Di kamar Bintang.
"Ini untukmu, kau tidak mungkin ke mall dengan pakaian seperti itu bukan?" Tanya Ricko memberi satu stel pakaian untuk Bintang
"Ah, suka sekali...So seksi. Terimakasih." Ucap Bintang lebay melihat Pakaiannya.
"Hmm suaramu seperti sedang menggodaku." Ucap Ricko mentoel hidung mancung Bintang.
"Ish jangan sentuh-sentuh!" Bintang menepis tangan Ricko sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kau menggemaskan sekali." Ujar Ricko mengangkat kedua tangannya dibuat seolah mau mencubit pipi Bintang.
"Hmmm" Balas Bintang tersenyum datar.
...Sore hari.
Bintang sudah bersiap tampil cantik untuk shopping ke mall.
"Aku pergi sekarang Kak." Pamit Bintang pada Ricko yang sudah bersiap pergi ke Markasnya.
Ricko menganga melihat Bintang dari atas sampai bawah.
"Aku tau kalau aku ini memang cantik dan cetar membahana, tapi kau tak perlu menganga seperti itu juga kali, nanti ada setan yang masuk!" Bisik Bintang ditelinga Ricko sambil terkekeh.
"Ck awas kau yah." Ucap Ricko gemas.
"Biar aku yang mengantarmu, tapi kau pulang sendiri ya. Jangan lupa bawa pistolmu kemana pun tapi jangan kau taruh sembarangan." Ujar Ricko lagi.
"Oke siap." Bintang mengangkat jarinya dan menyatukan jempol dengan telunjuknya hingga berbentuk O.
"Let's go!" Seru Bintang.
Ricko mengacak-acak rambut Bintang dengan gemas.
"Ish, rambutku terlalu indah untuk diberantakin." Gerutu Bintang kesal.
Ricko hanya terkekeh lalu mereka berjalan keluar bersama.
Kini Bintang dan Ricko menuju ke mall menggunakan motor Ricko.
"Kita sudah sampai kau turunlah, jaga diri baik-baik. Hti-hati dijalan pulang nanti! Kalau ada apa-apa hubungi aku!" Tegas Ricko.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Bintang turun dari motor melambaikan tangan pada Ricko.
Dilihatnya Ricko sudah jauh, Bintang langsung masuk ke mall.
Bintang belanja banyak kali ini hingga menjelang petang.
" Akh cape , laper juga. Sebaiknya cari makan dulu deh. " keluh Bintang
"Awww Shiit !!." umpat Bintang terjatuh karena menabrak seseorang. Bintang berdiri mengusap bokongnya yang sakit, kemudian menatap tajam kearah lelaki yang menabraknya.
"BINTANG LAURENCIA MADDISON..!" Seru lelaki itu kaget.
Bintang mengerutkan keningnya, kini rasa kesalnya berubah jadi tanda tanya di kepalanya.
"Kau mengenalku?" Tanya Bintang
"Tentu saja, kau anak om Albert Maddison sahabat Daddyk ku. Kau tidak ingat aku Bi?Kita pernah bertemu pada saat...
"Saat orang tua kita dibantai Bi , dan itu menjadi pertemuan pertama sekaligus terakhir kita sebelum aku menemukanmu lagi." Lanjutnya dalam hati.
"Ah sudahlah, kau kemana saja Bi, kami semua mencarimu. Kami merindukanmu Bi, kakak juga sangat merindukanmu." Ucap Sean sendu dan memeluk Bintang, namun Bintang hanya diam.
"K-kau? Kakak?" Tanya Bintang masih bingung.
Sean melepan pelukannya, merasa ada yang berbeda dengan Bintang.
"Iya ini aku SEAN PADILLA, waktu itu kau memanggilku kak Sean. Kau tidak ingat kah?" Tanya Sean.
Bintang menggelengkan kepalanya.
"Apa yang terjadi denganmu Bintang? mengapa kamu berbeda? Apa kamu benar-benar tidak mengenalku? Tanya Sean lagi.
"Maaf tapi aku benar-benar tidak tahu. Eh tunggu, kau mengenalku berarti kau juga tau keluargaku kan?" Tanya Bintang antusias.
"Jangan bilang kau hilang ingatan Bi. Apa yang sudah terjadi denganmu selama ini Bintang?" Tanya Sean tak menyangka.
Bintang berubah sendu dan hanya menunduk karena perkataan Sean memanglah benar.
"Bi.." Lirih Sean kembali memeluk Bintang dan mengusap lembut kepalanya.
"Entah lah, aku tidak ingat apapun kak." Ucap Bintang membalas pelukan Sean .
"Malam ini kau ikutlah denganku. Aku ingin mendengar ceritamu Bi." Ajak Sean dan Bintang mengangguk.
"EHEMM.." Dua pemuda kembar datang menghampiri mereka hingga mereka melepas pelukannya.
Bintang menoleh kearah suara namun matanya seketika berhenti di salah satu pemuda kembar itu hingga tak berkedip.
"Bi.." Panggil Sean membuyarkan lamunannya.
"I-iya kak ada apa?" Tanya Bintang.
Kenalkan mereka ini sepupu kakak dari negara P. Mereka yang selama ini membantu perusahanku dan Daddy mu selama kau tidak ada disini.
"Hey aku Joinathan Abraham, panggil saja Joi." Ucap Joi mengulurkan tanganya dengan tatapan menggoda membuat Bintang bergidik.
Bintang menyambut tangannya sambil tersenyum.
"Panggil saja Bintang." Ujar Bintang sopan.
Kemudian tangan Bintang beralih ke arah pemuda yang satunya. Namun pemuda itu hanya memasang ekspresi datar saja membuat Bintang penasaran.
"Bintang." Bintang mengulurkan tangannya sambil terus menatapnya.
"Ah tampannya, cantik juga, wajah glowingnya mulus sekali. Aku rasa nyamukpun akan terpleset jika mencoba menggigitnya. Pria yang unik." Gumam Bintang tersenyum dalam hati.
"Jonathan Abraham, atau Jo." Ketus Jo dingin tanpa menyambut uluran tangan Bintang.
Bintang yang merasa malu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hmm dingin, tapi syuka. Ah jantung tetaplah berada ditempatmu." Umpat Bintang dalam hati sambil mengusap dada.
Sikembar JO dan JOI.
"Kamu kenapa Bi?" Tanya Sean.
"Eh, tidak apa Kak." Jawab Bintang grogi.
"Ini Bintang anak dari om Albert yang selama ini aku cari." Ujar Sean pada Si kembar.
Jo dan Joi hanya mengangguk mengerti.
"Kau sudah selesai belanjanya kan? Sekarang kita pulang ya, kamu juga ikut kakak." Ajak Sean pada Bintang.
"Emmm tapi aku lapar kak hehe." Bintang nyengir kuda.
"Kau ini, ayo kita cari makan dulu setelah itu baru pulang." Ucap Sean lalu mereka semua pergi.
JONATHAN ABRAHAM dengan wajah datarnya.
JOINATHAN ABRAHAM si Playboy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
AYRIN AYCY
seketika jiwa army ku bergejolak
2021-01-25
0
Wid Wodh
masyaallah kembar beda 5tahun kesayangan akoh nyasar di novel 🤭🤣💜
2020-12-15
7
Kimnana
Cogan ada dimana mana
2020-12-13
3