Alice
Alice seorang gadis desa yang terlahir dari keluarga broken home.
Sejak dia dilahirkan kedunia Ayahnya tengah sibuk dengan perempuan lain sementara ibunya harus berjuang sendirian membesarkan Alice, sementara kebutuhan yang semakin hari semakin tidak bisa di pungkiri membuat Ibu Alice memutuskan untuk bercerai dengan Ayah Alice dan berangkat ke luar negeri demi kehidupan yang lebih baik, pada akhirnya Alice dititipkan kepada Nenek dan Kakeknya, meski demikian Nenek dan kakeknya tidak pernah membiarkan Alice kekurangan kasih sayang sampai saat ini Alice telah lulus dari sekolah menengah Pertama, namun Ibunya masih belum juga pulang dari luar negeri, Alice hanya dapat melihat ibunya dari poto yang tersisa di rumah Kakek dan Neneknya.
sementara itu sudah sejak beberapa tahun terakhirIbunda Alice tidak pernah lagi mengiriminya biaya untyk sekola, jangankan materi kabar pun sudah tidak pernah terdengar dari Ibunda Alice.
Pihak keluarga pun sudah pasrah,meski tetap mendoakan yang terbaik.
Nenek dan Kakek Alice hanya seorang petani yang berpenghasilan tiga bulan sekai saja, namun tekad mereka membesarkan dan membuat Alice tidak mengikuti jejak Ibunyalah yang menjadi penyemangat untuk teta berusaha menyekolahkan Alice setinggi-tingginya.
Sore Ini Alice, nenek dan kakek nya tengah duduk di ruangan tv sambil makan makanan ringan.
"Mah,Pak! sebaiknya Alice tidak perlu melanjutkan sekolah sudah bisa sejauh ini saja Alice sudah bersyukur karena teman-teman Alice saat sekolah dasar dulu tidak ada yang melanjutkan sampai sekolah menengah pertama."
Alice memanggil Nenek dan Kakeknya dengan sebutan Mamah dan Bapak, semua karena Nenek dan Kakeknya juga tidak pernah menganggap Alice sebagai cucu melainkan sebagai Anak bungsu dari keluarga mereka.
"Memangnya kenapa kalau mereka tidak melanjutkan,kamu lihat teman-teman kamu sekolah dulu mereka sekarang hanya diam dirumah menganggur cari kerja saja susah!"
Alice hanya terdiam memikirkan ucapan dari Nenek nya.
"Bapak sudah mendaftarkan kamu sekolah di salah satu sekolah kejuruannyang ada di kota, bapak juga sudah mencarikan koskosan buat kamu disana tapi ya kos-kosan nya sederhana saja sesuai dengan kemampuan kita"
"Yang penting kamu sekolah yang jujur yang pintar bikin Mamah sama Bapak mu ini bangga!"
"Tapi apa tidak lebih baik jika Alice membantu Mamah sama Bapak disawah saja?"
"Kamu kalo mau bantu mamah sama bapak ya tugasnya belajar yang bener, yang jujur biar bisa jadi orang sukses!"
"Sudah kamu dengarkan saja ucapan Mamah dan Bapak mu ini, sebaiknya mulai besok kamu beresin barang-barang yang harus dibawa ke kosan,untuk makan kamu selama sebulan disana Bapak sudah siapkan beras 10 kg"
"Iya pak"
"Kamu itu harus hemat disana ya Bapak dan Mamah mu kan cuman kerja jadi tukang tani, kamu jangan terbawa pergaulan yang tidak-tidak, jangan lupa solat sama ngaji disana!"
Alice mengangguk pelan.
"Maafkan Alice Mah Pak ,Alice selalu merepotkan kalian"
"Ya kamu kalo ga mau kami repot ya sekolah yang betul!"
"Iya mah pak Alice janji akan sekolah yang benar."
"Nag begitu,Oh iya ini bapak kasih Hp tapi cuman hp jadul setidaknya kamu bisa komunikasi sama mamah sama bapak kalau lagi di kosan, nanti kalau pulsanya habis kamu bilang aja ke bapak nanti bapak isikan dari sini, tapi ya jangan dipakai yang tidak-tidak juga kan sayang uangnya juga bisa di pake nyicil bayaran kesekolah!"
"Iya Pak Alice paham."
"Ya sudah ini sudah malam kamu istirahat sana, jangan dibiasakan bergadang begitu, nanti yang ada kamu di sana malah sakit karena kurang tidur!"
"Ya sudah kamu pergi kekamar mu, Mamh sama Bapak mau bicara disini.!"
"Baik mah!"
Alice masuk kedalam kamar, mengikuti perintah Neneknya.
"Pak besok lusa Alice mau di antar siapa ke kosannya?"
"Kayanya sama si Asep saja tukang ojeg yang di pertigaan rumah itu"
"Memangnya si Asep tahu kosanya Alice?"
"Ya enggaklah mah, kan besok lusa Bapak ikut nganter Alice kekosanya juga, lagian masa iya Alice datang sendiri di hari pertamanya ke kosan"
"Iya bener juga sih pak,Bapak sudah bayar berapa tahun biaya sekolah Alice ?"
"Bapak baru bayar 6 bulan saja kan tabungan bapak enggak cukup banyak"
"Iya tidak apa-apa lah pak lagian kan 2 bulan lagi kita akan panen siapa tahu hasil panen nya melimpah jadi bisa di pake bayar biaya sekolah Alice lagi!"
"Iya mah Aamiin!"
"Ya sudah,lagian sudah malm sebaiknya kita tidur pak, Mamah juga capek seharian tadi bekerja disawah"
"Ya sudah ayo mah, biar bapak matikan dulu Tv nya"
Sementara didalam kamar Alice mendengar samar-samar perbincangan Nenek dan kakeknya.
"Maafkan Alice Belum bisa bantu apa-apa, tapi Alice janji akan jadi anak yang bisa dibanggakan!"
Malam berlalu begitu singkat, pagi ini Alice sudah bangun sejak subuh berbenar di rumah dan sudah selesai masak, ketika Nenek dan Kakeknya hendak pergi kesawah Alice sudah menyiapkan bekal untuk orang tuanya pergi kesawah.
"Mamah sama bapak kesawah dulu kamu jangan lupa bereskan barang-barang kamu dari sekarang supaya besok pas mau berangkat semuanya sudah siap"
"Iya mah"
"Di list kebutuhanya selama disana apa saja, kalo yg sudah ada dicoret yang belumnya nanti kita cari sepulang bapak sama mamah dari sawah"
Alice mengangguk sambil tersenyum.
"Baik-baik dirumah ya!"
Orang tua Alice pergi kesawah dan Alice menatap langkah mereka yang mulai renta.
Setelah orang tua nya menghilang dari pandangan, Alice masuk kedalam rumah, menyiapkan tulisan keperluanya selama dikosan.
"Ternyata masih banyak banget yang kurang, kasian mamah sama bapak kalau aku kasih tahu, ah sudahlah aku tinggal bilang saja kalau semuanya sudah ada dan tinggal berangkat, lagian ini cuman keperluan kecil dan harganya tidak seberapa, pasti beaok Bapak juga kasih aku bekal buat satu bulan selama di kosan, aku kan bisa pake uang itu buat beli keeprluan ini!"
Alice, sudah merasa teramat sangat beruntung meskipun hanya di rawat oleh Nenek dan Kakeknya, Alice selalu berpiki tidak ingin selalu merepotkan orang tua angkatnya, dan sering kali Alice berbohong hanya demi membuat Nebek dan kakeknya tidak khawatir.
Sehari-hari kegiatan Alice ketika berada di rumah, dia mencuci pakaian semua orang memasak, membersihkan rumah dan menyiapkan setiap keperluan rumah, begitu terus setiap hari, ketika nanti Nenek dan kakeknya pulang dari sawah di rumah sudah tersedia makanan hangat dan air panas di atas tungku untuk mandi Orangtuanya.
Sampai sejauh ini hanya satu hal yang selalu mengganggu pikiran Alice.
"Jika aku sekolah jauh dari rumah, lantas siapa yang akan merawat Mamah dan bapak, menyiapkan makan dan membereskan rumah serta memasak air untuk mereka mandi,tapi semalam mamah dan Bapak sudah mengatakan kalau aku harus sukses, dan aku berjanji aku akan merubah masa depan kita mah pak...."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Happyy
👍🏻👍🏻
2023-01-26
0
Aisyah Diany Zahra
mampir thor... semangat
2022-10-03
0
Neng Win
nyimak
2022-06-23
0