"Ketika terjadi hal buruk dengan diri kita dan merasa bahwa itu perbuatan yang disengaja, pasti kita pun akan selalu waspada dalam melakukan segala hal terlebih menyangkut keluarga"
🌺Happy Reading 🌺
Hari mulai pagi dan rumah sakit mulai ramai dengan orang yang berlalu lalang silih berganti, begitu pun dengan Malika dan ayahnya yang sedang mempersiapkan segala keperluan untuk kembali kerumah sedangkan Ashya tidak dapat ikut menjemput sang ayah karena ada seminar penting di kampus,walaupun sebenarnya ia ingin ikut tapi ayahnya telah melarangnya karna merasa baik-baik saja sedangkan sekarang seminar Ashya lebih penting.
setelah menyelesaikan administrasi Malika pun mendorong kursi roda sang ayah menuju keluar lobby rumah sakit, untuk sementara pak Tama harus menggunakan kursi roda selama proses pemulihan berlangsung. pak Tama pun sudah menceritakan semua kejadian yang menimpanya kepada Malika, waktu itu jam makan siang pak Tama yang kebetulan sehabis bertemu dan makan siang dengan kliennya ia hendak menyebrang jalan menuju parkiran mobilnya karena kebetulan ia tidak mengajak mang Ujang dan mobilnya diparkir diseberang jalan karna sang klien tiba-tiba memutuskan berganti tempat pertemuan karna waktu mendesak sang ayah pun meninggalkan mobil ditempat awal mereka janjian. tanpa ia sadari tiba-tiba sebuah mobil sedan berjenis Toyota Camry melaju kencang dari arah barat, mobil itu seperti ingin menabraknya dan pak Tama pun refleks menghindar. beruntung hanya menyerempet kaki kanannya,dan luka lecet dibeberapa bagian lengan tangan juga keningnya, orang-orang yang melihat kejadian tersebut pun segera datang dan membawanya kerumah sakit. mereka kalimat lobby rumah sakit dan disana sudah ada mang Ujang yang setia menunggunya.
"Apa kabar tuan? Alhamdulillah sekarang tuan sudah sehatan dan bisa kembali kerumah lagi,kami dirumah sangat khawatir dengan keadaan tuan. kebetulan tadi malam bi Sumi dan mbak Yati pun sudah sampai dirumah" ucap mang Ujang sedih
"Alhamdulillah sekarang sudah lebih baik, terimakasih mang Ujang atas perhatiannya" jawab pak Tama haru ternyata orang-orang kepercayaan nya sangat peduli dan khawatir dengan kesehatan nya
"Oh iya bukannya bi Sumi dan mbak Yati izinnya seminggu disana ya mang,koq sudah kembali lagi?" tanyanya heran
"Mungkin mereka khawatir dengan keadaan tuan" jawab mang Ujang singkat kemudian mang Ujang pun membukakan pintu mobil untuk pak Tama dan Malika
"Terimakasih mang Ujang, tolong sekalian baju ayah sekalian dimasukan kebagasi ya mang" pinta malika sambil tersenyum
"Baik non malika" mang Ujang pun melakukan tugasnya
setelah memasukan tas berisikan baju-baju kedalam bagasi mang Ujang pun naik ke mobil dan keluar rumah sakit menuju rumah kediaman pak Tama, sekitar lima menit perjalanan Malika pun meminta mang Ujang untuk berhenti sebentar kesebuah supermarket terdekat untuk membeli keperluan rumah dan vitamin untuk sang ayah. setelah dirasa semua bahan keperluan sudah ia beli,Malika pun membayar di kasir dan ia kembali kedalam mobil. selama diperjalanan pulang Malika merasa seperti ada mobil yang mengikuti mereka, ia pun sempat melihat mobil itu yang berjenis sedan Toyota camry saat diparkiran supermarket dan saat didalam supermarket ada dua orang laki-laki bertubuh tegap seperti sedang memperhatikan nya juga. ia pun merasa cemas dan takut kejadian yang menimpa sang ayah bisa saja terulang kembali, kebetulan ia ingat didepan tak jauh dari mobil mereka ada kantor polisi terdekat ia pun memerintahkan mang Ujang untuk masuk kekantor polisi itu.
"Ayah sepertinya mobil kita ada yang mengikuti, Malika melihat mobil sedan dibelakang kita itu saat berada di supermarket tadi. apa mungkin mereka orang yang waktu itu mencelakai ayah juga?" ucap Malika cemas
"Benar sayang, seperti nya mobil itu sudah dari awal mengikuti kita. ayah juga tidak tahu mereka orang yang menabrak ayah atau bukan,tapi kita jangan panik dulu ya" ucap sang ayah menenangkan Malika
"Mang Ujang kebetulan didepan ada kantor polisi terdekat, nanti kita masuk kekantor polisi itu sampai keadaan aman. tapi mengemudikannya tetap kecepatan seperti ini biar mereka nggak curiga ya mang" perintah Malika sedikit cemas
"Baik non Malika" ucap mang Ujang mengangguk tanda ia mengerti dengan situasi yang sedang mereka alami ini.
kemudian mobil pun berbelok memasuki kantor polisi, mereka hanya parkir sebentar untuk menghindari mobil yang mengikuti. mobil sedan yang dari awal sudah mengikuti mereka pun akhirnya melewati kantor polisi tersebut, tapi sebelumnya sempat berhenti dan seperti mencari tahu apa yang Malika dan ayahnya lakukan disana.
