Oppa dan Opo

Dheswita, Gadis yang sudah tak gadis itu terlihat merengut berjalan menuju Gang masuk kediamannya.

Ia melihat gadis yang kebetulan ingin ia temui. Gadis yang statusnya tak jauh berbeda dengan dirinya. Yakni Perawan rasa janda yang sangat populer dikalangan anak muda pada akhir zaman ini.

Gadis itu terlihat sedang menikmati segelas kopi kekinian di giras idola para warga GGS.

"Isuk Isuk wes cangkrukan *** !" gumamnya dalam hati.

Sita, sang penghuni kost paling enom itu sedang duduk ngangkang sak rantang dengan senyum merekah bak onde onde pecah.

"Woiii...!" kejut Dheswita menepuk pundak aduhai Sita.

"Jingaaaannnnnnnnn..! asyem gatheli Kon kak Dhe !" umpat Sita menyemburkan kopi susu kental manis di dalam mulutnya.

"Eh jem, isih Orep ae Kon !" sapa Dhe dengan khasnya.

"Lha katene nyapo ? piye mang bengi ? ( Lha mau gaimana lagi ? Gimana tadi malem ?" sahut Sita balik bertanya pada Dhe yang kini duduk disampingnya.

"Cak, kupi item gulo titik wae Yo !" Dhe pun ikut memesan segelas kopi di Giras tersebut bersama Sita.

"Piye pak Darmaji Pejabat sing tak gacok ne pean ? ( Gimana pak DarmajiPejabat yang aku comblangin ke kamu ?)" tanya Sita antusias pada sesama gadis rasa janda tersebut.

"Piye apane mbut, durung oleh sak ronde wes modyaaar ! durung nganti 5 menit wes loyo koyo kerupuk upil kodanan ! ( Gimana apanya mbut, belum dapet satu ronde udah mati ! belum sampai 5 menit udah loyo kaya kerupuk upil kehujanan !) tutur sang sales marketing all in one tersebut.

" wah untung wae ora tak jupuk, iso ngenes aku kak Dhe, hahahaha !" kelakar Sita puas dengan pilihannya.

"Untung e duite metu, masio pej* e gak metu Yen duite metu kan isih mending !" sahut Dhe sambil menerima kopi yang sudah disajikan untuknya.

"Weass ndek rema riyah hedeh," sang penjual kopi yang kebetulan satu kampung dengan dek sita ikut menimpali.

"we rasah kokean cocot cak, Ra tak bayar kopimu bongko !" sahut Dhe sambil cekikikan.

Sita dan cacak cacak penjual kopi tersebut ikut tertawa, pasalnya sudah menjadi rahasian umum di kalangan para penghuni gang bahwa warga kos kosan elit tersebut memang berprofesi sebagai penjaja.

"Eh mbut, wingi Bu Tedjo ngomong Ono terong kinyis kinyis dulurmu, yo' opo komuk e ?" Dheswita mengalihkan pembicaraan antara dirinya dan Dek Sita.

"Oalaahhhh,, si Pono jeneng asline Wage Supono yuk ! dulur adoh Soko anak e embah e embahku !" jelas Sita panjang lebar meski kalimatnya tak bisa ditangkap Dheswita dengan volume otaknya yang minim.

"OOooo.!" sahut Dhe yang pura pura paham meski otaknya masih belum sinkron.

"Aku kate nyilih duit, dadi jaminan e dulurku iku, Kon lak eruh seh koyo opo binal e Bu Tedjo lek masalah terong terongan ? ( Aku mau pinjam uang, jadi jaminannya itu sodara ku, kamu kan tahu sendiri bagaimana binalnya Bu Tedjo kalau urusan brondong)" jelas Sita.

"Ganteng nggak ?" tanya Dheswita dengan level Dewanya. Pasalnya naluri gatelnya juga sudah merangsak naik bila sudah berurusan dengan orang ganteng.

