Adam pun mendengus kesal dengan kata - kata sang Ayah. Lagi pulan ini sudah sering kali mereka bahas, kenapa harus di bahas lagi.
"Ayah tidak bisakah Adam di beri tempo sedikit lebih lama? Satu minggu Adam akan mencari di mana calon istri? Cari di pasar mana mungkin ada 😂😂😂, ikut kontak jodoh memakan waktu lama. Jadi, Adam harus mencari di mana?" seraya memelas menatap wajah sang Ayah berharap akan ada keajaiban dari sang Ayah.
Ayah nampak berfikir sejenak, "Hmm... hm... baiklah Ayah beri kamu waktu dua minggu terhitung sejak hari ini."
Adam pun menyunggingkan senyum, "Terima kasih Ayah," ucap Adam seraya mencium punggung tangan sang Ayah hingga berkali - kali sebagai wujud rasa terima kasih atas kelonggaran waktu yang di berikan oleh sang Ayah.
"Hmm...." hanya deheman sebagai jawaban sang Ayah kemudian sang Ayah pun pergi keminggalkan sang Anak yang kini masih berdiri mematung menyaksikan kepergian sang Ayah hingga menghilang di balik pintu kamar.
Setelah sang Ayah sudah tak nampak, Adam pun pergi dari sana kemudian menuju ruang kerjanya yang terletak tak jauh dari kamar sang Ayah berada.
Kini Adam sudah berada di ruang kerjanya.
Dia pun melangkah kemeja kerjanya dan duduk di sana, "Ayo berfikir wahai otak mau kita cari dimana calon istri dalam jangka waktu 2 minggu." ucap Adam lirih sambil melipat kedua tangannya didada.
Sambil membuang nafas secara kasar untuk mengusir kegundahan yang ada di dalam hatinya. Adam pun berdiri dan merogoh kantung celananya seraya mengeluarkan benda pipih lalu memainkan jarinya di atas sana.
"Tut... tut ... tut ...." sambungan telepon terhubung.
"Hallo," ujar orang di seberang sana.
"Undang seluruh wanita cantik yang ada di kota ini untuk mengikuti sayembara. Aku ingin mencari calon istri dan pemilihan calon istrinya akan di adakan tiga hari kedepan."
"Baik, Tuan segera saya laksanakan." ujar orang di seberang sana.
"Dan ingat telusuri dengan teliti jangan sampai ada ( rumah ) yang terlewatkan. Mengerti?"
"Mengerti Tuan muda."
Sambungan telepon pun terputus.
Kembali Adam melakukan panggilan kali ini dia menghubungi sekretaris pribadinya. Sesaat kemudian, "Hallo," ujar perempuan di sebrang telepon.
"Ghina, tolong belikan aku sepatu yang ukurannya besar untuk kaki perempuan."
"Baik Tuan."
Sambungan telepon pun terputus. Sebenarnya Ghina penasaran dan ingin tau perihal sepatu itu untuk siapa. Tapi, dia tau jika Tuannya itu tidak suka orang yang banyak tanya. Makanya dia memilih diam dan tak bertanya.
Ghina pun segera meninggalkan kantor dan segera pergi ke toko sepatu terdekat dan terkenal yang ada di kota itu.
Tidak lama kemudian, kini Ghina sudah berada di mall terbesar dan terkenal yang ada di kota itu. Dia pun segera melangkah masuk kedalam dan segera menuju kerak deretan sepatu wanita dewasa.
Pelayan pun menyambutnya, "Siang Nona ada yang bisa saya bantu?" ujar penjaga toko sopan seraya menyunggingkan senyum ramah agar pelanggannya tidak kabur.
"Siang, saya mau cari sepatu wanita dewasa ukuran 40. Ada?"
Pelayan toko itu pun menunjuk salah satu deretan sepatu dengan kualitas terbaik dan edisi terbatas dan pastinya dengan harga yang tak sedikit.
"Silahkan Nona ikut dengan saya!"
Ghea pun pergi bersama dengan pelayan toko itu ke bagian deretan sepatu yang sudah di tunjukan.
Pelayan toko itu pun menunjukan beberapa koleksi sepatu dengan hak tinggi impor berkualitas tinggi dengan desain elegan dan berkelas, cocok untuk acara formal dan yang lainnya.
......❤❤❤......
...Mari saling mendukung...
...Terima kasih...
...❤❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ika Sartika
mmmh ... lanjut
2021-09-05
0
Sulastri Almer
kyk cerita Cinderella 😁😁
2021-09-05
0
Lailatul Mufida
macam crita sinderela.... tp bagus Thor
2021-04-10
1