Bu Tedjo is Back

Mhetha Karmila

.

Perempuan paruh baya, masih terlihat sexsi lagi montok seperti endog asin yang jika dibelah rasanya ngeri-ngeri sedap. Dia harus menyandang status janda sebanyak sembilan kali sebelum pada akhirnya melabuhkan dompetnya kepada sang juragan peti kemas asal Kota Surabaya. Pak Tedjo, awalnya tidak tertarik sama sekali dengan sang janda kembang sembilan kali tersebut. Namun apa daya, nasib sial telah menimpa sang CEO peti kemas.

Bukan Metha namanya, jika tidak bisa membuat Pak Tedjo bertekuk lutut dihadapannya. Hingga pada akhirnya, sang CEO kelas menengah keatas tersebut harus membanting setir. Yang awalnya ingin mempersunting Sita si ayam kampus, malah harus mempersunting janda bohay impian para preman gang doli.

Saat ini, Metha yang lebih dikenal dengan sebutan Bu Tedjo tersebut telah sah dimata Agama sebagai Nyonya. Tedjo sang Konglo sekaligus merangkap sebagai CEO peti kemas.

Namun, siapa sangka. Ternyata watak binal istri Pak Tedjo tersebut belum juga berubah. Walaupun telah sah menyandang sebagai istri sang CEO. Pekerjaan Bu Tedjo selain menjadi lintah darat, dia juga suka menjajahkan terong ungu yang masih kemenyur. Jangan salah, sebelum terong tersebut laku dijual. Bu Tedjo akan mencicipi rasanya terlebih dulu. Jika dirasa tingkat kematangan terong tersebut pas dilidahnya. Maka, dia akan menyimpan terong tersebut untuk makanannya dikala sang suami tengah menggilir istri-istri yang lain.

*****

Cuaca terik siang ini, begitu cetar membahana dirasakan oleh para penduduk pinggiran Kota Surabaya. Terlebih di GGS. Terlihat penghuni GGS kamar paling bawah tengah kebingungan mencari kipas sate yang biasa di gunakan ketika keluar rumah untuk sekedar mencari angin.

Perempuan paruh baya yang masih setia menggunakan pakaian serba mini tersebut, terlihat sedang asyik menghitung gelang-gelang keroncong yang menghiasi kedua sisi tangannya.

Kedua matanya menari-nari, seperti sepasang mata kucing yang sedang membidik mangsa.

"Koyone neng gang sebelah ono arek lanang anyaran. Aku kudu dandan ayu, menowo arek kae gelem tak dadekne jamuku. (Sepetinya di gang sebelah ada pemuda baru. Aku harus dandan cantik, siapa tahu pemuda itu bersedia menjadi jamu untukku)." Otak Bu Tedjo mulai mencari setrategi untuk mendapatkan pemuda yang ia pikirkan sedari tadi.

Disaat perempuan itu sedang asik melamun serta mencari cara untuk mendekati pemuda gang sebelah. Tiba-tiba lamunananya harus buyar berserak.

"Bu Tedjo, lagi ngapain?" Suara serak-serak becek terdengar dari arah sampingnya duduk.

Bibir Bu Tedjo terlihat pencap-pencep, "nggak ngapa-ngapain." Jawabnya dengan nada malas.

"Nyapo arek iki takon-takon aku lagi opo. Pengen tak pites rasane. Saking wae aku nggak wani nyantet. Nek wani, mungkin wis tak gawe sembarange mungsret koyo terong kisut." Seloroh Bu Tedjo dalam hati.

Bu Tedjo memang tidak suka dengan Sita, mungkin karena dia takut sang CEO peti kemas nya berpaling darinya. Dan memilih Sita si ayam kampus untuk menjadi istri mudanya. Apalagi, awal mula pernikahannya dengan sang CEO peti kemas adalah paksaan darinya.

"Bu Te... sampean ono duwit limangatus ewu nggak? Aku arep nyileh disek." Terlihat Sita memasang muka melas dihadapan Bu Tedjo.

Dengan seringainya Bu Tedjo menjawab. "Yo nduwe lah. Aku kan gudange duwit. Tapi kowe ngerti tho, nyileh nang aku ono anake. Nek awakmu nyileh limangatus ewu, baline tiga kali lipat. Piye? (Ya punya lah. Aku kan gudangnga uang. Tapi kamu ngerti kan, pinjam sama akh ada anaknya. Kalau kamu pinjam limaratus ribu, kembalinga tiga kali lipat. Gimana?)" Seloroh Bu Tedjo dengan memasang senyum sinis kepada sang ayam kampus.

"Bongko koen... nggak bakal tak wei murah koen nyileh duwit aku...(****** kamh... nggak bakal ku kasih murah kamu pinjem uang sama aku...)" batin Bu Tedjo.

"Larang banget Bu Te... Bukane biasane sing nyileh karo Bu Te, duwit rolasan yo? Kok aku malah larang banget." protes Sita si ayam kampung eh kampus.

"Yo karepku tho. Wong aku sing nduwe duwit. Nek nggak gelem, kono golek liyane. Aku yo nggak butuh disilihi awakmu kok."

"Aku wis golek silihan Bu Te... tapi yo ngunu, nggak ono sing nduwe. Aku lagi butuh banget kanggo sepupuku sing baru kost nang gang sebelah. Areke lagek mlebu kuliah. Emak Bapakne durung ono duit. Jarene jual gabah durung payu."

Mendengar kata kost gang sebelah, telinga Bu Tedjo mendadak adem panas.

"Sepupu? Lanang opo wedhok? Umur piro?" Seloroh Bu Tedjo dengan beberapa pertanyaan kepada Sita.

"Lanang Bu Te... umure yo sak umuranku enom sitik. Sing biasane tuku sego bebek nang ngarep gang. Sampean ngerti nggak?"

"Oooh.... arek kae, ngerti aku. Sing potongan rambute mirip pokalise kangen band 'kan? Praene mirip wong Korea rodok arab-arab, kulite bening meh podo karo Lee min ho."

"Iyo Bu Te... kae ngunu sepupuku. Jenenge Wage Supono. Piye? Sampean gelem ngutangi aku nggak? Tapi ojo larang-larang anakane. Aku wis seminggu iki durung nggeprek ayam." Tukas Sita dengan wajah memelas.

Dengan semangat juang empat lima, Bu Tedjo mengeluarkan uang pecahan lima puluh ribuan sebanyak dua puluh lembar. "Nyoh iki, tak wehi sejuta. Nggak perlu utang, tapi ono syarate."

"Syarat opo tho Bu... sampean ki ono-ono wae."

"Aku minta nomor Wage," tukasnya dengan mata berbinar.

"Oooh... oke Bu Te... tapi bener yo, iki nggak ngutang. Awas wae di tagih. Sampean catet wedhi lali. Tulisono, Sita sejuta nggak pake ngutang." Pinta Sita sembari melirik buku agenda diatas meja.

"Dasar emak-emak jablay, nggak bisa lihat yang bening-bening dikit, langsung di sikat." Batin Sita.

🍀🍁🍁

Terpopuler

Comments

nEVe®_ENd

nEVe®_ENd

wage supono...dadi kelingan fotone pono🤣

2021-02-09

1

Tataxx

Tataxx

Alamaaaaak kau itu bu tedj hahha

2020-12-24

1

R⃟•♀𝕽𝖆𝒚𝒚𝖆𝖓𝒛𝒛⚤

R⃟•♀𝕽𝖆𝒚𝒚𝖆𝖓𝒛𝒛⚤

wduh... serem banget yang namanya bu teh disini cuy...🤭🤭

2020-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!