Kediaman Padilla.
"Bi ayo ikut kakak, aku antar kamu ke kamarmu." Ajak Sean
Bintang mengangguk.
"Jo dan kau Joi, kalian juga beristirahatlah." Perintah Sean pada si kembar.
"Hmmm." Jawab Jo tanpa espressi kemudian pergi.
"Mmm aku harus pergi lagi, ada seseorang yang masih menungguku diluar sana hehe." Ucap Joi nyengir kuda.
"Dasar kau Joi, kau memang tidak ada puasnya dengan wanita." Balas Sean menggelengkan kepalanya.
"Ayo Kak,, aku sudah lelah dan ingin membersihkan tubuhku yang lengket ini." Ujar Bintang manja kemudian mereka berjalan dan masuk ke kamar.
Sampai dikamar Bintang langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur.
"Ahh cape." Ucap Bintang memejamkan mata.
"Hey, kau bilang akan membersihkan tubuhmu, ayo cepat bangun Bi!" Seru Sean menarik Bintang hingga terduduk.
"Kak kenapa Jo itu dingin sekali?" Tanya Bintang penasaran.
"Memangnya kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu hmm? Dia itu orang yang tak tersentuh oleh wanita." Jawab Sean.
"Maksud Kak Sean, Jo tidak tertarik dengan wanita begitu?" Tanya Bintang lagi.
"Entah lah, tapi Jo selalu acuh pada setiap wanita yang mendekatinya. Bahkan dia tak segan melukai wanita yang berani menyentuhnya." Tutur Sean.
Bintang yang mendengar itupun langsung tersenyum jahil dan penuh arti sambil berjalan ke kamar mandi.
"Hey kenapa kau tersenyum begitu hah? dengar Bi, kau jangan macam-macam ..!!" seru Sean.
"Tentu saja aku tidak akan macam-macam kak, karena aku akan melakukan satu macam saja." Teriak Bintang dari balik pintu.
"Satu macam saja yaitu menaklukkannya." Gumam Bintang menyeringai dalam hati.
"Ck dasar bocah." Gerutu Sean dengan suara pelan.
"Bi aku keluar dulu, biar nanti pelayan yang akan membawakan pakaianmu kesini. Nanti aku kembali lagi!" Teriak Sean lalu keluar dari kamar Bintang.
BRUK
Bintang menjatuhkan tubuhnya dan berbaring dikasur.
CEKLEK
Sean masuk ke kamar lalu duduk diatas ranjang bersampingan dengan Bintang yang sedang terbaring.
"Kau belum tidur?" Tanya Sean.
Bintang diam lalu menatap sean .
"Kak aku boleh bertanya?" Tanya Bintang serius.
"Hmmm kemarilah..." ucap Sean lembut sambil menepuk pahanya.
Kini Bintang tiduran di pangkuan Sean.
Sean mengusap lembut kepala Bintang dengan kasih sayang sebagai seorang kakak.
Bintang yang merasa nyamanpun tak menolak.
"Kak Sean?" Tanya Bintang.
"Hmmm." Jawab Sean.
"Kak dimana keluargaku? Aku ingin sekali bertemu mereka." Tanya Bintang lirih.
Sean bingung dengan jawaban apa yang akan dia berikan pada Bintang.
"Kak?" panggil Bintang lagi dengan tatapan memohon.
Sean menghembuskan nafasnya kasar. Mau tak mau dia harus menceritakannya, siapa tau bisa membuat ingatan Bintang kembali.
Kini wajah Sean berubah jadi sendu .
" Bi..." Lirih Sean.
"Jika kau tidak kuat kau bisa menghentikan ceritaku." Ucapnya lagi.
Bintang hanya mengangguk karena semakin penasaran membuatnya tidak sabar.
Sean menutup matanya dan mulai bercerita.
"Malam itu diadakan sebuah pesta meriah di salah satu cabang Hotel ALMAD. Sebelum aku dan Daddyku pergi, kami berkunjung ke kediaman Maddison untuk bertemu denganmu terlebih dahulu dan kau baru saja pulang dari NY." Sean menghentikan ucapnya.
