Pagi ini panitia sedang berkumpul setelah memberikan waktu sarapan kepada seluruh peserta.
Sebuah selembaran kertas disodorkan oleh Juanda pada Alice dan Purnama.
Melihat daftar urutan orang-orang setiap Pos membuat Alice mengernyitkan dahi kemudian menatap ke arah Juanda yang sedang duduk tepat di sebrang nya.
Purnama menatap ke arah Alice kemudian menatap Juanda.
Merasa ada yang menatapnya Juanda memalingkan wajah pada arah yang lain.
"Oh kamu bermain curang rupanya Juanda, kamu pikir dengan cara memisahkan aku dengan Alice seperti ini aku akan diam saja?,aku ikuti permainan kamu!"
Purnama berkata-kata dalam hatinya, melihat mimik wajah purnama yang nampak kesal Alice berdehem, Purnama pun mengalihkan pandangannya kepada Alice, dan Alice menggelengkan kepala pelan seolah-olah melarang Purnama berbuat hal yang tidak semestinya.
"Ok sekarang kita berangkat ke pos masing-masing!"
Juanda memberi perintah kemudian berdiri dan berlalu.
Alice yang berada di posisi pos 3 bersama Juanda mengikuti dari belakang, sedangkan Purnama berada di Pos ke 2, Purnama nampak masih berjalan di dekat Alice.
"Kita gak jadi satu pos ya,heheh!"
"Iya kak!"
"Kamu gak papa kan sama Juanda?"
"Enggak kak tenang aja aku pasti bisa menghadapi dia,lagian kan banyak kakak yang lain juga di pos aku!"
"Kamu jaga diri ya!"
"Makasih kak!"
Alice hanya tersenyum simpul sambil menatap ke arah Purnama.
"Aku yakin itu!"
Purnama tertinggal satu langkah di belakang, kemudian menghentikan langkahnya, Alice merasa ada yang tertinggal kemudian membalikan tubuh dan menatap ke arah Purnama.
Melihat Alice berbalik badan, Purnama tersenyum kemudian menghampiri Alice.
Alice pun balas tersenyum dan kembali berjalan di samping Purnama.
Purnama lebih dulu sampai di Pos, sementara Alice masih harus berjalan beberapa Km dari pos Purnama.
"Alice!"
Alice berbalik ke arah suara yang memanggilnya begitu juga dengan Purnama.
"Oh Asti, kamu bareng sama Asti juga?"
"Emhss!"
Alice mengangguk.
Asti berjalan agak cepat menghampiri Alice dan Purnama.
"Kamu gak bawa minum?"
Purnama bertanya kepada Alice
Alice menggeleng
"Ya ampun, kamu juga gak bawa makanan ringan?"
Alice kembali menggeleng
Asti tersenyum melihat raut wajah kekhawatiran dari Purnama.
"Gak perlu se hawatir itu juga kali ah,hahaha."
"Gak gitu juga kali Ti, ngejaga pos kan pasti lama, banyak banget kan kelompok yang ikutan, massa selama di pos cuman mau bengong doang liatin anak-anak!"
"Si Juanda tadi aku lihat bawa banyak cemilan sama minuman, jadi kamu tenang aja gak perlu khawatir!"
"Modus aja paling dia!"
"Kamu mah cemburu aja kan takut Alice d deketin sama si Juanda hahahah"
Purnama tersenyum begitu juga dengan Alice.
"Ya udah ayo kita jalan kak Asti!"
Asti mengangguk kemudian berjalan d sebelah Alice, setelah beberapa langkah Alice dan Asti berjalan meninggalkan Purnama, tapi Pandangan Purnama masih terpaku pada Punggung Alice.
Sementara Alice tidak menoleh sekalipun ke arah Purnama, meski menyadari Purnama masih tetap menatapnya dari kejauhan.
"Udah ikhlasin aja lagian paling cuman beberpa jam doang kalian pisah, entar juga kalau acara udah beres kan bisa sama-sama terus kemana juga boleh deh loe ikutin,hahahah!"
Dahlan mengagetkan Purnama
"Aku tuh cuman khawatir dia kan gak bawa makanan gak bawa minuman, emang dia gak bakal ngerasa haus sama laper gitu selama acara!"
"Alah gitu aja ribet loe mah.!"