"Hallo bos, kami sudah mengikuti mereka saat keluar dari lobby rumah sakit. mereka sempat mampir ke supermarket dan kami mengikuti anaknya sampai kedalam,tapi sekarang mereka masuk kekantor polisi bos. kami tidak mungkin ikut masuk ke sana untuk mengetahui apa yang sedang mereka lakukan, selanjutnya bagaimana bos?" lapor sang anak buah
"Mereka pasti ingin buat laporan dan menyelidiki kecelakaan Tama, sekarang kalian boleh pulang dan besok kembali awasi gerak gerik keluarga Adhitama itu" perintah sang bos
setelah beberapa lama mobil sedan itu sudah pergi dan situasi dirasa aman mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan, karna takut akan ada masalah yang timbul jika mereka berlama-lama parkir di kantor polisi,sedangkan masalah pelaporan untuk penyelidikan kecelakaan yang di alami Tama sudah dibuat oleh sekertaris nya di kantor. akhirnya mereka pun sampai dirumah dengan selamat,dan bersyukur masih dalam lindungan Tuhan.
"Alhamdulillah akhirnya kita sampai dengan selamat" ucap pak Tama
"Iya alhamdulillah banget yah kita masih dilindungi Allah SWT, makasih juga buat mang Ujang " ucapnya penuh syukur
"Sama-sama non, untung tadi non Malika juga kepikiran masuk ke kantor polisi. kalau saya mah boro-boro kepikiran begitu, yang ada saya malah ngebut karna panik" ucapnya sungkan
akhirnya mereka pun masuk kedalam dan disambut oleh bi Sumi dan mbak Yati yang kebetulan semalam baru sampai dari kampung, mereka langsung menyalami pak Tama dan Malika.
"Mohon maaf tuan dan non kami baru sampai tadi malam, kami kaget dapet kabar dari mang Ujang kalau bapak kecelakaan ditabrak orang jadi kami buru-buru balik kesini" ucap bi Sumi sedih
"Nggak apa-apa bi Sumi dan mbak Yati, alhmdulillah saya baik-baik dan kecelakaan itu tidak membuat hal-hal yang lebih buruk terjadi" ucapan pak Tama mengurangi kekhawatiran para pembantunya itu
"Lagian kalian kan izinnya seminggu baru lima hari kenapa sudah balik lagi? memangnya acara pernikahan keponakan bibi sudah selesai?" tuannya pun berbalik tanya
"Alhamdulillah, acaranya sudah selesai tuan dan paginya kami langsung pamit kembali kejakarta dan baru sampai tadi malam" kali ini mbak Yati yang menjawab
"Ya ampun kenapa langsung pulang sih mbak? pasti kalian kan capek sudah membantu acara keluarga dan malah langsung kembali kesini,tapi makasih ya bi Sumi dan bbak Yati sudah mengkhawatirkan saya" imbuh sang majikan terharu
"Makasih banyak ya bi Sumi dan mbak Yati yang sudah khawatir dengan keadaan ayah, tapi memang bener kata ayah pasti bibi dan Mbak capek bangat sudah membantu acara pernikahan keponakan belum lagi seharian dalam perjalanan kembali kesini,jadi nanti nggak usah masak aja ya bi kita beli lauk aja pasti bibi sama mbak masih capek bangat ditambah lagi sudah beberes rumah dari pagi" sambil memegang tangan pembantunya Malika terharu dan berterima kasih atas kepedulian orang-orang disekitarnya terhadap sang ayah.
"Baik non, kebetulan bibi juga tadi bingung mau masak apa takutnya ada yang nggak boleh dimakan sama tuan, jadi bibi belum sempet masak buat makan siang" ucap bi Sumi kembali
"Benar kata Malika, mending nanti beli saja diluar makan siangnya. biar bibi Sumi dan mbak Yati istirahat yang cukup baru kembali bekerja lagi" pak Tama menyetujui
"Baik tuan, kami izin kembali kekamar" bibi Sumi dan mbak Yati pun beranjak pergi sambil membawa tas berisi pakaian ganti milik pak Tama dan malika ketempat pakaian kotor untuk dicuci nanti, kemudian mereka kembali merebahkan tubuh nya ditempat tidur masing-masing sekedar melepas penat karna kecapean dari pagi sudah langsung membersihkan seluruh rumah majikannya itu.
mereka merasa sangat beruntung memiliki seorang majikan yang baik seperti pak Tama dan anak-anaknya, karna mereka disini dianggap seperti keluarga bukan selayaknya seorang pembantu. mereka kadang bercanda dengan Malika dan Ashya dan tidak merasa canggung malah seperti dengan anak mereka sendiri, pak Tama dan almarhum istrinya pun tidak pernah memarahi para pembantunya meskipun terkadang mereka melakukan kesalahan yang tidak disengaja. semua pembantu disana adalah orang-orang kepercayaan keluarga Adhitama yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi dan selalu setia kepada majikannya. sehingga tak jarang ada beberapa pembantu tetangga mereka yang kadang merasa iri dengan kedekatan dan kebaikan yang diberikan keluarga Adhitama kepada bi Sumi,mbak Yati bahkan dengan seluruh pembantu lainnya.
karna sejatinya ketika kita menghargai serta menganggap orang lain itu ada dan berharga, maka orang lain pun akan beranggapan yang sama terhadap kita.
- BERSAMBUNG -
🌹Hai selamat malam para readers,terima kasih untuk selalu setia menunggu kelanjutan karya author ini. mohon maaf ada beberapa kendala yang kadang bikin author tidak dapat mengupdate cerita dengan jam yang sama, jadi diharap para readers memaklumi kekurangan author ini ya.
jangan lupa untuk selalu like dan komen yang bijak ya readers,dan sebagai pemacu author lebih semangat lagi dalam menulis novel ini. thank u all..💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments