Hari ini adalah hari ulang tahun peramuka, Alice terpilih menjadi salah satu Panitia Pelantikan bagi siswa siswi SMP yang sudah rutin dilaksanakan setiap sekolah. Awalnya Alice merasa ragu karena dari semua teman-teman satu kelas nya yang mengikuti ekskul ini hanya Alice yang terpilih menjadi Panitia.
Acara akan berlangsung selama satu minggu penuh.
Pagi ini Alice sudah bersiap untuk pergi ke perkemahan dengan barang"nya,saat tengah menunggu di depan ruang Guru Alice d hampiri oleh kakak Seniornya yang biasa membimbing ekskul Pramuka.
"Barang-barang kamu sudah siap semua?"
"Sudah kak!"
"Yakin tidak ada yang ketinggalan?"
"In shaa Allah kak"
"Ayo saya bantu kamu menaikan barang-barang ke mobil!"
"Baik kak terimakasih!"
Seniornya hanya tersenyum dan langsung membantu Alice mengangkat barang-barang nya.
"Oh iya kamu Alice kan dari kelas sepuluh Kehutanan?"
"Iya kak benar.!"
"Kita sudah lama bareng-bareng ngikutin ekskul Pramuka tapi tidak pernah sempat berkenalan!"
Alice hanya mengangguk dan tersenyum malu mendengar perkataan seniornya.
Selesai menyimpan barang di mobil kakak seniornya menyodorkan tangan dan Alice dengan sigap menjabatnya.
"Terimakasih banyak kak!"
"Nama saya Juanda dari kelas dua belas jaringan!"
"Owh i ya kak, salam kenal!"
"Kamu bareng saya saja ya naik motor!"
"Tapi kak saya...!"
"Tidak perlu merasa ga enak gitu kita kan satu tujuan dan mulai hari ini sampai satu minggu ke depan kita harus bekerja sama!"
"Maksud saya tidak seperti itu kak tapi..."
Alice berhenti bicara ketika melihat beberapa kakak seniornya berjalan ke arah Alice dan Juanda yang sedang berbincang.
Juanda sontak menoleh kearah belakang kemudian tersenyum melihat teman-temannya datang.
"Hati-hati kamu jangan mainin anak orang itu anak masih kecil mau kamu modussin juga? hahah!"
Salah satu teman Juanda becanda menggoda Juanda yang saat ini berdiri di samping Alice.
Alice hanya ikut tersenyum tipis mendengar candaan senior-seniornya.
"Ayo Alice!"
Juanda meraih tangan Alice dan membawanya pergi dari kumpulan teman-temannya.
Karena tangan nya di tarik Alice hanya mengikuti arah tarikan dari Juanda.
"Ini helm nya kamu pakai ya!"
"Tapi kak saya kan belum bilang iya!"
"Tapi kamu juga tidak bilang tidak heheh,sudah ayo naik keburu mereka datang lagi nanti!"
Alice mengikuti perkataan Juanda dan duduk di belakang Juanda.
"Pegangan yah!"
"Pe...pe...pegangan?"
"Iya memang nya kamu mau jatuh?"
"Eng enggak!"
"Ya sudah pegangan!"
Alice berpegangan pada besi di belakang motor yang di tumpangi nya, melihat kelakuan Alice demikian, Juanda menarik gas lebih dalam menambah kecepatan motor membuat Alice menutup mata sambil komat kamit. Juanda tersenyum melihat Alice dari spion motornya.
"Makanya jangan pegangan ke belakang dong nanti yang ada kamu malah jatuh kebelakang!"
Juanda setengah berteriak untuk mensejajarkan suara knalpot motornya yang agak berisik.
"Lalu saya harus berpegangan pada apa?"
Alice menjawab setengah berteriak juga.
Juanda memperlambat motornya.
"Kamu lepaskan dulu tanganmu dari situ!"
Alice mengikuti ucapan Juanda.
"Mana tangan kamu?"
Alice menyodorkan tangannya melalui pinggang Juanda.
Juanda kemudian meraih dan melingkarkan tangan Alice ke pinggang nya dengan sebelah tangannya.
Alice merasa terkejut dan tidak enak hati melakukan hal seperti ini, karena ini pertama kalinya dia di bonceng oleh laki-laki yang baru ia kenal apalagi sampai harus memeluk laki-laki tersebut.
"Emhss kak maaf tapi saya tidak nyaman kalau harus berpegangan seperti ini!"
"Tidak apa-apa nanti juga kamu akan terbiasa!"
Juanda tersenyum, kemudian menarik gas motor nya membuat motornya berjalan di atas kecepatan rata-rata, membuat Alice mau tidak mau harus berpegang erat memeluk Juanda,jika tida konsekuensinya dia akan jatuh dan celaka.
