Selesai mendata para peserta Alice dan Purnama kembali ke tenda masing-masing.
"Selamat beristirahat Alice!"
"Terimakasih kak, kakak juga!"
"Good Night!"
"Emhs!"
Alice masuk kedalam tenda dan beristirahat.
Saat memejamkan mata handphone Alice berbunyi.
"Selamat malam semoga mimpi indah, semoga tidur nya nyenyak!"
Pesan dari Purnama
Alice tidak membalasnya hanya tersenyum kemudian pergi tidur.
Adzan subuh berkumandang, Alice dan tim panitia lain tengah sibuk mempersiapkan shalat berjamaah di tengah-tengah arena perkemahan.
Purnama mengumandangkan Adzan di arena perkemahan.
Tidak ada yang istimewa bagi Alice, melihat setiap kakak senior laki-lakinya melirik ke arah nya, Alice menundukan kepala menghindari lirikan demi lirikan seniornya.
Selesai adzan Purnama mengumandangkan Iqamat sebagai tanda semua orang yang hadir harus bersiap melaksanakan shalat subuh berjamaah.
Setiap peserta dan panitia shalat dengan begitu khusyu.
Usai shalat Subuh Alice bersama panitia perempuan menyiapkan sarapan untuk semua orang, nampak Alice bercengkrama bersama para senior perempuannya.
Tiba-tiba Astri datang ikut bergabung,Alice merasa tidak enak hati atas perlakuannya kemarin terhadap Astri.
"Kak Astri boleh kita bicara?"
"Emhsss ada apa Alice?"
"Sebentar saja kak!"
"Oh ya udah ngomong aja!"
"Jangan disini kak gak enak d dengar yang lain!"
"Oh kalau begitu di tenda aja!"
"Ayo kak!"
Astri dan Alice berjalan menuju tenda,nampak dari jauh Purnama memperhatikan setiap kegiatan Alice.
Purnama tersenyum melihat Alice bersama Astri, Purnama tahu betul apa yang akan di bicarakan Alice kepada Astri.
"Sungguh perempuan yang mandiri, benar-benar calon istri idaman hahah!"
"Melotot mulu kalau sama si gadis desa!"
Juanda mendatangi Purnama yang sedari tadi memperhatikan Alice.
"Selangkah lebih maju kamu dari saya sekarang, beraninya nyuri star!"
"Hehhhhh, kamu kurang sadar diri noh liat gara-gara kamu deketin Alice, cewek kamu si Astri sampe ngedatangin Alice !"
"Yang bener kamu?"
"Alice yang cerita, kasian dia jadi kena masalah gara-gara kamu!"
"Mau gimana lagi aku udah gak srek sama si Astri, ngeliat si Alice mah seger,pokonya aku bakal berjuang demi dapetin si Alice.!"
"Sadar diri itu si Astri mau kamu kemanain?!"
"Jangan sok perduli deh, suka-suka idup-idup orang kenapa ikut sewot ngurusin hidup orang!"
"Bukan kaya gitu setidaknya ya kamu putusin dulu si Astri jangan dua-duanya kamu embat!"
"Ngomong aja kamu juga naksir kan sama si Alice gadis desa itu!"
"Stop!"
"Kalian berdua bikin malu aja, kita ini disini buat berkemah bukan buat adu bacot apalagi adu jotos, kalian tidak malu memberikan contoh tidak baik bagi adik-adik didik kalian,pake acara memperebutkan cewek segala lagi, belum tentu tu cewe mau sama kalian berdua!"
Senior yang lain melerai Juanda dan Purnama yang hampir berkelahi karena adu bacot.
Mendengar omongan rekannya Juanda dan Purnama merasa malu, dan langsung membubarkan diri.
Sementara itu di tempat lain Alice dan Astri tengah berbicara tentang Juanda.
"Kak Astri,Alice mau minta maaf, jujur Alice tidak pernah memiliki niat merebut kak Juanda dari kakak, bahkan Alice tidak tahu kalau ternyata kalian berdua memiliki hubungan spesial!"
"Sudahlah Alice aku sebenarnya sudah tidak ambil pusing justru aku bersyukur kalau di antara kalian ada hubungan special!"
"Kenapa demikian kak?"
"Ini bukan kali pertama dia memperlakukan wanita sama seperti terhadapmu, sudah berkali-kali juga aku meminta agar hubungan ini di akhiri, tapi dia selalu menolak mengakhiri hubungan ini, jujur aku lelah bahagia enggak makan hati iya,kalau kalian ada hubungan special setidaknya aku yakin dia akan dengan mudah melepaskan aku.!"
"Tidak kak sungguh Alice tidak memiliki rasa ketertarikan sedikitpun terhadap kak Juanda!"
"Aku percaya sama kamu Alice, hanya saja aku terlalu berharap banyak sama juanda dulu, hingga akhirnya ketika aku di sakiti rasa kecewaku teramat dalam."
Mendengar ucapan Astri Alice merasa semakin tidak enak hati, meskipun apa yang telah Alice ucapkan benar-benar kejujurannya.
"Sekali lagi Alice minta maaf kak, sungguh Alice tak ingin menjadi penyebab kehancuran hubungan kalian ataupun siapapun itu,tujuan Alice datang kesini adalah untuk melanjutkan sekolah demi mengangkat derajat orang tua kak,tidak pernah terbersit dalam benak Alice untuk menjalin hubungan spesial dengan siapapun di sekolah kita kak!"
Mendengar Alice berbicara dengan gamblang Astri merasa bersalah terhadap dirinya sendiri dan orang tua nya serta terhadap Alice sendiri, Astri merasa malu karena mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin Alice lakukan.
