Setelah puas memandangi rumah dan halaman yang sangat luas dari dalam mobil, "Aku malu untuk masuk kedalam," ucap ku kepada Ghea seraya menatap wajahnya. Entah kenapa nyaliku jadi ciut tak berani seperti ini.
Ghea pun tersenyum, "Sudah tidak apa - apa, Nyonya besar dan Tuan besar orangnya sangat baik, percaya dengan ku mereka tidak akan macam - macam sama kamu, lagi pula mungkin Tuan muda juga sudah ada di dalam menunggumu," ucap Ghea seraya memegang tanganku seolah - olah memberikan kekuatan lebih kepadaku.
Setelah beberapa saat, "Nona kenapa tanganmu sangat dingin? Apa Ac mobil terlalu kencang?"
"Ah ... masa sih dingin?"
"Iya tangan Nona sangat dingin. Hmmm ... apa Nona gugup?" tanya Ghea seraya menatap wajahku.
Aku pun menganggukan kepalaku, "Iya, aku sangat gugup," ucap ku.
"Saya ada tips untuk menghadapi agar anda tidak gugup atau grogi saat berhadapan dengan calon mertua." ucap Ghea.
Aku menatap wajah Ghea kemudian bertanya, "Apa kah kamu sudah menikah?"
Ghea nampak berfikir dan mencoba menginggat sesuatu. Wajah yang semulanya nampak ceria, kini bagai manusia yang tak memiliki raga. Sedih mungkin ini lah yang di rasakan Ghea.
Aku yang menyadari akan perubahan wajah Ghea, merasa sangat menyesal dengan pertanyaan yang baru saja aku lontarkan. "Tapi, dimana letak kesalahan pertanyaanku?" tanya ku dalam hati.
Ku perhatikan wajah Ghea lekat - lekat dari sudut matanya yang indah kini keluar air bening yang tiba - tiba turun meluruh dengan begitu saja.
"Ghea apa kamu baik - baik saja?" tanya ku seraya memegang pundaknya.
Ghea pun tersadar dan segera menghapus air matanya dengan punggung tangannya, dengan suara khas habis menangis, "Saya minta maaf atas ketidak nyamanan anda, Nona?"
"🤔🤔🤔."
"Maksud kamu?"
"Sudah lah Nona lain kali aja kita bercerita. Sekarang cepat masuk kedalam Tuan muda sangat alergi dengan kata - kata menunggu," ucap Ghea berusaha tersenyum walau hati diam - diam sedang terluka dengan perkataan Nona mudanya yang menurutnya kenangan buruk itu sudah tak ingin dia ingat bahkan untuk di kenang pun dia tidak mau.
"Tapi ada yang kamu lupakan Ghea," ucap ku merengek.
Ghea pun mengerutkan keningnya. "Maksud Nona?"
Dengan senyum sedikit mengembang di wajahku, serta menggaruk - garuk kepala ku yang tak gatal, "Tips nya mana? Dari tadi aku menunggu."
"Oh iya aku lupa. Maaf ya." ucapnya kemudian melanjutkan kalimatnya, "Jadi, tipsnya itu ada beberapa, yang pertama tanyakan kabar, yang kedua bawakan bingkisan, yang ketiga hindari so asyik, keempat tahu posisi dan kondisi, berikan simpati dan empati jika mereka sedang berbicara, baik cerita sedih atau bahagia, ajukan pertanyaan, usahakan untuk tetap jujur, memakai pakaian nyaman."
"Bingkisan," ulangku meyakinkan pendengaranku tidak salah.
"Iya, bingkisan Nona."
"Kamu kan tau sendiri kalau kita datang nya bersama - sama, jadi bagaimana mungkin aku sempat mempersiapkan bingkisan, Lagi pula kamu datang kerumah main asal - asal menjemput saja tidak bilang terlebih dahulu kalau mau kerumah menjemput aku jadi mana sempat aku mempersiapkan bingkisan," ucapku menyalahkan Ghea dan tetap bersikeras mempertahankan pendapatku yang menurutku benar. ( Egois ya guys 😂😂 )
Hening sejenak....
"Nona punya keterampilan apa?"
Seraya menautkan alisku, "Maksud kamu?"
"Ya kan tadi Nona bilang sendiri tidak sempat mempersiapkan bingkisan, barang kali aja Nona punya keterampilan menyanyi, menari, baca puisi atau apa gitu kek. Setidak nya Anda datang kesini tidak dengan tangan hampa," ucap Ghea terkekeh seraya membayangkan Nona mudanya bernyanyi dan menari.
"Tutup mulutmu Ghea kamu mau mempermainkan aku?" ucapku pura - pura marah dan merajuk lalu membuang pandangan ku keluar.
Ghea hanya terkekeh geli melihat kelakuan Nona mudanya yang menurutnya sangat lucu itu.
"Iya ... iya ... aku minta maaf," ucap Ghea seraya menangkupkan kedua tangannya di dada.
Masih pura - pura marah dan seolah - olah tak mendengar perkataan Ghea.
"Nona muda cantik juga ya kalau sedang marah dan merajuk seperti ini," goda Ghea.
Ghea pun menjadi serba salah dia hanya ingin menggoda Nona mudanya itu, selain alasan itu dia ingin berteman dengan Nona mudanya itu dan ingin saling mengenal lebih dalam lagi.
Setelah cukup lama, sama - sama terdiam akhirnya, "Nona semoga kita bisa berteman dengan baik ya." ucap Ghea kemudian.
Aku pun menoleh kearah Ghea ketika mendengar kalimat terakhirnya itu, "Aku juga, kuharap kita bisa menjadi teman yang baik dan bisa saling mengandalkan satu sama lain."
Mereka pun berjabat tangan dan berpelukan.
Kira - kira bingkisan apa ya yang akan di persembahkan Nabila untuk calon ibu mertuanya....?
- Apakah Nabila akan menari dan menyanyi seperti drakor full house 😂😂😂
- Ataukah Ghea sebagai teman siaga sudah mempersiapkan bingkisan untuk Nabila yang akan di serahkan kepada calon ibu mertua 😊😊😊
...❤❤❤...
...Untuk yang sudah berhadir memberikan like dan komentar terima kasih banyak ya. Dan maaf kagak bisa membalas komentar kalian satu persatu. Dan like mode diam terima kasih ya. untuk promo silahkan promo tapi like dulu ya karya author. Dan tunggu kehadiran ku di karya keren anda - anda semuanya....
...Terima kasih, semangat dan mari saling mendukung....
...🙏🏻🙏🏻🙏🏻...
...❤❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
zien
aku hadir disini dan memberimu like 👍😘
mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘🥰
mari kita saling mendukung karya kita 👍😘
2021-03-07
0
🍫Bad Mood 🍰
like juga dong
2021-01-29
0
Kuswa Bundanya Qalbu
keren banget👍👍👍
2021-01-27
0