"Iki loh !" sahut Sita sambil menunjukan foto di layar handphone mahalnya yang bisa Dhe taksir seharga sepeda motor keluaran terbaru.

"***,,," hanya itu kata kata yang keluar dari mulut Dheswita setelah ia juga menyemburkan kopi pahit sepahit hidupnya.

"Opo picek matanya Bu Tejo, mosok lanangan model terong terongan pabean gelem !" seloroh Dheswita dengan nada emosinya. Pasalnya Bu Tedjo sangat kesemsem hingga minta di Carikan dukun sakti mandra Adik Rano Karno dan batu Jahanam buat memikat sang Arjuna Wiwaha tersebut.

"Sek ta, sing tak duduhi Bu Tedjo foto Iki !" jelas Sita sambil menunjuka foto di handphone canggihnya, yang canggihnya bisa buat apa saja termasuk menemukan pelanggan.

"Jingaaaannnnnnn Kon mbut,,edan !" umpat Dheswita terkekeh geli melihat ulah usil dek Sita.

"Eh Piye maneh demi mengais duit dari Bu Tejo !" jelas Sita sambil tertawa geli membayangkan betapa imutnya kedua muka lelaki tersebut.

"Alah, lek mati lampu pora Yo Podo wae rasane mbut, paling modelan Lee Min Hoo rasane Yo ngono kae !" celoteh Dhe tak mau kalah.

" Wes Yo yuk, aku tak budhal ngampus Iki wes jam pitu selak keri sesi awal ( sudah ya kak, aku mau berangkat kuliah dulu, ini sudah pukul 7 nanti ketinggian sesi awal). pamit Sita bersiap siap ingin pergi ke kampus sambil mengambil kunci sepeda motor matic gede pabrikan Yamamoto tersebut.

"Ati ati mbut, lek Tibo Tangi Dewe !" sahut Dhe melambaikan tangan.

🍁🍁

Setalah kepergian Sita, kini Dheswita hanya duduk sendiri menikmati kopi dan sebungkus roti kukus ditangannya.

"Dek Dhewita," sapa seorang aki aki tua berpakaian necis yang klimis bak roti rasa kismis yang dimakan sambil meringis.

"Cok, wong Iki maneh !" batin Dheswita yang sangat enek bila melihat kakek kakek bercucu 7 yang berprofesi sebagai Blantik wedhus tersebut.

"Dalem pak, Kados pundi kabar e panjenengan ? pripun ? Tasik dereng struk to ? lek sampun setruk Kulo puru kalih panjenengan ! (Apa pak, bagaimana kabar bapak ? Gimana ? masih belum setruk kan ? kalau sudah setruk saya mau sama bapak !)" jawab Dheswita sambil menahan napasnya karena sudah tak tahan dengan bau Badan Pak Yanto yang berbau Lebus tersebut.

"Loh, lek Bapak setruk lak gak iso hohohihe to cah ayu !" ( Loh, kalau Bapak setruk kan gak bisa enak enak sama kamu anak cantik).

"Kulo ngentosi panjenengan setruk mawon, cek gampang pados warisan e pak ! ( Saya menunggu bapak setruk saja, biar gampang ngerebut warisannya pak). sahut Dhe seenak bolongan idungnya.

🎤🎤🎤

EVENT NOVEL GGS!!!

◾lomba buat cover sesuai isi novel

🔹hadianya: 50k pulsa dan dpt kaos

◾lomba komen tergokil

🔹hadiahnya: 20k pulsa dan kaos

◾Event di gc dheselsa

◾Karya : GGS(Gang Gesrek Story')

◾Yang mau ikut Follow auto follback dan diundang ke gc

◾ada yang kurang paham silahkan pc!!!

◾ terakhir pengumpulan 30 november kirim bukti ss dan cover ke pc

◾ tanggal.5 pengumuman!!EVENT NOVEL GGS!!!