"Ketika mempunyai masalah dan butuh teman curhat yang bisa mengerti kita,,sahabat adalah tempat terbaik..
🌺 Happy Reading 🌺
Adrian merasa lega bisa menceritakan semuanya kepada Alan, ia yakin bahwa saat ini Alan adalah satu-satunya orang yang bisa dipercaya dan mempercayainya. Alan adalah sahabat terbaiknya semenjak mereka duduk di bangku SMA, Alan pun tahu betul dengan perasaan yang selama ini dipendam Adrian terhadap Malika.
"gue yakin sob semua kesalah pahaman ini bisa berakhir, dan loe bisa mendapatkan cinta Malika sepenuhnya. karna gue tau bangat kalau loe gak bakalan ngelakuin hal sebejat itu,apa lagi dengan seorang wanita yang harus kita jaga dan hormati terlebih wanita itu yang loe sangat cintai" support Alan kepada sahabatnya itu
"Makasih lan, loe emang sahabat terbaik gue dan gue tau loe pasti percaya kalau gue gak bakal ngelakuin hal itu. tapi gue minta loe jangan ceritakan kebenaran ini sama siapapun termasuk ke Malika, gue pengen biar waktu yang bisa menjelaskan semuanya dan gue juga mau cari tau siapa dalang dari semua ini termasuk keterkaitannya dengan kecelakaan om Tama" mohon adrian
"Doain gue juga ya sob,semoga semuanya berhasil dan sesuai rencana" ucap Adrian sambil merangkul sahabatnya itu
"Pasti dri gue selalu doain loe, inshaallah semuanya bakal terbongkar dan semoga loe juga Malika bisa hidup bahagia,mempunyai keturunan dan sampai maut memisahkan kalian. aamiin" doa Alan sambil menepuk pundak adrian
Kedekatan mereka memang tidak dapat terelakkan terlebih lagi mereka berkuliah di kampus yang sama di Canada akan tetapi mengambil jurusan yang berbeda, jika Adrian lebih tertarik pada bisnis dan telah diwariskan perusahaan sang papah yaitu Surya Permana grup untuk ia kelola, sedangkan Alan lebih menyukai arsitek dan telah membuka perusahaan arsitektur yang cukup ternama pastinya dengan bantuan yaitu kerjasama dan dukungan dari dua perusahaan sekaligus yaitu perusahan ayahnya dan perusahaan Adrian sahabatnya . sejak sekolah mereka berdua merupakan anak-anak yang berprestasi baik dalam segi pelajaran,olahraga bahkan beladiri pun mereka kuasai, sehingga banyak siswi-siswi cantik yang menyukai dan mengidolakan mereka saat sekolah terlebih mereka selalu mengharumkan nama sekolah dibeberapa ajang kejuaraan sains dan silat.
Seperti ini lah sahabat yang sesungguhnya kita butuhkan bukan hanya saat senang saja, tapi di saat susah pun mereka selalu ada minimal menjadi pendengar terbaik dan akan lebih baik memberi solusi yang baik pula untuk sahabatnya itu. berbahagialah bagi yang mempunyai sahabat demikian,karna saat ini sudah sangat jarang bisa membagi suka maupun duka kepada orang lain.
Tak terasa waktu pun beranjak senja, mereka saling berpamitan untuk pulang melepas lelah kerumah masing-masing.
🍁🍁🍁
Setibanya dirumah Adrian setengah jam lagi magrib, ia pun bergegas menaiki tangga masuk ke kamar dan menuju kamar mandi untuk berendam sejenak melepaskan penat dan beban pikiran yang ia rasakan. hangatnya air dan aroma sabun terapi membuat rileks pikirannya untuk sementara, setelah berpakaian dan menunaikan shalat magrib Adrian pun turun menuju meja makan untuk makan malam bersama keluarganya.
Selesai makan papahnya memanggilnya masuk keruang kerja sang papah, ia pun tahu arah bicara yang akan ayahnya bahas saat ini. terlebih saat dimeja makan pak Permana menanyakan perihal ia yang bertemu dengan om Tama hari ini didepan ibu tirinya, Adrian memang seorang piatu saat usianya baru 5 tahun sang ibu yang meninggal karna sakit. ia tahu sebenarnya bahwa sang ibu tiri adalah orang baik,terlebih ia adalah sahabat ibunya. tapi ada desas desus yang ia dengar bahwa ibu tirinya lah penyebab kematian sang ibu yang mendadak karena ia mencintai papahnya,dan kemudian berniat menggantikan posisi sang ibu dengan dalih permintaan ibunya sebelum ia meninggal dari situ lah ia pun membenci ibu tirinya. padahal itu semua berbanding terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya, ibunya lah yang memohon sahabatnya yang sekarang menjadi ibu tirinya Adrian untuk menjaga Adrian dan suami yang sangat ia cintai karena sang ibu merasa waktu hidupnya tidak akan lama lagi sedangkan keputusan terberat sang ibu tiri harus rela melepaskan sang pujaan hati dan menikah dengan papahnya adrian.
