ISTRI PILIHAN
Dina Nabila itu namaku. Seorang gadis biasa yang besar dari keluarga berada.
Nabila kecil selalu bahagia, selalu ada senyum, canda dan tawa yang menghiasi hari - harinya. dengan di kelilingi oleh orang - orang yang menyayanginya.
Sampai waktu itu tiba, Ibu tidak lagi perhatian denganku. Bahkan kedua kakak ku pun turut membenciku.
"Dasar anak pembawa sial, menyesal aku pernah melahirkan mu. Mulai sekarang kamu bukan Anakku lagi."
Sejak saat itu kehangatan dalam keluarga tidak lagi aku rasakan.
Tanpa terasa air mataku kini menetes dari kedua mata indahku. "Ayah... kenapa waktu itu, tidak Ayah biarkan saja Nabila mati? Kenapa Ayah menolongku dan menukar nyawa Ayah dengan Nabila? Bukan kah Ayah pernah berjanji akan selalu ada untuk Nabila dan akan melindungi Nabila serta kelak ingin melihat Nabila bahagia dengan laki - laki yang Nabila sukai. Apa lagi semenjak kepergian Ayah, Ibu dan Kakak selalu jahat pada Nabila, semenjak Ayah pergi seluruh pembantu dan yang lainnya di pecat oleh Ibu sebagai gantinya Nabila lah yang harus mengerjakan suruh pekerjaan rumah. Dan yang tersisa hanyalah babby siter Nabila yang tidak di pecat oleh Ibu."
"Ayah ... Hiks ... Hiks .... hiks. Ayah jika boleh aku memilih dan meminta kepada Tuhan, aku ingin Ayah hidup sekali lagi atau tidak kenapa Ayah tidak bawa Nabila pergi dengan Ayah, Hiks... hiks ...." seraya menutup wajahku dengan kedua tanganku.
Tiba - tiba ada yang memegang pundakku, aku pun menoleh kebelakang. "Non kenapa? Ingat Ayah ya?" tanya Bik Asih
Aku pun langsung memeluknya dan menumpahkan tangisku di sana. Bik Asih pun menepuk - nepuk pundakku, "Sabar Nadia, yang udah pergi jangan lagi di tangisi. Kalau Ayah tau, pasti Ayah bakal sedih melihat putri kesayangannya ini sedih menangis. Berjanjilah untuk menjadi wanita kuat, jangan menjadi wanita lemah dan Nadia tidak boleh dendam dengan Ibu serta ke dua kakak Nabila. Bik Asih tau kok Non, kalau Ibu sebenarnya sangat sayang pada Non hanya saja Ibu butuh waktu untuk bisa menerima kenyataan ini. Jadi, kamu harus sedikit lebih sabar lagi dalam menghadapi Ibu dan kedua kakak - kakaknya si Non." ucap Bik Asih seraya mengusap - usapa bahu Anak majikannya itu.
" Jadi, Nabila harus bagaimana Bik? Nabila sudah tidak tahan lagi di perlakukan tidak adil sama mereka disini," ucapku seraya melepas pelukanku dari Bik Asih.
"Sabar Non, sabar ada saatnya Non akan bahagia dan tertawa. Tapi, bukan sekarang mungkin nanti."
"Iya Bik Nabila janji nggak akan nangis lagi," ucapku tersenyum walau masih ada tetesan - tetesan air mata yang jatuh membasahi pipiku.
"Anak pintar. Ayo bersihkan wajahmu di kamar mandi," perintah Bik Arsih kepada Anak majikannya itu.
Beberapa saat kemudian.
Sang Bibik yang melihat aku keluar dari dalam kamar mandi, "Sudah cuci mukanya?"tanya sang Bibik dengan senyum manis di wajah yang sudah tak nampak lagi muda.
Aku hanya menganggukan kepalaku sebagai jawabannya. Lalu, aku pun berjalan kemeja rias untuk memoles bedak kewajahku agar kembali fresh.
"Tidak semua senyuman bermakna kebahagian, sebab ada beberapa senyum yang menjadi penutup hati yang terluka. Bukan karena bahagia maka aku harus tertawa, dan dikala tersenyum bukan berarti aku bahagia. Ada senyum yang membuat aku lupa dimana luka berada. Kalau kamu pernah menikmati hujan di kala langit tak mendung, mungkin kamu akan tahu rasanya air mata turun di kala tersenyum."
...Tokoh utama...
...Nama ; Dina Nabila...
...Jenis kelamin ; Perempuan...
...Ciri - ciri fisik : Cantik, putih, rambut hitam bergelombang dan baik hati....
...Kepribadian ; Ceria, aktif dan optimis. Mudah bergaul, menyenangkan dan dapat di percaya dan selalu mengalah....
...Latar belakang ; Dari keluarga berada, terpandang, dihormati dan di segani....
...Cita - cita : Ingin menjadi disainer terkenal. Tapi semenjak Ayahnya meninggal cita - cita menjadi disainer harus dia kubur dalam - dalam lantaran orang tuanya ( Ibu ) yang tak merestui cita - cita nya itu....
...Tujuan / ambisi ; Hanya ingin bahagia....
...Hobi : Menggambar ( Desain ) sesuai dengan cita - cita nya....
...Kelemahan ; Semenjak di tinggal pergi oleh sang Ayah yang selalu menyayangi dan melindunginya, Sejak itu pula kehidupannya berubah menjadi sedih dan teman kesehariannya adalah air mata....
...❤❤❤...
...Mari saling mendukung...
...Terima kasih...
...❤❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Cb c
tokohnya cantik 🥰
2024-04-19
0
Kurnaesih
hadir kak 👍👍
2024-04-13
0
🌻Ruby Kejora
Aku mampir kak
2022-06-01
0