Hampir sepanjang perjalanan Alice memejamkan mata karena merasa ngeri melihat Juanda membawa motor sambil menyalip ke sana dan ke mari.
Sesampainya di lokasi perkemahan, Sudah ada beberapa Panitia Yang mendirikan tenda, ketika Alice turun dari motor kepalanya mengedip-kedip kan matanya, dengan kepala seolah berputar-putar.
"Nah Alice kamu lihat dua tenda berwarna hitam yang berdampingan itu?"
Alice mengangguk sambil sesekali mencoba mengkedip-kedip kan mata nya seolah-olah ingin memperjelas penglihatannya.
"Itu tenda kita para panitia,jadi kita ber sebelahhan .Nanti kalau ada apa-apa kamu jangan sungkan hubungi saya.ok?"
Melihat Alice yang masih mengedip-ngedipkan matanya Juanda merasa penasaran.
"Kamu kenapa,apa ada masalah dengan mata kamu?"
"Sepertinya hanya kemasukan debu kak, tidak apa-apa, kalau begitu saya permisi ke tenda duluan kak!"
Alice baru saja akan beranjak melangkah meninggalkan Juanda namun Juanda menahannya dan menarik tangan Alice.
Alice tersentak kaget melihat seniornya melakukan hal tersebut.
"Biar kakak lihat dulu siapa tahu bukan hanya sekedar debu."
Juanda menyentuh wajah Alice dengan kedua tangannya,kemudian menarik wajah Alice lebih dekat dengan Wajahnya kemudian Juanda meniup mata Alice beberapa kali.
"Bagaimana sekarang?"
Tanya Juanda
"Sudah lebih baik ko kak terimakasih, terimakasih banyak, saya permisi jalan duluan kak!"
"Alice!"
"Iya kak ada apa?"
Alice menghentikan kembali langkahnya lalu menoleh pada Juanda.
"Nanti malam jam 08 kamu harus bantu kakak mendata siswa yang hadir!"
"Baik kak!"
"Pergilah istirahat, jangan sungkan!"
"Emhss!"
Alice langsung menuju ke dalam tenda dan memutuskan untuk beristirahat.
"Alice!"
Seorang kakak senior perempuan menghampiri nya dalam tenda
"Iya kak ada apa?"
"Kamu pacaran sama Juanda?"
"Kata siapa ?! aku baru kali ini di bonceng sama kak Juanda itu juga hanya secara kebetulan tadi ketemu di sekolah!"
"Cuman nanya aja sih sebenarnya,kalau kamu mau ya jalanin aja!"
"Kakak suka sama Juanda?"
"Enggak ko!"
"Lantas apa urusan kakak, tanya-tanya aku pacaran atau enggak sama Kak Juanda?"
"Ya gak papa sih,udah ah sory ganggu!"
"Benar-benar memperlihatkan kalau sebenarnya dia cemburu, padahal aku kalau di tembak juga gak akan terima,Astri...Astri...!"
"Para Panitia, brang kalian sudah datang silahkan ambil ke mobil masing-masing!"
Suara ketua panitia pelaksanaan Ulang Tahun Pramuka memberikan pengumuman.
"Ampunnn deh ah baru juga mau rebahan ada aja kendalanya, mesti ini lah mesti itu lah, gak ngerti apa kalau aku ini abis olah raga Jantung tadi pagi gara-gara kakak senior yang kerjaannya modussin orang sepanjang jalan!"
"Alice! kakak sudah bawakan semua barang kamu ini ada di depan tenda!"
"Apa!?"
Alice terkejut melihat Juanda yang tiba-tiba saja melongo ke dalam tenda.
"Jangan-jangan dia denger lagi apa yang aku omongin barusan kan gawat, bisa-bisa aku d hukum sama dia lagi."
"Hey ko malah bengong, mau kakak masuk ke dalam tenda sekalian?"
"Emmhsss Jangan terimakasih kak biar Alice bereskan sendiri!"
"Ya udah kalau gitu, selamat istirahat,kakak pamit pergi dulu ya!"
"Iy kak sekali lgi terimakasih!"
"Iya udah jangan terimakasih mulu ah, dah!"...
"emhsss... o...o.. ok!"
Meskipun ada rasa kebingungan dalam hati Alice terhadap sikap Juanda kakak seniornya,namun tidak ada banyak hal yang dapat Alice lakukan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Happyy
😎😎😎
2023-01-26
0
Ani Widodo
masih lanjuut mbaca
2021-07-19
0
Anitha Jemiman
jangan2 nanti si alis bakal berubah
2021-04-17
3