...Jangan pernah menyesali sehari dalam hidupmu. Hari baik memberimu kebahagiaan dan hari buruk memberimu pengalaman....
...Kamu layaknya karya seni. Tidak semua orang akan mengenali dirimu, tetapi orang - orang yang mengerti, tidak akan pernah melupakannmu....
...❤❤❤...
...Kini para kaum Hawa sudah berkumpul di lobi kantor....
Mereka semua di kumpulkan bukan untuk interview atau melamar pekerjaan, tapi mereka semua di kumpulkan karena Tuan dari perusahaan ini sedang mencari calon istri atas desakan orang tuannya.
"Kira - kira siapa ya akan terpilih jadi istri Tuan muda?" tanya wanita 1.
"Iya ... disini saya lihat mereka cantik - cantik semua." ujat wanita 2.
"Aku lah yang akan menjadi wanitanya Tuan Adam, secara aku cantik, berkelas dan dari keluarga kaya raya dan terpandang. Kalian semua tidak ada bandingannya dengan ku yang hanya seorang gadis biasa dan gadis kampung," ucap wanita yang tak jauh dari mereka berdiri.
Wanita - wanita itu pun menatap wanita itu dengan pandangan miris. "Katanya gadis berkelas, tidak sekalian tuh mulut di sekolahin juga?" kini wanita yang lainnya ikut menimpali wanita sombong itu.
"Sudah - sudah jangan berdebat dan bertengkar! Malu di lihat sama orang yang ada disini." ucap wanita yang lainnya melerai perdebatan di antara mereka.
Benar saja ada sebagian wanita yang menatap mereka tak suka, dan ada wanita yang menatap keheranan dengan apa yang di bicarakan para wanita itu. Dan tak sedikit untuk memilih cuek dan diam dengan perdebatan di antara mereka, yang menurutnya bukan urusan mereka.
...Di dalam ruang kantor....
Tuan Adam sedang duduk di sofa, sambil menyilangkan kedua kakinya dan tangannya di lipat kedada.
"Boy... jadi bagaimana apa para wanita itu sudah berada di sini semuanya tanpa ada yang terlewatkan rumah - rumah mereka untuk kamu kunjungi dan singgahi? Selain mengandalkan media informasi?" tanya Tuan muda dengan serius tanpa di hiasi sedikit saja senyum di wajahnya yang tampan dan juga rupawan itu dan siapa pun wanita yang melihatnya pasti tidak akan ada yang sanggup untuk menolak kharismanya.
Dengan memegang kedua tangannya serta berdiri dengan tegap dengan suara cukup lantang Boy pun berucap, "Sudah tuan semua sudah saya jalankan sesuai perintah Tuan."
"Bagus, sekarang kamu keluar dan arahkan para wanita itu untuk masuk kedalam ruang kantor saya sekarang juga?"
"Baik Tuan," ucap Boy seraya berlalu pergi dari hadapan bosnya itu.
Selepas Boy pergi, "Ghea," panggil Tuan Adam tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya. Ghea yang masih setia berdiri di samping Tuan mudanya itu pun segera menyahut, "Ya Tuan muda."
"Ambil sepatunya!"
"Baik Tuan muda," Ghea pun berlalu pergi untuk mengambil sesuai perintah dari Tuan mudanya itu.
Sesaat kemudian Ghea pun kembali dan memeberikan sepatu itu keapada Tuan Bos nya itu, "Ini Tuan sepatu yang anda minta," ucap Ghea seraya menyodorkannya.
"Terima kasih Ghea. Silahkan panggil mereka masuk kedalam ruang ini untuk mencoba sepatu ini," perintah Tuan Adam yang kini tetap dalam posisi duduk seraya memegang sepatu di tangannya.
Para kaum Hawa itu pun masuk dan mulai mencoba sepatu itu. Dari sekian banyaknya kaum hawa yang di kumpulkan hari ini, tapi ternyata satu pun tidak ada yang cocok dengan sepatu itu.
Tuan Adam mulai marah, panik dan tidak terima jika harus di jodohkan atas pilihan wanita orang tuanya.
Dengan menahan amarah yang sebenarnya sudah mencapai ubun - ubunnya tapi masih mencoba untuk tetap rileks dan setenang mungkin, "Ghea kenapa para wanita itu tidak ada satupun yang cocok dengan sepatu ini?"
"Maafkan saya Tuan, itu bisa jadi karena kaki mereka kekecilan atau kebesaran. Sementara sepatu ini ukuran 40 an Tuan," ucap Ghea gugup. Dia takut salah bicara bisa - bisa dia yang akan menjadi amukan Tuan mudanya itu.
Tuan Adam masih mencoba untuk tenang agar tidak mengeluarkan semburan api dari dalam mulutnya serata tidak mengeluarkan tanduk yang sudah berada di atas ubun - ubunnya, "Jadi bagaimana sekarang," tanya Tuan Adam seraya memegangi pelipisnya yang kini terasa sakit akibat belum juga menemukan cinderella yang akan memakai sepatu itu.
Sejenak mereka sama - sama berfikir.
Krik....
Krik....
Krik....
Ghea pun mengingat sesuatu. "Maaf Tuan. Sepertinya ada satu keluarga yang belum kita suruh mencoba sepatu ini," ucap Ghea dengan tiba - tiba dan itu membuat Tuan Adam sedikit terkejut.
Ghea pun melanjutkan kata - kata nya melihat Tuan Adam yang tak berkomentar, "Dia dari keluarga Dharmawangsa."
"Dharmawangsa," ulang Tuan Adam.
"Iya Tuan keluarga Dharmawangsa."
"Hmmm... bukan kah dia seorang pengusaha sukses, walaupun sudah pergi untuk selama - selamanya dan kendali perusahaan di pegang oleh anak pertama, tapi citra di dunia bisnis patut di acungi jempol dan tidak bisa di anggap remeh dan enteng atas kinerja sang anak."
"Tepat sekali Tuan."
...❤❤❤...
...Mari saling mendukung...
...Terima kasih...
...❤❤❤...
...Terima kasih untuk anda - anda semua yang sudah berkenan mampir memberikan like dan komentar, maaf tidak bisa membalas satu persatu....
...🙏🏻🙏🏻🙏🏻...
...Terima kasih....
...❤❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Nova sftri
suka bgt sama novel ini banyak pembelajarannya apahlagi kata*nya suka bagt
2021-12-16
0
Nova sftri
bgs
2021-12-16
0
septri
akwkawka Cinderella ya 😂😂😂
2021-09-08
0