"Will you Merry me? sebuah ungkapan dari sang kekasih yang selalu ditunggu-tunggu oleh para wanita hampir di seluruh dunia ini, saat mendengar kata-kata itu diucapkan rasanya pasti sangat mendebarkan, membahagiakan sekaligus mengharukan terutama saat akan memberi jawaban ya/tidak"
🌺 Happy Reading 🌺
Hari semakin malam, hiruk pikuk keramaian semakin menghilang dan lalu lalang kendaraan pun mulai berkurang. berbeda dengan kediaman keluarga Adhitama yang lebih ramai dari biasanya, dengan para pekerja yang sibuk menyiapkan keperluan acara lamaran Malika dan Adrian malam ini. Acara yang mengusung tema outdoor di taman belakang akan dilaksanakan setelah shalat isya, dekorasi yang cantik nan indah, catering dengan makanan penggugah selera dan persiapan lainnya semua sudah rampung diselesaikan sesuai dengan keinginan Andre dan pak Tama selaku sang penggagas acara.
Sedangkan di dalam kamar Malika tengah menyelesaikan riasan dengan mengikuti tutorial make up di oytube, ia pun mengaplikasikan riasan tipis/minimalis sesuai warna gaun yang akan ia kenakan. Kemudian ia mengenakan gaun panjang berwarna pastel berlengan dengan dihiasi payet dan mutiara disekeliling gaunnya itu, rambut hitam panjangnya ia kepang mulai dari pucuk kepala sampai ujung rambut, kemudian ia gulung kedalam dan sematkan sepit hitam pada ujungnya. ia pun menggunakan Hells berhak tujuh senti berwarna senada yang menyempurnakan penampilannya menjadi cantik dan elegan.
Dalam lamunannya ini masih belum percaya akan lamaran Adrian dan ia teringat sebenarnya ini adalah rangkaian mimpi Malika saat SMA, Malika berharap kelak bisa menjadi kekasih bahkan menjadi istri Adrian seutuhnya. Tapi sayang mimpinya terwujud dengan cara yang tidak ia inginkan, hal ini terjadi bukan berdasarkan cinta melainkan karena ia merasa sudah ternoda. Sebuah ketukan pintu membuyarkan lamunan Malika
"Tok tok tok, Kak. kakak sudah selesai dandannya?" tanya Ashya dari balik pintu
"Masuk dek, iya kak Malika sudah selesai" jawabnya dari dalam kamar
Ashya pun masuk ke dalam kamar, dan ia terkejut melihat penampilan kakaknya yang berbeda dan lain dari biasanya.
"Subhanallah kak Malika cantik banget" ucap Ashya penuh takjub
"Kamu muji kakak apa nyindir nih?" tanya Malika tak percaya
"Ya Allah nggak percayaan banget sih jadi orang? klo nggak coba deh kakak lihat sendiri di cermin" dengus Ashya kesal
"Iya deh makasih ya Shya, tadi kakak cuma bercanda aja. heheee" tawa Malika melihat adiknya manyun
"ya udah kalau gitu kita turun yuk kak, mas Adrian dan keluarganya baru aja sampai dibawah" ajak Ashya sambil menarik tangan kakaknya cepat menuruni tangga menuju lantai bawah
benar yang dikatakan Ashya, dilantai bawah sudah banyak orang begitu juga Adrian dan keluarganya sudah berada di taman belakang. kemudian Malika pun berjalan dengan digandeng Ashya menuju taman belakang, banyak pasang mata yang melihat takjub penampilan Malika tampak cantik dan elegan itu. Malika pun berjalan dengan tertunduk malu menuju kursi yang sudah disiapkan untuknya.
Malika duduk diantara sang ayah dan Ashya disampingnya, ia pun masih tertunduk dan rona merah di wajah nya semakin terlihat jelas karna saat berjalan tadi ia mendengar banyak orang yang memuji kecantikannya. terutama karena sorotan tajam mata Adrian yang melihatnya tak berkedip, hingga membuatnya semakin gugup dan tak tenang.
Sebenarnya Adrian yang sedari tadi melihat rona merah dipipi Malika dan gerak geriknya yang terlihat gugup namun lucu membuatnya gemas seakan ingin menarik dan memeluk wanita yang ia cintai itu namun ia urungkan takut akan membuat murka sang papah dan calon mertuanya nanti.
Acara berlangsung dengan dipandu oleh Andre selaku MC dadakan yang ditunjuk pak Tama, kemudian diselingi sambutan dari pak Permana dan Pak Adrian yang mengucapkan terimakasih kepada kerabat dan tamu undangan yang hadir pada malam ini. acara lamaran ini dihadiri keluarga inti Adrian juga om dan tantenya dari sang papah tak lupa juga kedatangan Alan sahabat karibnya itu, sedangkan sang paman dan bibi dari pihak almarhum ibunya tidak ia undang sebab Adrian takut hanya akan menimbulkan keributan terlebih paman dan bibinya sangat membenci Nadine ibu tirinya Adrian.
