Didalam mobil Ricko sesekali melirik Bintang, dan Bintang menyadari itu.
"Ada apa?" Tanya Bintang dingin.
"Apa kau juga sedang menyamar? Mmm maksudku kulit wajah gelapmu luntur sedikit." Tanya Ricko gugup.
" Hmmmm." Jawab Bintang.
"Aneh sekali bocah ini, baru beberapa menit lalu sangatlah cerewet tapi sekarang begitu dingin sekali." Gumam Ricko dalam hati.
"Untuk apa kau menyamar seperti itu.?" Tanya Ricko lagi.
Bintang menghela nafasnya.
"Karena aku pergi dari rumahku, dan ini cara agar mereka tidak bisa menemukanku." Jawab Bintang datar.
"Oh jadi kau mau ke Hotel untuk dijadikan tempat persembunyianmu." Ujar Ricko.
"Hmmmm.. tepat dugaanmu." Ucap Bintang.
"Tapi sepertinya Hotel tidak menjamin persembunyianmu , bagaimana jika kau tinggal diApartement ku saja? aku pastikan kau tetap aman dan baik-baik saja." Tawaran Ricko.
Bintang terdiam seperti sedang berpikir.
"Kau tenang saja, percayalah padaku aku hanya ingin membantumu. Aku tidak akan macam-macam, percayalah kau bisa menganggapku sebagai kakakmu." Bujuk Ricko.
"Hmmm sebaiknya aku terima tawarannya , aku tak perlu mengurangi uangku . Sepertinya dia baik juga." Ucap Bintang dalam hati .
"Apa kau serius ..?? " tanya Bintang .
" Hmmm, apa menurutmu wajahku terlihat sedang bercanda?" Tanya Ricko dan Bintang menggelengkan kepalanya.
"Baiklah aku terima tawaranmu." Ucap Bintang senang.
Hening...
"Sebelumnya kau tinggal dimana?" Tanya Ricko.
"Aku tinggal di Negara A, dan aku pergi karena aku menolak perjodohan, hemm lebih tepatnya diusir sih." jawab Bintang jujur.
"Memangnya kenapa kau menolak? Hanya karena kau menolak perjodohan mu kau diusir orang tuamu? Cih sepertinya mereka tidak punya hubungan batin dengan anaknya sendiri." Ucap Ricko.
"Karena aku tidak mencintainya dan karena ia seorang casanova, aku pernah menangkap basah dirinya dengan seorang jalang disebuah Hotel. Orang tua ku tidak percaya denganku, mereka menganggap itu hanyalah alasanku saja." Bintang menghela nafas.
"Dan karena aku juga bukan anak kandung mereka.? Sambungnya.
"Hmmm serumit itukah hidupnya..?" Gumam Ricko dalam hati.
"Maaf aku...
"Tidak apa." Ucap Bintang datar memotong Ucapan Ricko.
"Lalu kenapa kau befikir pergi jauh hingga ke Negara ini?" Tanya Ricko.
"Karena Negara inilah tempatku, aku bertemu mereka disalah satu rumah sakit disini sekitar 8 bulan lalu dan mereka membawaku kenegara A. Aku juga tidak tahu siapa orang tua kandungku karena..." Ucap Bintang terhenti.
"Apa karena kau hilang ingatan?" Tanya Ricko sebelum Bintang melanjukan ucapannya.
Bintangpun hanya menggangguk.
"Sungguh gadis yang malang." Gumam Ricko pelan.
Kini mereka tiba diapartement milik Ricko.
"Kita sudah sampai, ayo turun." Ajak Ricko memecahkan suasana.
"Hmmm." Jawab Bintang.
Kemudian mereka pun turun dari mobil taxsi dan berjalan memencet tombol pintu lalu masuk kedalam.
"Sepertinya kau bukan orang biasa kak, jika dilihat dari apartementmu yang lumayan mewah ini." Ucap Bintang sambil memperhatikan seluruh isi ruangan.
"Aku pikir kau hanya tinggal dijalanan bersama teman geng motormu itu." Lanjutnya lagi.
"Oh jadi kau pikir aku ini geladangan ya? Kau menghinaku Hmm?" Tanya Ricko berjalan mendekati Bintang hingga bertatap wajah dengan senyum menyeringai.
"K- kau mau apa kak, jangan mendekat, kau cari mati ya!" Seru Bintang dengan memundurkan kepalanya.
"Memangnya kau pikir aku mau apa hmmm?" Tanya Ricko sambil menjitak kepala Bintang
CTAK
Awww." Bintang mengusap kepalanya.
"Ish kau benar-benar cari mati ya." Kesal Bintang menunjuk wajah Ricko.
"Jangan berpikir terlalu jauh." Ucap Ricko terkekeh kembali melangkah meninggalkan Bintang .
"Kamarmu diatas bersebelah dengan kamarku, ayo ikuti aku!" Teriak Ricko sambil menyusuri anak tangga.
Bintang pun mengikutinya dengan wajah masam.
"Kak aku tidak punya baju ganti aku belum sempat beli lagi. Mmmm boleh aku pinjam bajumu dulu." Ucap Bintang sambil sesekali mengedipkan matanya.
"Iya. Ah kau terlihat semakin jelek saja." Ledek Ricko sambil terkekeh.
"Ck kau sama saja dengan Kevano.." Gumam Bintang sengit, namun masih terdengar oleh Ricko.
Ricko mengerutkan keningnya .
"Kevano?" Tanya Ricko.
"Ah mmm itu Kevano orang Jawab Bintang asal dengan menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Kau menyamakanku dengan orang gila begitu? Memangnya apa hubunganmu dengan Kevano?" Tanya Ricko.
"Kau mengenalnya?" Tanya Bintang balik.
"Hmm, dia adik Darren Wilson mafia nomor satu. Darren Wilson saingan bisnis kakakku Reynand. Bagaimana bisa kau mengenalnya?" Tanya Ricko lagi.
"Hmmm pantas saja dia tau kalau Dave seorang mafia ternyata Tuan Darren juga mafia. Tapi sayang aku tidak takut sama sekali." Gumam Bintang sombong dalam hati.
"Aku hanya tanpa sengaja menabraknya disebuah cafe di Negara A lalu dia selalu mengataiku jelek sama sepertimu." Ucap Bintang berbohong.
"Hahaha itu karena memang kau jelek lihat saja dirimu sekarang, berantakan sekali seperti tikus nyebur ke dalam got." Ejek Ricko
"Ck sudah puas mengejeknya?" Tanya Bintang kesal.
"Sudahlah lebih baik aku mandi setelah itu istirahat, jangan lupa pakaianku kak!" Seru Bintang masuk kedalam kamar.
"Heeyy? Ah sial aku sampai lupa tidak bertanya namanya. Nanti saja lah." Ucap Ricko kemudian masuk kemarnya.
Ricko keluar dari kamarnya dan masuk kekamar Bintang sambil membawa pakaian untuk Bintang.
CEKLEK
"Tidak dikunci, aku masuk sajalah." Ucap Ricko masuk ke kamar Bintang.
"Hmm kemana dia? Apa dia benar-benar langsung mandi? Lebih baik aku taruh di sini saja lah." Ucapnya lagi lalu berjalan keluar kamar Bintang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments