalinya ada seseorang yang mengeringkan rambutku selain ibu.
"Rambut lu panjang!!" Ujarnya basa-basi.
"Kenapa. Gak cocok ya!?" Tanyaku yang duduk dengan tegang di depan cermin sambil melihatnya bekerja.
"Gua suka semua yang ada di tubuh lu." Balasnya menatapku lewat cermin.
Aku langsung memalingkan pandanganku saat kami bertatapan lewat cermin.
"Kalau kita gini jadi keliatan kayak pasangan suami istri beneran, ya kan!" Ujar nya memancingku agar melihat ke arah cermin lagi.
"Iya!!" Jawabku tapi tak berani melihat cermin.
"Di depan ada baju ganti yang udah di siapin Hendri buat lu!!" Ucapnya mematikan hair drayer.
"Iya, makasih." Balasku.
"Makasih doang, ga niat ngebalas gua dengan cara lain."Dia langsung menyodorkan pipi nya kepada ku.
"A-aku.." Ucapku ragu-ragu.
"Satu..dua..tiga..."
Aku langsung mendaratkan bibirku menyentuh pipi nya sebelum dia mengancam ku dengan ancaman yang aneh-aneh.
"Ahh.. udah kan!!" Teriak ku panik sambil berlari keluar dari kamar mandi.
*********
"Anya!!" Panggilnya berbaring di sampingku.
Aku diam dan berpura-pura sudah tertidur dengan lelap. Lalu dia mendaratkan tangannya ke atas kepalaku, dan membelai lembut rambutku.
"Lu beneran udah tidur nih!!" Bisik nya di telingaku.
Aku menghembuskan nafas dalam seperti kebanyakan orang yang tidur lelap, agar dia benar-benar yakin kalau aku sudah tidur.
Ku rasakan tubuhnya yang hangat memepet tubuhku, lalu memelukku dari belakang. Nafasnya yang menderu memenuhi pundak dan belakang leherku.
Aku gelisah saat dia berlahan memasukan tangannya kedalam bajuku dan meraba dengan leluasa bagian perutku, sampai aku merasakan kalau suara nafasnya semakin kasar.
Dia menyibak rambut yang memenuhi leherku dan spontan mendaratkan bibir lembutnya yang dingin menyentuh kulit leherku yang hangat.
Aku terperinggat karena kaget, dan saat itulah dia langsung sadar kalau aku berpura-pura tidur.
"Nah kan!!" Ujarnya membongkar penyamaran ku."Masih mau pura-pura tidur!!" Sambungnya semakin liar meraba perutku sampai membuat celanaku melorot kebawah.
"Stop!!" Teriakku sambil memegangi tangannya, karena tanpa dia sadari, sebenarnya dia sudah sampai menyentuh ****** ***** ku.
Aku langsung menepis tangannya dan mendorong tubuhnya menjauh.
"Aggghhhhh.." Pekik ku kaget sambil menutup kedua mataku.
Aku memekik keras karena kaget melihatnya berbaring di sebelahku dalam keadaan setengah buhil. Dia berbaring di sampingku hanya memakai S*mpak.
"Pa-pakai bajumu, pakai!!" Pekik ku sambil menutup mata.
"Heboh banget sih!" Jawabnya duduk lalu menyibak selimut yang menutupi tubuhku.
"Mesum. Pakai bajumu, pakai." Teriakku waspada sambil menjauh ke tepi kasur.
"Tckk!!" Ucapnya sebal dan beranjak mengambil pakaiannya.
"Udah ni!" Ujarnya sambil memakai celana nya.
"Kau ini kenapa sih. Saking suka nya telanjang sampai tidur pun juga harus telanjang." Ujar ku marah, sambil melemparnya bantal.
"Dih sok-sok an ga terima, padahal sendirinya suka!" Ledeknya melemparku juga dengan bantal.
"Asik ya, ngerjain orang!"
"Siapa suruh pura-pura molor, gua kan jadi tergerak ingin melakukan sesuatu." Jawabnya ngaur.
"Itu bukan lelucon!!" Balasku kesal.
" Masa sih cewek modelan kayak lu histeris ngeliat cowok telanjang. Padahal udah biasa juga kan lu tidur bareng cowok lain, jadi gua ini udah yang ke berapa!?" Ujarnya mengintimidasi ku dengan perkataan jahatnya.
