Ada Yang Lain

Holla sahabat gesrek dalam suka maupun duka🍀

Sebelum membaca alangkah baiknya kalian siapkan aspirin kalian terlebih dahulu agar nanti ditengah jalan kalian wahai pembaca yang Budiman tak menyalahkan kami para Author gesrek yang akan mengguncang jiwa dan perasaan kewarasan kalian semua.

Tapi like , komen serta Vote jangan lupa ya 🔪

🍂

"Hoammmm !" dengan menggeliat Dheswita menguap lebar kemudian mengelap sudut bibir sensualnya.

Ia sangat enggan untuk bangun hari ini, meski jam di atas posisi kepalanya sudah menunjukan pukul 11.00 siang.

Hal tersebut lantaran beberapa hari ini ia disibukan dengan kucing kucingan antara dirinya dengan Pak Yanto. Sang Blantik kambing yang terkenal di kota tersebut.

Blantik adalah Perantara jual beli dalam sebuah perdagangan. Pak Yanto adalah seorang perantara jual beli kambing terkenal di GGS. Siapa sih gak tahu beliau ? Meski badannya bau kambing, namun duit beliau bau Gurih.

Semenjak beberapa hari ini Pak Yanto selalu, menebarkan pesonanya pada Dheswita, meskipun beliau sudah memiliki 2 orang istri yang tak kalah aduhai body nya dari jeng Atikah. Namun Bapak bercucu 7 ini masih suka mengejar daun muda.

Karena motto Pak Yanto adalah Lebih Baik Mati daripada Sendiri. Sebelumnya ia sangat tergila-gila gila oleh kemolekan dan pesona jenga Atikah sang janda montok yang aduhai menjadi role mode para ibu ibu GGS.

Dheswita mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.

Flashback on 🌡️

Seperti hari ini, kejadian dua hari yang lalu berawal dari ia bangun tidur sehabis bekerja malam seperti biasa. Karena profesinya sebagai penyanyi Club' malam amatiran, Ia pulang subuh kemudian tidur.

Di lantai bawah sangat berisik sekali, melebihi ramainya promosi diskon besar besaran akhir tahun. Karena kesal, akhirnya Dheswita mencari sumber arah keributan.

"Cok, ganggu wae ! wong Kate merem wae gak iso !" ( Sialan ganggu aja ! orang mau tidur nggak bisa !). umpatnya kesal dengan membuka pintu seenak jidatnya.

Diluar kamarnya, ia sudah melihat Dek Rosita sedang berbisik bisik manja dengan Bu Tedjo. Ya.. Gibah adalah hobby dan hal umum di kost kosan elite ini.

"Nyapo tho Iki, lagi Kate merem wes ribut terus ?" ( Kenapa sih ini, baru mau tidur berisik banget ?). Selidik Dheswita pada kedua tetangga kost yang tak ia anggap tersebut.

"Makane ta lah Dhe, Ojo ketam wae ! kae Jeng Atik lagi tukar Karo mbok Enom e Pak Yanto !" ( Makanya Dhe, jangan tidur melulu, tuh Jeng Atik sedang berkelahi dengan istri mudanya Pak Yanto !) Tunjuk wanita sosialita ala ala GGS dengan berbagai macam emas gonjreng yang bikin sepet mata.

"Pak Yanto Blantik wedhus kae ?" ( Pak Yanto Blantik Kambing itu) seloroh Dheswita dengan akal sehatnya lantaran malam tadi ia tak minum terlalu banyak. Biasanya dia bisa menemani tamu minum hingga ber- ember ember STMJ.

"Iyo, sing ambune lebus koyo wedhus kae loh yuk !" ( Iya, yang baunya apek kaya kambing itu loh mbak ) Sita menimpali informasi tersebut.

"Kok cek nemen e lek jeng Atik doyan pangganan wes kate expired !" (Kok kebangetan kalau Jeng Atik doyan makanan yang mau kadaluarsa).

"Raimu Cok, sing kadaluarsa wong e duite isih payu !" (Muke lu jauh, yang kadaluarsa kan Orangnya, duitnya masih laku) tegur sang ketua Genk tersebut.

"Tapi aku Yo wegah Bu ne, masio ambek merem Yo panggah wegah !" (Tapi aku ya ogah Bu, meskipun tutup mata ya tetep ogah) imbuh Sita menyeringai ngeri membayangkan ia bermesraan dengan Pak Yanto.

"Woi Cok, cangkem tolong dikondisikan ganggu wong ketam !". ( woi, mulut dikondisikan ganggu orang tidur) Bentak Dheswita dari lantai atas melihat kedua wanita yang saling menjambak memperebutkan lelaki Blantik tersebut.