"Kamu punya ide?"
"Ya punya lah!"
"Apa?"
"Tinggal beli aja pake repot!"
"Disini mana ada warung onta!"
"Dih malah ngeledekin!"
"Yah lagian km, ada-ada aja!"
"Ya dengerin dulu dong belom juga kelar!"
"Iya deh iya,apa coba apa?"
"Entar kan para peserta bakal pada ngelewatin tiap pos tuh..."
"Heemhs terus?"
"Loe telpon deh tuh Panitia di tempat kita Camp suruh talangin beli cemilan sama minuman, entar tinggal minta peserta bawain ke sini, dari sini kan bisa loe titipin lagi ke peserta buat di kasih ke si Alice!"
"Tumben Pinter hahah!"
"Udah dari lahir kali gua mah!"
Purnama langsung menelpon Panitia di camp dan melakukan apa yang di sarankan Dahlan.
Beberapa saat kemudian Peserta pertama datang menghadap Pos dua dengan membawa Pesanan dari Purnama, dengan sumringah Purnama menerima kresek putih berisi makanan.
Purnama langsung melihat apa saja yang ada dalam keresek, kemudian Dahlan menghampiri dan mengambil sebotol Air Putih dari dalam kresek.
"Ini upah buat saran gua hahah!"
"Dasar Onta!"
Sementara Panitia yang lain tengah menguji Para peserta Dahlan dan purnama masih di sibuk kan dengan cemilan di dalam kresek.
Purnama mengeluarkan sesuatu dari dalam belakang baju nya.
"Apaan tuh, anjay lebay banget sih loe!"
"Namanya juga usaha.!"
"Nyolong dari mana tuh bunga?"
"Akhs sialan emangnya kamu apa-apa nyuri hahahah!"
Dahlan hanya tertawa dengan candaan Purnama mereka nampak akrab dan terbiasa dengan candaan-candaan yang bisa jadi bagi orang lain melukai perasaan.
"Udah noh titipin lagi keburu pergi ke Pos si Alice mereka!"
Dahlan menyarankan kepada Purnama dan Purnama Pun bergegas menitipak bungkusan kresek putih kembali.
"Kakak mau minta tolong ya.!"
"Iyaaaa!"
Jawab Kelompok itu dengan serentak.
"Tolong titip ini ke Pos tiga langsung kasih ke Kak Alice jangan di titipin, inget ini Amanah ya jadi harus sampai ke tangan Kak Alice langsung, Paham?!"
"Paham kak "
"Terimakasih!"
"Sama-sama kak!"
Purnama tersenyum melihat kepergian dari kelompok pertama, dengan penuh harap Alice akan tersentuh dan mau menerima cinta nya.
Sementara Itu Alice di Posnya, ditemani Asti hanya duduk-duduk saja tidak terlalu banyak membantu karena menurut Alice dan Asti kelompok di Pos ini melebihi batas maksimal panitia penguji.
Alice dan Asti menatap gelagat Juanda yang seolah-olah merasa paling gagah dan keren sendiri, bertingkah sok-sokan galak ke para peserta.
"Niatnya dia itu pengen kelihatan keren sama kamu Alice, hahahah!"
"Ah kakak ini ada-ada aja, mungkin dia emang kaya gitu!"
"Aku tuh pacaran sama dia lama jadi tahu betul sipat dan sikap nya seperti apa."
Alice hanya tersenyum.
"Kamu gak tertarik sedikitpun sama dia Alice?"
"Awalnya saya sangat menghargai dan menghormati kak Juanda, bagi saya dia Senior yang terbaik karena mau sabar ngajari Saya dan Junior yang lain, tapi semua itu hilang seketika kak!"
"Ko bisa?"
"Iya tepatnya setelah kakak mendatangi saya, dan saya akhirnya tahu semua yang dia sembunyikan di balik topeng kebaikan nya itu"
"Wajar sih, aku juga pasti akan merasa sangat kecewa, kalau orang yang aku kagumi sebelumnya, ternyata menyimpan rahasia dan sedikitpun tidak sesuai dengan apa yang kita lihat selama ini!"
Alice tersenyum mendengar ucapan Asti yang sesuai dengan apa yang di rasakan nya.
Alice dan Asti saling tersenyum sembari kembali melihat ke arah Juanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments