"Ada keperluan apa Anda datang kemari Nona? tanya ku sopan.
Ghea pun tersenyum, "Maaf Nona saya kesini karena di suruh Tuan Adam untuk menjempumu!" ucap Ghea.
Aku pun menautkan alisku tanda tak mengerti dengan maksud wanita yang sekarang berdiri di hadapan ku ini.
"Maksud Anda apa Nona?" tanya ku tak mengerti.
"Sebelumnya maaf kita belum kenalan," ucap Ghea sopan seraya tersenyum ramah.
Aku pun tersenyum menaggapi kata - kata wanita yang kini berdiri di hadapanku ini.
Aku pun mengulurkan tangan ku untuk berjabat tangan, "Anda bisa memanggil ku dengan nama, nama ku Nabila."
Ghea pun menyambut uluran tanganku, "Nama ku Ghea Maulida Permana. Anda cukup memanggiku dengan nama Ghea," ucap Ghea seraya melepaskan jabatan tanganku.
"Oh iya masuk kedalam," ucap ku mempersilahkan tamu ku untuk masuk.
Ghea pun menolak ajakan ku, "Tidak usah Nona, saya kesini ingin menjemput Nona atas dasar perintah Tuan Muda," ucap Ghea.
"Ada apa dia mencariku," gumam ku dalam hati.
Sejenak aku berfikir dan melamun, namun kemudian, "Nona ... nona ... apa anda baik - baik saja?" tanya Ghea.
Aku pun terjaga dari lamunanku, "Ya tadi anda bicara apa, bisa di ulang!" perintahku sama Ghea.
"Ah ... itu ... sudah lah lupakan saja."
"Lalu apa maksud Anda datang kesini nona?" tanya ku yang entah keberapa kalinya.
"Saya kesini di suruh Tuan Adam untuk menjemputmu Nona."
"Ya sudah saya ganti baju dulu," ucap ku pada Ghea seraya berjalan bersama - sama menuju teras rumah.
Setelah di teras, "Silahkan duduk, saya masuk kedalam dulu untuk ganti pakaian," ucap ku lalu berbalik memunggungi Ghea.
Ghea pun hanya menganggukan kepala, lalu kemudian duduk di salah satu kursi yang ada di teras rumah.
...Beberapa saat kemudian....
Kini aku sudah menapaki tangga satu persatu untuk turun, Ibu yang melihat itu, "Mau kemana kamu rapi begitu?" tanya sang Ibu.
"Nabila mau pergi bersama Ghea."
"Ya sudah hati - hati," ucap sang Ibu bernada tak suka.
"Iya Bu," ucap ku seraya meraih punggung tangannya lalu menciumnya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Kini aku sudah berada di luar.
"Bisa kita pergi sekarang?" tanya ku membuyarkan aktifitas Ghea yang sedang memainkan poselnya.
Ghea pun menoleh ke arahku. Lalu berdiri seraya berucap, "Wah Nona anda sungguh cantik."
Aku pun berjalan mendekat ke arah Ghea, "Kamu bisa aja. Kamu juga cantik," ucap ku memuji kecantikan Ghea yang benar - benar sangat cantik.
"Kamu bisa saja," ucap Ghea seraya memukul lembut lenganku, aku hanya bisa tersenyum menyaksikan itu hingga dia pun tersadar, "Maafkan saya Nona karena sudah berani menyentuhmu," ucap Ghea menyesali perbuatannya.
"Jadi, bagaimana bisa kita pergi sekarang?" ucap ku mengulang pertanyaan.
Sambil mengaggukkan kepala, "Bisa Nona bisa." ucap nya.
"Ayo silahkan," ucap Ghea lagi.
Beberapa saat kemudian kini aku dan Ghea sudah di dalam mobil, dan mobil yang aku tumpangi bersama Ghea sudah melaju kejalan raya.
...**********...
...Di perusahaan Dharmawangsa grup...
"Eh ... kamu pegawai baru, jangan mentang - mentang kamu adik bos makannya bisa seenak jidat mu ya main handphone tanpa melakukan aktifitas sejak tadi pagi," ucap salah satu karyawan wanita yang kebetulan mulai awal hingga sekarang selalu diam - diam memperhatikan gerak - gerik pegawai baru yaitu Arumi.
Dengan bernada sewot Arumi pun menanggapi ucapan karyawati itu, "Suka - suka aku, yang capek juga tanganku bukan kamu, so urus dirimu sendiri, kalau dah benar baru kamu berkomentar tentang aku. Lagi pula perusahaan ini tuh punya Ayah ku, aku mau kerja atau tidak itu urusan aku. Kalau kamu tidak suka silahkan keluar dari sini," ucap Arumi dan suaranya cukup menggema di dalam ruangan dan membuat mata karyawan yang lain menatap tajam ke arah mereka.
"Apa ini ribut - ribut," tanya Akbar yang kebetulan lewat, dan mengampiri di mana sang Adik duduk.
Arumi pun berdiri, "Dia duluan Kak yang cari masalah dengan Arumi."
Dengan tenang karyawati itupun berucap, "Saya hanya memperingatkan Tuan untuk tidak main handphone di jam kerja."
Akbar pun menoleh ke arah sang adik lalu menoleh kembali ke arah karyawati itu, "Sudah, sudah saya tak ingin lagi mendengar keributan dari kalian berdua. Jika saya dengar lagi kalian siap - siap menerima hukuman dari saya," ucap Akbar tegas dan menatap tajam ke arah mereka berdua lalu menatap tajam keseluruh karyawan yang ada di sana.
...Kini aku dan Ghea sudah tiba di tempat tujuan....
Rumah berlantai tiga, dengan nuansa neoklasik dengan pemandangan yang sejuk, halaman yang bersih dan rapi dengan bunga - bunga bermekaran menambah kesan sejuk bagi siapa pun yang memandangnya. Dan satu lagi rumah ini berada di tepi pantai. Jadi, tidak usah jauh - jauh untuk refresing dan jika mau berenang dengan nuansa yang berbeda tinggal nyemplung deh di belakang rumah. 😂😂😂
...❤❤❤...
...Terima kasih untuk yang sudah mampir memberikan like dan komentar, dan terima kasih yang sudah like dengan mode diam. Untuk yang promo silahkan promo tapi sebelum itu like karya author ya dan tinggalkan pesan di kolom komentar nanti aku berkunjung ke karya anda - anda semua nya. Terima kasih mari saling mendukung....
...🙏🏻🙏🏻🙏🏻...
...❤❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ika Sartika
like
2021-09-06
0
zien
aku hadir disini dan memberimu like 😘❤️
mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘
mari kita saling mendukung karya kita 👍😘❤️
2021-03-07
0
GreenLee
kabulkan keinginan tuah mu thior di dunia pernovelan
2021-02-20
0