" Hingga malam itu tiba. Pesta berlangsung meriah, semua orang penasaran dan menunggu kedatang putri tunggal pewaris keluarga Maddison. Pada saat itu pengamanan sangat ketat namun tidak disangka musuh bisa masuk karena seorang penghianat berada diantara kami. Tidak lama datang seorang gadis cantik menghampiri kedua orang tuamu, mungkin mereka pikir itu adalah dirimu namun naas, gadis itu harus kehilangan nyawanya karena peluru melesat cepat dan menembus jantungnya. Peperanganpun akhirnya terjadi, semua orang berteriak histeris bahkan dalam sekejap Gedung itu menjadi lautan darah, darah berceceran di mana-mana. Suara yang kami dengar hanya suara pedang, cambuk, pistol dan teriakan orang yang kesakitan. Beberapa anak buah Uncle Albert mengamankan para tamu, kami sudah melawan mereka sekuat tenaga. Hingga kami lengah tanpa kami sadari aunty Lauren sudah dalam keadaan memprihatinkan, Tubuhnya terjerat rantai yang telah dipasang Bom dan sekujur tubuhnya sudah penuh luka. Melihat keadaanya akhirnya kami harus mengalah pasrah." Sambungnya.
Sean mengusap air yang keluar dari sudut matanya lalu mengepalkan tangan menahan emosi. Kemudian melanjutkan ceritanya.
" Aunty hanya bisa menangis melihat kami disiksa. Sampai aku melihat sebuah pedang memenggal kepala Daddyku. Kemudian pedang itu beralih memotong bagian dari tubuh Daddymu satu persatu. Aku merasa menjadi seorang pengecut tak bisa berbuat apa-apa dan hanya menyaksikannya. Aku pikir setelah itu akan menjadi giliranku. Namun tanpa mereka sadari Jimmi diam-diam menarikku menyelamatkanku dan membawaku keluar dari Gedung itu. Beberapa saat setelah kami keluar, Gedung itu seketika hancur hanya dalam sekejap mata, mungkin bersaman dengan itu Bom yang ada ditubuh Mommymu juga meledak. Aku benar-benar hancur pada saat itu Bi." Ujar Sean menjelaskan semuanya.
"Itu juga alasan mengapa Daddymu menyembunyikanmu dan mengirimmu kenegara lain melanjutkan study diNY." Uarnya lagi.
Kini Bintang dan Sean saling memeluk satu sama lain. Mereka sama-sama tidak bisa membedung air matanya, lalu mengepalkan tangannya dengan janji masing-masing.
"Aku akan membalas kematian tragis orang tua kita akibat pembataian itu Bi, aku janji tiba waktunya nanti mereka tidak akan aku lepaskan. Mereka harus menerima pembalasan akan apa yang telah mereka lakukan." Seru Sean dalam hati emosi.
"*T*akkan ku lepaskan kalian begitu saja, malaikat mautmu kini akan segera menjemput kalian semua orang kafir!" Seru Bintang dalam hati yang tak kalah emosi.
"Aku senang bisa menemukanmu sebelum mereka menemukanmu lebih dulu." Ujar Sean.
"Kau tidurlah Bi, sudah malam kau harus istirahat. Jangan terlalu memberatkan ingatanmu." Ucap Sean menenangkan lalu melepas pelukan mereka.
"Jangan menangis hmm, aku akan menjagamu." Ucap Sean meng hapus air mata Bintang.
"Temanilah aku disini kak." Mohon Bintang masih dengan isakan tangisnya.
Sean mengangguk, dan tak lama kemudian mereka terlelap.
SEAN PADILLA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Indah Inayatur
ji chang wook😍
2021-06-01
0
❤️🔥ℝ❤️🔥
bnyak cogan dan ada babang tampan ku..
2021-01-19
0
Enci Srimaria Tea
babang nya pada kasep, ganteng love love Thor......
syuka alur ceritanya
2021-01-13
0