"Bayi wingi sore, rasah kokean cocot !" ( Anak kemarin sore, jangan banyak omong ) Maki Gina, istri kedua Pak Yanto yang umurnya tak kalah jauh dari Jeng Atik.

Dengan Emosi yang memuncak melihat kedua wanita yang masih bersitegang tersebut, apa lagi seorang lelaki yang mereka perebutkan diem aja kaya kambing etawa yang biasa ia jual makin membuat emosi Dheswita naik ke ubun ubun.

Dheswita kemudian masuk kedalam kamar kostnya dengan muka menahan amarah.

"Weh, arek Iki nyapo to ? Ono tontonan gratis malah mlebu, telo Jan !" ( Weh, anak ini kenapa sih ? ada pertunjukan gratis malah masuk) Cibir Bu Tdjo melihat Dheswita mengambil langkah seribu masuk kedalam kamarnya.

"Paling kate hohohihe Bu, Yuk Dhe ngelebok ne lanangan mesti !" (Paling mau ena ena, Mbak Dhe masukin Pria kedalam kamar kostnya). Celetuk Sita yang sudah paham betol sifat tetangga kostnya tersebut.

"Arek Saiki Jan, tapi enak loh isih isuk ngene !" (Anak jaman sekarang haduh, tapi enak juga sih pagi pagi gini ) Ujar Bu Tedjo membayangkan betapa indahnya berduaan dengan suami milik dia dan istri sahnya. Bu Tedjo yang terkenal menjadi istri kedua Pak Tedjo tak kalah binal dari para penghuni GGS. Dengan dandanan ala ala serta goyangan jungkir balik miliknya membuat Pak Tedjo Khilaf dan menikahinya.

"Wes ayo Bu ne, ayo bubar wes gak seru yuk Dhe gak Ono !" ( Sudah Bu, ayo bubar sudah gak seru, mbak Dhe sudah ngancir).

Namun langkah mereka terhenti lantaran Wanita pemilik nama Elsa Dheswita itu tiba tiba keluar dari kamar kostnya sambil membawa seember air.

Kedua wanita yang masih berada didepan kamarnya melongo heran, melihat Dheswita menuruni anak tangga Kost langsung ngacir ke lantai bawah. Lebih tepatnya parkiran Motor dimana Bu Guna dan Jeng Atik sedang melakukan olah raga pagi.

"Byuuuuuuuuuuuuuuurrrrrr...." Bunyi Dheswita menyiram ketiganya dengan air seember yang ia bawa di tangannya.

"Wes tak omongibubar, isih gak bubar ? " (udah di bilangan bubar, masih gak bubar)

Akhirnya karena terlanjur basah mereka bertiga pun pulang dengan perasaan dongkol yang mereka tahan.

Dengan perasaan puasnya, Dheswita kembali naik ke kamarnya kelantai atas. Dilihatnya kedua tetangganya yang masih berada diposisi tadi, Kedua tetangga tersebut manatap tajam kearah Dheswita.

"Kok dibubarin tho yuk ?"

"Kuping ku panas Leh !"

"Eh Dhe, mau kok langsung mingkem mari kok siram banyu ?" (Eh Dhe, langsung diam abis kamu siram air tadi) Tegur Bu Tedjo.

"Bukan sembarang air Bu ne !"

"Emang banyu opo ?" tanya Kedua tetangganya kompakan.

"Banyu rendeman Cawetku !" ( air rendaman celana dalamku !"

🍂🍂

Sejak Kejadian tersebut, kini Pak Yanto berbalik arah dari yang mulanya menguber Uber jeng Atik, kini Beliau main gencar mengejar Dheswita.

Hal tersebut membuat Dheswita makin geli dan ilfeel setiap kali melihat wajah sang Blantik Kambing tersebut.

Setiap Dheswita akan berangkat kerja, kini Pak Yanto dengan rajinnya menyapanya, Tak tanggung tanggung, bahkan ingin mengantarnya kerja naik mobil Kijang LGX miliknya.

🍀🍀🍀

Terpopuler

Comments

🦋 Jack and Jill 🦋

🦋 Jack and Jill 🦋

wkwkwkwkek air rendeman cungcat...andayyy jijayyy

2021-03-12

0

nEVe®_ENd

nEVe®_ENd

cem ceman cawet...segeeeeeerrrr🤣🤣🤣🤣

2021-02-09

0

Yeni Asnir

Yeni Asnir

Niy novel sm gaya Ceritanya ismed dan juminten, by tya g n gank.. Sama somplak nya hehee 😂

2020-12-13

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!