"Sungguh rasanya seperti di tampar di siang bolong mendengar ucapan kamu,terimakasih kamu telah membuat aku merasa sadar untuk apa dan karena apa aku bisa berada di sekolah ini, sejauh ini Aku selalu mempertahankan hubungan yang memang sungguh sudah tidak dapat diperbaiki lagi,aku selalu takut kehilangan Juanda padahal di rumah ada orang tua ku yang tengah berharap besar terhadap sekolahku,sungguh selama ini aku tidak pernah bisa menyadarinya Alice, terimakasih Alice terimakasih!"
Astri berbicara sambil berlinangan air mata dan tiba-tiba memeluk Alice yang berdiri di hadapannya penuh dengan perasaan lega dalam hatinya, karena pada akhirnya Astri bisa sadar dan meluruskan kesalah pahaman ini,meskipun harus membuat Astri menangis
terlebih dahulu.
"Sekali lagi Alice meminta maaf kak!"
"Tidak perlu lagi Alice."
Astri melepaskan pelukan Alice.
"Jatuh cinta itu adalah hal yang wajar Alice, jangan pernah kamu mencoba memendamnya, jika cinta itu datang kepadamu maka kamu harus mencoba membuka hati kamu sedikit saja,cinta bisa membuat pikiran dan perasaan kamu serta gaya hidup kamu berubah asal kamu memiliki kendali yang kuat dalam percintaan,kakak sadar saat ini kamu memang taat kepada orang tua dan tujuan kamu, tapi cobalah nikmati masa muda kamu sedikit lebih berani!"
"Maksud kaka!"
"Tidak apa-apa suatu saat nanti kamu akan paham dengan sendirinya,sekali lagi terimakasih ya,ayo kita kembali ke perkemahan dan membagi sarapan untuk adik-adik kelas kita!"
"Baik kak!"
Astri dan Alice berjalan beriringan menuju tenda khusus masak, namun di sepertiga jalan mereka di cegat oleh Dahlan.
"Astri!"
Astri dan Alice menoleh ke arah sumber suara
"Ada apa Dahlan!"
Saut Astri
"Kebetulan kalian berdua disini.!"
"Ada apa?"
Astri mengulang kembali pertanyaannya.
Dahlan menatap Alice lekat-lekat.
"Kamu ngeliatin orang segitunya Lan kasian Alice gak nyaman!"
"Oh ok sorry, aku cuman mau kasih tahu tadi Juanda sama Purnama bertengkar!''
"Karena apa?"
"Karena gadis desa ini!"
"Maksud kakak saya?"
Alice bertanya.
"Iya kamu, mereka memperebutkan kamu hampir saja mereka adu jotos tadi bikin malu aja mana banyak junior yang ngeliatin lagi!"
"Astagpirullah!"
Alice beristigfar mendengar penjelasan Dahlan.
Astri tertegun melihat Alice menunduk seperti akan menangis.
"Sudahlah Alice jangan menangis, biar kakak temani kamu bicara dengan mereka!"
"Sungguh kak?"
"Iya kamu tenang aja, ayo kita temui mereka berdua sekalian kakak ingin bicara dengan Juanda!"
"Makasih kak Dahlan info nya!"
Dahlan mengangguk.
Astri dan Alice pergi mencari Juanda dan Purnama, saat di jalan Alice bertemu dengan Purnama.
"Kak!"
"Alice!"
Purnama tersenyum sumringah melihat Alice mendatanginya bersama Astri.
"Ada apa Alice?"
"Ada yang ingin Alice bicarakan kak."
"Apa itu?"
"Sebelumnya Aku akan mencari Juanda terlebih dahulu!"
Sahut Astri.
"Kamu disini dulu dengan Purnama Alice!"
Alice mengangguk.
"Ada apa sebenarnya?"
"Tunggu kak Juanda datang dulu ya kak!"
Purnama agak kesal mendengar ucapan Alice namun tetap mau menunggu karena tidak ingin menyia-nyiakan waktu bersua bersama Alice.
Beberapa menit kemudian Astri bersama Junda datang.
"Apa-apaan ini kenapa aku dibawa kesini?"
"Sudahlah Alice akan bicara kalian dengarkan saja!"
Pungkas Astri.
"Baiklah karena semuanya sudah ada disini, jujur tadi Alice mendengar percekcokan kalian dari kak Dahlan. Alice bingung dan malu karena menjadi penyebab pertengkaran kalian padahal kalian ini teman satu kelas,Alice sengaja mengumpulkan kakak-kakak berdua ini agar di antara kita tidak ada ke salah pahaman lagi kak. Intinya Alice tidak memiliki perasaan terhadap siapapun disini ataupun disekolah untuk saat-saat ini, kita berteman dan tidak bisa lebih dari ini!"
Mendengar keputusan Alice Juanda dan Purnama terdiam.
"Sekarang kalian berdua berbaikan deh, jangan sampai di kelas kita ada perpecahan seperti ini apalagi masalah cewek!"
Tegas Astri.
Purnama menatap ke arah Alice, dan Alice hanya mengangguk.
"Ya udah sorry ya untuk yang tadi!"
Purnama lebih dulu meminta maaf pada Juanda.
Astri menyenggol tangan Juanda.
"Iya aku juga minta maaf!"
"Alice kakak minta maaf karena sudah menempatkan kamu dalam posisi ini"
Alice mengangguk, Purnama pun berlalu melangkah pergi meninggalkan Alice,Juanda dan Astri.
Alice pun berpamitan pergi meninggalkan Juanda dan Astri berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Happyy
😍😍
2023-01-26
0
sahabat syurga
hbis kusam dekil gk ada yg mlirik skrg jd primadona dan jd rbutan...hebat naik drajat
2021-08-06
0