"Persiapan pernikahan bukan lah suatu yang mudah, akan banyak rintangan dan cobaan yang kalian dapatkan. Maka bersiap dan bersabar lah, jika kalian mampu melewatinya maka Tuhan akan memberi kelancaran untuk semuanya"
🌺 Happy Reading 🌺
Malika terbangun setelah mendengar suara adzan dari masjid yang tidak jauh dari kediamannya, ia mengecek handphone yang berada disampingnya. Ternyata semalam ia lupa mencarger handphone nya setelah berkirim pesan dengan Adrian, hingga handphone nya pun mati total. ia bergegas mencarger handphone dan menaruhnya di atas nakas samping tempat tidurnya, kemudian ia pun mandi setelah itu berwudhu dan segera menunaikan kewajibannya kepada sang khalik.
Setelah siap dan berpakaian rapih Malika pun keluar kamar menuruni tangga menuju ke meja makan dekat dapur, disana mba Yati sudah menyiapkan nasi goreng untuk sarapan pagi seluruh anggota keluarga Adhitama. Ashya dan sang ayah pun ikut bergabung untuk sarapan, Malika dan sang ayah harus berangkat kerja setiap pagi sedangkan Ashya selalu mendapat kelas pagi di semester baru nya ini. Sudah dipastikan saat siang hingga sore hari kediaman keluarga Adhitama akan sepi dari sang penghuni, terkecuali para pekerja dirumah itu yang sejak lama dengan setia mengurus dan menjaga kediaman keluarga Adhitama.
"Ayah semalam Lika sudah membahas semua persiapan pernikahan kami, dan semuanya akan di urus oleh mas Pram selaku sekertaris mas Adrian jadi mas Andre tidak perlu mengurusnya yah" Malika memulai percakapan dan memberitahu sang ayah
"Baiklah, lalu bagaimana dengan konsepnya? apa kamu masih bersikeras untuk melangsungkan pernikahan secara sederhana?" tanya sang ayah ragu
"Oh kalau masalah itu sudah kami pertimbangkan baik-baik yah, Lika setuju jika resepsi diadakan sebagaimana mestinya" jawab Malika
"Asyik nanti Ashya, Jihan dan mba Aina yang akan menjadi bridesmaid nya y kak?" pinta Ahsya senang
"Kamu yakin mau jadi bridesmaid kakak?" tanya Malika penuh keraguan
"Iya lah, emangnya kenapa kak? masa nggak boleh?" tanya Ashya lagi
"Boleh sih, cuma kakak ragu aja emangnya kamu bisa pake kebaya, rok dan high heels? yang ada entar malah ngeribetin orang-orang deh karna kamu nggak biasa" celetuk Malika dengan kata-kata pelan namun dalam menusuk hati Ashya
"Ampun dah ni orang nggak percayaan aja sama adik nya, tapi pake sneaker juga kan nggak apa-apa ya kak? wakakakakk" tawa Ashya meledek sang kakak
"Tuh kan kagak seriusan nih bocah, udah deh nggak usah. entar ribet gue lihat nya" ucap Malika yang seketika membuat Ashya pun memanyunkan bibirnya lima senti
"Dasar pelit" celetuk Ashya
"Bodo amat" balas Malika sambil berpamitan pada sang ayah untuk pergi kekantor, dan seperti biasa sang ayah pun hanya menggeleng-gelengkan kepala nya melihat kelakuan kedua putri nya itu.
🍁🍁🍁
Pagi ini Malika akan disibukkan dengan persiapan meeting bulanan bersama pak Hadi, tadi pun setelah sampai dikantor ia langsung ke ruangannya menyiapkan berkas tanpa sempat melihat handphone yang berada disaku blazer nya itu. padahal ada pesan yang baru saja dikirim oleh Adrian yang hendak mengajaknya makan siang bersama hari ini.
Setelah selesai menyiapkan berkas yang diperlukan, Malika pun bergegas menuju ruang meeting. kebetulan meeting akan di mulai pukul sepuluh pagi, dan semua staf sudah berkumpul disana termasuk Malika yang menjadi pembicara dari bagian keuangan. meeting kali ini berlangsung sangat serius karena membahas beberapa kejanggalan dalam pengeluaran dana perusahaan yang entah bagaimana tidak diketahui oleh bagian keuangan, dan kebetulan Malika lah yang bertanggung jawab untuk menginput semuanya. secara tidak langsung Malika menjadi kambing hitam dengan adanya kasus ini, beruntung pak Hadi yang termasuk atasan killer tapi ia tau betul bahwa Malika tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu. terlebih pak Hadi pun mengetahui ayah Malika adalah seorang arsitektur terkenal dan mempunyai harta yang lumayan banyak jadi tidak mungkin Malika seperti kekurangan uang hingga menggelapkan dana perusahaan hanya lima puluh juta saja.