"Adrian papah tahu kamu tadi sudah menemui om Tama dirumah sakit kan? sekarang bagaimana keputusanmu?" tanya sang papah penuh selidik
"Iya pah, Adrian akan bertanggung jawab dan akan menikahi Malika secepatnya" jawab Adrian penuh keyakinan
"Bagus itu yang papah mau, sebagai seorang laki-laki kamu harus mempertanggung jawabkannya. om Tama besok akan pulang lebih cepat dari keputusan dokter karena ia sudah tidak betah dirumah sakit dan lusa papah ingin kamu segera melamar malika, apa kamu sudah siap?" tanya papah nya lagi
"Inshaallah aku siap pah" Adrian mantap menjawab
"Bagus,memang itu yang papah mau dengar" ucap sang papah
Kemudian mereka pun membahas seputar perusahaan yang sekarang sudah dipimpin Adrian, sedangkan papahnya sekarang jarang sekali pergi ke perusahaan kecuali jika ada rapat pemegang saham dan rapat penting lainnya yang mengharuskannya untuk datang.
"Oh iya bagaimana kelanjutan pembangunan cabang perusahaanmu dibandung, sudah sampai berapa persen penggarapan nya?" tanya papahnya memastikan
"Alhamdulillah baru lima puluh persen berjalannya pah, inshaallah dua bulan lagi semuanya akan rampung dan akan segera beroperasi" jawabnya lugas
"Kerjamu sungguh bagus Adrian, ingat jangan kamu sia-siakan kepercayaan papah ini. ya sudah kalau begitu papah mau istirahat, kamu juga istirahat sana. Dan Adrian sebagai contoh atasan yang baik jangan lupa besok masuk kerja, jangan bolos seperti tadi" papah lalu meninggalkan ruang kerja disusul Adrian dibelakang nya.
➡️follback Malika
Malam ini Malika tidak bisa tidur, apa yang terjadi padanya hari ini membuatnya sangat terpukul dan kecewa. ia ingin sekali menceritakan semuanya kepada sang ayah tapi ia takut keadaan ayahnya akan memburuk, ia menatap langit-langit kamar rumah sakit dengar perasaan sendu tanpa terasa air mata bening pun mengalir di pipinya. malam ini ia bergantian jaga dengan Ashya sang adik, karna besok Ashya ada seminar pagi jadi ia izin untuk tidur dirumah karna menginap dirumah sakit tidak bisa membuatnya terlelap terlebih tidak ada kasur dan bantal empuk favoritnya saat tidur.
diliriknya jam dinding di ruangan tersebut menunjukan pukul 2 malam, beruntung hari ini ia sudah cuti sampai tiga hari jadi ia bisa menemani ayahnya sampai pulang kerumah. jika saja besok ia harus bekerja dan sampai jam sekarang belum tidur pasti ia akan bangun kesiangan atau tertidur saat di kantor.
kesedihan dan kebencian kini menyelimuti hati Malika, baginya ini merupakan cobaan terburuk setelah kematian sang ibu tiga tahun lalu karna sakit jantung. hatinya seperti teriris merasa dikecewakan oleh Adrian, Adrian adalah anak paman Permana sahabat ayahnya yang pindah rumah dari bandung setelah meninggalnya sang istri. ia dan Adrian sengaja meninggalkan kota yang penuh kenangan itu agar tidak larut dalam kesedihan. ia pun membawa istri barunya menempati rumah paling mewah nomer pertama digang kami, bisa dikatakan gang rumah mereka ini termasuk rumah-rumah dengan cluster yang paling besar dan luas. walaupun menurut Adrian rumah Malika termasuk tipe sederhana tapi buat kalangan menengah kebawah itu merupakan rumah mewah, bagaimana tidak rumah dengan bangunannya saja sebesar 500meter dan luas tanahnya 1000meter. ayahnya Malika yang seorang pencinta alam sudah pasti memilih konsep nuansa alam pada kediamannya itu, ia memilih memiliki rumah minimalis tapi punya kebun luas yang ditanami beraneka pohon juga tanaman hias lainnya. karna blok rumah mereka termasuk yang paling ujung dari gerbang utama perumahan dan sangat dekat dengan perbatasan kampung warga jadi pak Tama pun membeli sawah yang berada didepan dan samping rumahnya menambah kesan pedesaan yang nyaman dan asri sesuai keinginannya, ia merupakan orang yang dikagumi dan disegani banyak orang karena terkenal dengan kedermawanannya juga tutur katanya yang baik dan tidak pernah memandang rendah pada orang lain.
Banyak dari warga kampung yang berpenghasilan dari sawah milik pak Tama yang mereka garap, ia memberikan sewa yang murah dan tidak memberatkan para warga. begitu juga istrinya pak Tama seorang yang sangat baik dan bersahaja, sehingga kematiannya menjadi duka yang mendalam juga bagi para warga sekitar yang merasa kehilangan sosok wanita baik hati,penuh kasih sayang dan selalu menolong warga yang kesusahan. perilaku seperti itu lah yang selalu ditanamkan kedua orang tua Malika,sehingga ia pun memiliki perilaku yang sama dengan kedua orangtuanya.
tapi kekecewaan tak luput dari dirinya, ia merasa gagal menjadi pribadi seperti ibunya yang senantiasa menjaga kehormatannya baik sebagai ibu atau pun sebagai seorang istri. kekecewaannya berubah menjadi kebencian yang mendalam terhadap Adrian, bahkan kebencian itu sekarang melebihi rasa cinta dan kekagumannya dulu kepada Adrian.
- BERSAMBUNG -
🌹"Terimakasih author ucapkan untuk para readers yang selalu setia menunggu kelanjutan cerita ini, semoga semakin suka dan tidak bosan dengan jalan ceritanya. semoga tidak kecewa karena author update cerita terbaru setiap dua hari sekali,tolong pengertiannya y readers karna author pun seorang ibu dua anak.
mohon untuk selalu like dan komen yang bijak sebagai penyemangat author dalam pembuatan novel ini,love u all..💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments