Markas 'Dangerous Stars'.
Bintang sudah membersihkan diri dan mengganti bajunya yang sudah ternoda dengan darah.
Bintang keluar dari ruangan lalu berjalan untuk keluar dari Markas.
"Queen?" Teriak Angel memanggil Bintang dari belakang.
Bintang pun menoleh.
"Apa?" Tanya Bintang.
"Aku sudah menemukannya." Jawab Angel berlari menghampiri Bintang.
"Hemm katakan!" Bintang menatap Angel.
"Pembunuh bayaran itu tidak jauh dari lokasi kita, lalu mafia yang membantunya hanyalah sekelompok tikus bagi kita Queen." Ujar Angel.
"Bawa satu dari mereka kesini, terutama orang yang telah membuat orang tuaku pergi! Dan untuk mafia itu aku tidak perlu turun tangan jika mereka hanyalah sekelompok tikus, kalian bereskan!" Tegas Bintang.
"Dimana Syani, Risa, Gracia?" Tanya Bintang.
"Mereka ditempat pelatihan Queen." Jawab Angel kemudian Bintang mengangguk.
"Beritahu mereka aku harus pergi dulu karena ada urusan penting yang harus aku selesaikan." Ucap Bintang berbohong.
"Mmm satu lagi Queen, Bos mafia penghianat itu bernama Reynand Delindra dari negara C ." jelas Angel.
DEGG
"Reynand? Delindra? Dia ..kakaknya kak Ricko?." Gumam Bintang dalam hati dengan penuh tanya.
"Kau juga harus selidiki apa mau mereka Angel! Dan satu lagi, kau suruh Boy tetap memberi makan pada pria yang bersimpuh dikakiku tadi, jangan melukainya sedikitpun mengerti!" Ucap Bintang dengan sedikit penekanan.
"Siap Queen" Sigap Angel.
"Aku harus pergi sekarang." Bintang kemudian pergi meninggalkan markas.
Kediaman Padilla.
Sean mondar mandir kesal karena panggilan ponselnya tidak diangkat oleh Bintang.
"Ah kemana anak itu sih? Kalau tau begini aku lebih baik memaksa Jo mengantarnya kemanapun." Gerutu Sean sambil memijit pelipisnya.
"Permisi tuan muda." Ucap Jimmi yang tiba-tiba datang dari belakang Sean.
"Astaga Jimm! Kau mengagetkanku." Sean terlonjak.
"Maaf tuan." Ucap Jimmi cengengesan.
"Ada apa kau kemari? Apa ada masalah dimarkas kita?" Tanya Sean.
"Tidak tuan, aku hanya mau mengambil mobilku saja." Ujar Jimmi.
"Mobil?" Tanya Sean.
"Iya, tadi siang nona Bintang membawa mobilku dan aku disuruh mengambilnya kemari." Jawab Jimmi santai.
"Apa? Jadi Bintang sudah mengingatmu?" Tanya Sean kaget.
"Hmmm bahkan semuanya." Ucap Jimmi datar.
"Awas kau Bintang sudah membohongiku, kau kemanakan kakakmu ini haa?" Gerutu Sean dalam hati.
"Apa nona belum pulang?" Tanya Jimmi.
"Belum." Jawab Sean singkat membuat Jimmi menarik nafas berat.
Kini Jimmi dan Sean duduk bersama diruang tamu dengan pikiran masing-masing.
Hari mulai sore namun Bintang belum muncul juga. Membuat Sean khawatir, sedangkan Jimmi tampak biasa saja karena percaya bahwa nona mudanya bisa melindungi dirinya sendiri.
Di mall X.
Bintang sedang bersenang jalan-jalan mengelilingi mall dan membeli berbagai pakaian. Dan masuk ke berbagai restaurant disana.
"Hmm jarang sekali menikmati surga dunia seperti ini." Gumam Bintang.
"Pasti kak Sean dan yang lainnya sedang mengkhawatirkan ku hihi." Ujar Bintang pelan sambil terkekeh.
"Ah sebaiknya aku pulang dulu." Ucapnya lagi.
Kediaman Padilla.
Brumm Brumm
"Huh itu pasti Bintang." Ucap Sean kembali sumringah lalu berjalan kearah pintu keluar diikuti Jimmi.
"Bi-in... kalian?" Kesal Sean karena yang muncul bukan Bintang melaikan si kembar.
"Kau kenapa Sean?" Tanya Joi melihat wajah Sean yang kusut.
Namun Sean hanya diam kembali masuk bersama Jimmi dan si kembar dibelakangnya.
"Ada apa Jimm? Apa ada masalah?" Tanya Jo.
"Hmm nona bintang belum juga kembali." Jawab Jimmi tenang.
"Apa?" Kaget Joi.
"Ck wanita memang merepotkan saja." Ucap Jo dingin.
"Bintang itu berbeda Jo!" seru Sean
"Itu karena tuan muda Jo belum mengenal nona muda. Jika saja nona mendengar ucapan tuan, anda akan dimakan olehnya." Timpal Jimmi serius.
"Ututuu aku juga mau dimakan olehnya." Sahut Joi tak mau kalah.
CTAK
Jitakan Sean lagi-lagi mendarat dikepala Joi membuat Joi meringis dan mendengkus.
"Sebaiknya kau diam Joi." Ujar Sean tak ingin mendengar kata-kata anehnya lagi yang membuat Sean semakin kesal.
"Kalian terlalu berlebihan!" Ujar Jo datar lalu beranjak pergi dan langkahnya terhenti ketika mendengar suara wanita.
"Cih kalian seperti emak-emak yang suka membicarakan orang lain!" Seru Bintang tiba-tiba datang.
"Bintang kau!" Seru Sean namun terpotong dengan ucapan Bintang.
"Aku lelah kak, aku ingin istirahat." Ujar Bintang dengan wajah yang dibuat-buat.
"Terimakasih Jimm." Bintang mengembalikan kunci mobil Jimmi lalu melangkah kearah Jo.
"Aku ke atas dulu ya Jo sayang." Bisik Bintang dengan nada menggoda.
"Cih masih bocah sudah bikin geli saja!" Gerutu Jo lalu pergi menuju kamarnya.
"Jo tunggu aku!" Seru Joi berteriak menyusul Jo.
Kini tinggal Sean dan Jimmi.
"Aku permisi pamit dulu tuan Sean." Pamit Jimmi pada Sean yang masih terlihat bingung.
"Hmmm." Jawab Sean.
"JIMMI JACKSON!" Teriak Bintang dari lantai atas membuat Jimmi kaget.
"Ada apa Nona memanggilku seperti itu yah?" Gumam Jimmi bertanya sendiri.
"Tamatlah riwayatmu Jimmi." Ucap Sean menakuti Jimmi.
Tanpa pikir panjang Jimmi menghampiri Bintang dilantai atas. Diikuti Sean yang ingin mau menuju kamarnya.
Sampai dilantai atas, Sean masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri. Jimmi melangkah ke arah nona mudanya yang sedang berdiri di depan pintu kamar sambil berkecak pinggang membuat Jimmi berjalan dengan malas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Anita Jenius
Hadir lagi kak..
5 like buat kk.
Lanjut up ya.
2021-01-28
1
Umi Yan
Like untuk karyanya kak😊
Salam manis dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏
2020-11-21
1
OP_PRO
semangat up kak , aku mendukungmu lewat like...
salam kenal "menanti Cinta Prajurit" feedback dan like ya kak...
2020-11-21
2