"Bisa gak sih, sekali aja kamu gak membahas hal seperti ini. Kita tinggal jalani peran kita aja masing-masing dan anggap aja pernikahan kita ini hanya status. Aku juga ga berniat mengusik kehidupan pribadi kamu kan, jadi aku harap kamu juga melakukan hal yang sama." Aku merepet karena terpancing.
"Gitu ya, jadi lu maunya pernikahan kita ini hanya status." Ujarnya lalu memposisikan bantal untuk menyeka punggungnya.
Tiba-tiba dia menarik tanganku dan memposisikan tubuhku untuk duduk di atas pahanya. Dia tersenyum menyeringai menikmati ekspresi salah tingkah ku yang menghadapi kelakuan menyebalkannya.
"Jadi kalau lu tidur bareng cowo lain selain gua. Berarti gua cuman bisa diam dan jadi penonton aja gitu!!" Bisiknya mendorong pinggangku sampai dada ku menyentuh dada nya.
Aku mengalihkan tatapanku karena berusaha menahan diri saat berada di posisi ini. Si*lan, aku bisa gila.
"Coba bilang lagi, hubungan kita gimana?" Tanyanya memiringkan kepalanya seperti ingin mencumbuku.
Boommm.....
Aku tak lagi bisa mengontrol pikiranku di saat dengan jelas, aku merasakan sendiri ada sesuatu yang keras dan menegang di bawah pahaku.
"Ayo bilang!" Bisiknya memprovokasiku.
Si*l, si*l. Aku benar-benar tidak bisa berfikir jernih.
"A-aku gak mau mengatakannya." Jawabku berusaha agar tak bersentuhan dengan benda keras itu.
"Gua ga ngerti isi kepala lu ini, kenapa lu bersikeras buat nolak, di saat cewek-cewek lain pada berebutan ngejar-ngejar gua!!"
Aku tak benar-benar tak bisa berkonsentrasi jika mengobrol dalam posisi seperti ini.
"A-aku bukan wanita seperti itu, sudah ku bilang a-aku berbeda dengan wanita-wanitamu!!"
"Apa lu mau bilang kalau lu masih ngenjaga kesucian badan lu." Bisik nya menyibak rambut yang menutupi telingaku.
"Terserah kau mau memikirkan ku seperti apa, tapi yang jelas, kau juga sudah merenggut ciuman pertamaku." Ujarku sambil menepis tangan nya.
"Buktin kalau lu masih perawan!!"
"apa?" Pekik ku kaget.
"Gimana gua mau percaya kalau lu ga ngembuktiinya sendiri." Ucapnya tersenyum licik.
"Aku.." Ucapku tak bisa berkata-kata lagi. "Masalahnya, hatiku belum siap!"
Sontak dia langsung melepaskan tubuhku dari cengkraman kedua tangannya, dan berlahan melonggarkannya untuk memberikanku ruang.
"Fuuuhh.." Dia menghembuskan napas panjang lalu menyandarkan kepalanya ke dinding sambil memandangi langit-langit.
"Padahal niat gua tadi cuman pengen godain lu. Tapi ga sangka gua malah dapet pernyataan menyakitkan kayak gini!!" Ujarnya tertawa masam.
Aku tertunduk malu karena telah membuatnya kecewa. Apa aku terlalu keras kepadanya.
"Gua tau lu gabakalan dengan mudah nyerahin diri lu sendiri ke gua, tapi gua harap lu tetap jaga diri meskipun suatu hari yang dapetin lu bukan gua." Katanya bicara ngawur.
"Kamu kenapa jadi ngelantur!?" Aku heran.
Dia tak mengatakan apapun, namun langsung menegakkan tubuhnya dengan posisi duduk lalu memelukku dengan erat sampai aku merasa kedua tangannya memenuhi punggungku.
*********
Saat pagi tiba aku sudah tidak melihatnya tidur di sebelahku, dia sudah berangkat dari petang dan mengurusi pekerjaannya.
Kejadian semalam membuat kami berdua canggung, bahkan butuh beberapa menit bagiku untuk melepas posisi awkward saat aku duduk di pahanya.
Dia juga tidak menyentuhku selama tidur, dan pagi ini aku merasa ada sesuatu yang dingin mendarat di keningku. Yang ku yakini sebagai kecupan selamat pagi nya sebelum dia pergi meninggalkan ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 457 Episodes
Comments
Lizaz
Aku mampir lagi
Ditunggu feedback nya tambahkan favorit dan rate 5
2021-06-29
0
MyNameIs
Kasiaaaannnn Archie ditolak mulu ma bini,,🤭🤭
2021-02-06
0
BELVA
membawa like nih
2021-02-02
2