Dari pihak Malika hanya dihadiri paman dan bibi dari sang ayah, sedangkan almarhum sang ibu merupakan anak tunggal. sayangnya kakek Malika dari sang ibu sedang sakit sehingga neneknya pun tidak dapat hadir karena harus menjaga sang kakek, para tamu undangan lainnya yaitu pak RT, pak RW dan tetangga sekitar perumahan mereka saja sebagai saksi ikatan Adrian terhadap Malika sebagai calon istrinya.
selanjutnya Adrian yang berdiri memberi sambutan, dan acara yang paling ditunggu para tamu undangan yaitu penyematan cincin dijari manis Malika
"Assalamualaikum wr wb, selamat malam untuk seluruh keluarga dan tamu undangan yang hadir malam ini. Saya Adrian Putra Permana mengucapkan terimakasih atas kesediaan bapak/ibu hadir pada acara lamaran saya kepada Malika" sambutan awal Adrian
"Saya pun meminta doa dan dukungan semua semoga lamaran saya ini diterima oleh Malika, sehingga saya pun pulang dengan rasa bahagia tanpa mendengar penolakan dari nya" ucapnya membuat seluruh tamu yang hadir pun tertawa
Kemudian Adrian pun menatap pak Tama sang calon mertuanya itu " kepada om Adhitama, saya Adrian selaku anak dari Bapak Surya Adhi Permana sahabat om Tama sendiri, malam ini meminta izin untuk mengikat putri om Tama yaitu Malika Adhitama Putri sebagai tunangan yang kelak akan menjadi istri ku. apakah om Tama mengizinkan permintaan ku saat ini?" pinta Adrian kepada om Tama dengan sungguh-sungguh
"Sebagai seorang ayah om tama mengizinkannya, tapi om serahkan semua keputusannya kepada Malika yang akan memberikan dan mengorbankan seluruh jiwa raganya kepada mu sebagai suaminya kelak" jawab om Tama dengan tegas penuh makna bergantian melihat kearah Adrian dan malika
"Baik om, Adrian sangat berterimakasih atas izin yang sudah om berikan. Dan selanjutnya Adrian harus mengetuk pintu hati sang gadis yang paling cantik di malam ini semoga saja ia menerima lamaran ku ini" kembali ucapan Adrian membuat hadirin tertawa
Lalu Adrian pun mendekati Malika sambil berlutut ia pun mengeluarkan sebuah kotak berisi cincin lamaran
"Bismillah, Malika bagiku malam ini kamu sangat cantik dan elegan melebihi hari biasanya sehingga membuatku tak kuasa menahan kata bahwa aku sangat mencintaimu. Apakah kamu bersedia menjadi istri dan ibu dari anak-anakku kelak?" tanya Adrian sambil menatap manik mata Malika yang berwarna coklat itu dengan penuh rasa cinta
Malika sempat terdiam karena terkejut mendengar ungkapan cinta sekaligus lamaran yang Adrian ucapkan, jantungnya berdegup dengan kencang,tubuhnya mulai bergetar dan tanpa terasa butiran air jernih meluncur jatuh kepipinya. Rasa yang selama ini ia dambakan kini ia rasakan, oh ternyata seperti ini lah rasanya ditembak dan dilamar sang pujaan hati yang selama ini sangat ia cintai. malika pun mencoba menguasai dirinya, ia menghapus lembut air mata di pipinya dan berusaha tenang menjawab lamaran dari Adrian itu.
"Bismillah, iya mas aku bersedia menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anak mu kelak" jawab Malika pelan namun pasti, membuat seluruh hadirin yang sempat terharu dan terpukau dengan perlakuan Adrian terhadap Malika bertepuk tangan hingga suasana pun menjadi riuh dan penuh kegembiraan.
Adrian pun menyematkan cincin indah bertahtakan berlian di jari manis Malika, masih ada rasa canggung yang terlihat diantara mereka. karna semuanya mereka lalui tanpa proses pacaran bahkan sebelumnya banyak dari tetangganya yang menduga bahwa mereka sebenarnya dijodohkan terlebih acara ini sangat dadakan, tapi melihat tatapan dan ucapan lamaran Adrian tadi kepada Malika mereka pun sepertinya mengerti bahwa sebenarnya ada benih-benih cinta yang tumbuh diantara Malaika dan Adrian yang selama ini tidak mereka ketahui.
Acara pun dilanjutkan dengan makan malam dan berbincang-bincang bersama, semua menikmati malam ini dengan penuh kebahagiaan. ucapan selamat pun tak luput dari Alam sahabatnya Adrian
"Selamat y bro, bentar lagi menuju pelaminan nih" ucapnya menjabat tangan Adrian seraya melirik kearah Malika
"Makasih ya bro, loe udah bela-belain dateng kesini padahal loe baru pulang dari surabaya pasti capek bangat kan" Adrian pun membalas jabatan tangan Alan dan merangkulnya
"No problem bro, kaya sama siapa aja loe" ucapnya meninju pelan lengan adrian
Sedangkan Malika hanya tersenyum malu mendengar ledekan dua sahabat karib itu, Ashya pun bergabung dan pembicaraan semakin ramai menghiasi malam indah bagi Malika dan Adrian..
- BERSAMBUNG -
🌹selamat malam para readers, terimakasih masih selalu mengikuti cerita cinta antara Malika dan Adrian ini. jangan pernah bosan untuk menunggu kelanjutan kisah cinta mereka yang penuh lika-liku dalam menghadapi semua cobaan.
jangan lupa juga untuk selalu like dan komen bijaknya sebagai penyemangat author membuat kelanjutan novel the Ceo's wedding secret ini ya,thank you all..💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Lp.Ww
adrian tanggung jawab.
2021-03-31
1