"Bagaimana mungkin ibu Malika tidak mengetahui ini semua? sedangkan semua data yang menginput adalah anda sendiri?" tanya pak Ronald dari bagian perencanaan
"Mohon maaf sebelumnya pak Ronald saya memang bertanggung jawab dalam menginput dan mengatur pengeluaran sesuai kesepakatan rapat perusahaan bulan lalu dengan berkas-berkas yang telah bapak buat, tapi tidak mungkin saya mengeluarkan dana perusahaan melebihi yang seharusnya" jawab Malika menjelaskan
"Kalau begitu bagaimana mungkin dana perusahaan untuk pembelian palet bisa mencapai dua ratus lima puluh juta? sedangkan dana yang harusnya keluar sebesar dua ratus juta sesuai dengan berkas yang sudah saya berikan kepada anda? lalu kemana yang lima puluh juta lagi?" singgung pak Ronald lagi
"Seperti yang dari tadi saya jelaskan, saya mengeluarkan dana sesuai dengan berkas yang pak Ronald buat yaitu dua ratus juta. Saya pun sudah memberikan berkas yang sudah saya tandangi itu kepada bagian pelaksanaan. dan sudah saya periksa dengan sangat teliti sebelum memberikannya" Jawab Malika yang tak mau disalahkan karena merasa sudah melakukan tugasnya dengan sesuai
Para anggota meeting pun merasa bingung dan seperti terbagi menjadi dua kubu, ada yang merasa apa yang pak Ronald kata kan itu benar dan ada pula yang merasa bahwa Malika itu lah yang benar dan tidak akan melakukan hal buruk seperti itu. Alhasil meeting pun berlangsung lama melewati jam makan siang, karna semua pihak merasa tidak melakukan kesalahan maka akan dilakukan investigasi untuk mencari siapa kah pelaku penggelapan dana perusahaan.
"Baiklah karna semua divisi merasa benar dan tidak melakukan kesalah, maka saya selaku penanggung jawab di perusahaan ini akan membuat tim investigasi untuk mencari kebenarannya. saya harap semua bisa bekerjasama dengan baik sehingga masalah ini bisa terselesaikan dan jika kebenaran nya sudah terungkap maka pelaku akan menerima konsekuensi nya langsung dari saya. Dan berhubung waktu sudah melewati jam makan siang, maka rapat hari ini saya tutup. terimakasih" ucap pak Hadi dengan tegas kemudian meninggalkan ruang meeting
Para anggota meeting pun seperti mendapat angin segar, dan menghela nafas panjang setelah kepergian pak Hadi atasan mereka itu. dan Malika pun meninggalkan ruangan bersamaan semua anggota rapat, Malika pun masuk ke ruangannya dan tidak langsung pergi ke kantin untuk makan siang karna saat ini ia merasa tidak berselera untuk makan. Setelah merebahkan tubuhnya di kursi ruangannya ia pun membuka handphone dan ternyata ada banyak panggilan dan beberapa pesan yang dikirim Adrian termasuk pesannya semalam yang belum sempat dibaca oleh Malika. Malika pun segera menghubungi kembali nomer Adrian dan langsung diangkat pada dering kedua. gercep bangat ya Adrian yang ternyata memang menunggu telpon atau balasan dari Malika.
"Assalamualaikum, mas Adrian" Ucap Malika
"Waalaikum salam, kemana aja nih putri cantik baru sempet menghubungi sang pangeran?" sindir Adrian yang nampak sedikit kesal karena beberapa telpon dan pesannya tidak di balas oleh malika
"Maaf ya mas, Malika baru sempet buka handphone. soalnya baru selesai meeting dengan pak Hadi" mohon nya
"Meeting? Jam segini baru selesai, emang dari jam berapa mulainya? yang bener aja, terus kamu udah makan siang?" tanya nya beruntun sambil melihat jam dinding di ruangannya yang menunjukan pukul setengah satu siang
"Belum mas, meeting bulanan dari jam sepuluh pagi dan ini baru aja selesai meeting nya mas. jadi Lika belum sempet makan siang juga" jawab Malika
"Ya ampun, kok bisa sampai ngaret begitu meeting nya? ada masalah di perusahaan?" tanya Adrian penasaran
"Cuma sedikit masalah tentang data keuangan aja kok mas, tapi sudah diselesaikan" ucap Malika yang berusaha menyimpan masalahnya sendiri dan tidak ingin membuat orang di sekitarnya menjadi khawatir
"Ya udah, sekarang mas pesanin makanan buat kamu. Awas jangan sampai lupa dimakan, mas nggak mau ya nanti denger kalau kamu telat makan lagi" ucap Adrian penuh perhatian
"nggak usah mas, nanti Lika pesan sendiri aja" tolak Malika
"Mas nggak terima penolakan ya, tunggu aja di situ" perintah Adrian
"Iya deh, makasih mas Adrian yang baik hati dan tidak sombong" ucap Malika sambil tertawa dan mengakhiri telponnya
Seketika pembicaraan nya dengan Adrian menghilangkan sedikit rasa cemas yang Malika rasakan, dan beberapa menit kemudian makanan yang dipesankan Adrian pun datang. Malika pun menyuap makanan sambil memfoto dirinya dan akan dikirim ke Adrian sebagai bukti Malika telah memakan pesanan makanannya itu..
- BERSAMBUNG -
🌹Halo para readers bagaimana kabarnya kalian disana? semoga selalu dalam lindungan Allah SWT ya. aamiin
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam pembuatan novel ini dan terimakasih untuk selalu setia menunggu author update kelanjutan cerita cinta antara Malika dan adrian, jangan bosen ya untuk menunggu kelanjutan kisah mereka dan jangan lupa juga untuk like/vote dan komen bijaknya sebagai penyemangat author melanjutkan novel the Ceo's wedding secret ini. love u all💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments