Diruang Dokter.
Yohan dan Rakka duduk bersama dengan Dokter untuk menanyakan suatu hal.
"Ada apa tuan? Apakah ada masalah?" Tanya Dokter pura-pura tidak tahu.
"Jadi begini Dokter, Bintang tidak mengingat apapun selain namanya sendiri tolong Dokter jelaskan!" Perintah Rakka.
Dokter mengerutkan keningnya.
"Bintang?" Tanyanya.
"Maksud saya Gadis itu Dokter, dia yang memberi tahu namanya pada kami namun hanya ingat namanya saja. Jadi bisakah anda menjelaskannya sekarang!" Jawab Rakka.
Dokter menghela nafas.
"Baiklah jadi begini. Berdasarsakan hasil lab, kami menyimpulkan bahwa nona Bintang mengalami amnesia retrograde. Otak kecilnya cedera dan terhimpit akibat tekanan saat benturan keras terjadi menjadi pemicu nona Bintang terkena amnesia." Ucap Dokter menjelaskan.
"Apakah itu akan lama Dok?" Tanya Yohan.
"Ini hanya bersifat sementara, dan terjadi dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Seiring berjalannya waktu, jangan terlalu memaksakannya untuk mengingat semua masa lalunya." Jawab Dokter.
Yohan tampak memijit pelipisnya sambil memimirkan sesuatu.
"Baiklah Dokter, terima kasih atas penjelasannya. Kalau begitu kami keluar dulu permisi dokter." Ucap Rakka sambil berdiri dan melangkah keluar diikuti Yohan, lalu di balas dengan anggukan oleh Dokter.
Sambil berjalan kearah ruangan Bintang Yohan pun membuka suara.
"Satu minggu lagi Daddy dan Mommy akan kembali ke Negara A dan kau juga harus ikut untuk mengurus cabang perusahan kita disana Rakka. Biar Rayyan yang mengurus perusahan yang disini, Daddy pikir sambil kuliah pun tidak masalah untuknya. Rayyan harus belajar mulai sekarang. Dan kau juga Rayyan tidak boleh menolaknya!" Perintah Yohan dengan penekanan.
Rakka yang mendengarnya langsung berhenti berjalan dan menatap Daddynya.
"Lalu bagaimana dengan Bintang Dad? Bukankah dia juga akan ikut bersama keluarga kita?" Tanya Rakka.
"Kau sepertinya sangat memperhatikannya, Jangan bilang kau menyukainya. Dia akan menjadi adikmu." Tegur Yohan.
"Jangan berlebihan Dad, aku hanya bertanya dan tinggal jawab saja pertanyaanku itu." Ucap Rakka dengan nada kesal.
" Kau tenang saja tentu saja dia akan ikut keluarga kita, bukankah kau mendengarkannya sendiri tadi jika Bintang sudah menjadi bagian dari kita? Kau tidak perlu khawatir, nanti Daddy akan membicarakannya pada Mommymu." Jelas Yohan.
"Daddy tau apa yang ada dipikiranmu son." Ucap Yohan sambil tersenyum dan menepuk bahu Rakka.
Rakka yang merasa pikirannya telah terbaca oleh Daddynya hanya menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.
4 hari berlalu
Bintang sudah di bawa pulang kekediaman keluarga Sanjaya.
Bintang diperlakukan sangat baik oleh Gabriella dan Yohan karena memang mereka tidak punya anak perempuan, mereka memanjakannya.
Begitupun Rakka dan Rayyan memperlakukan Bintang dengan istimewa.
Dikamar Yohan dan Gabriella.
"Dad..?" Panggil Gabriella sambil menyisir rambutnya didepan cermin meja rias.
"Hem."
"Dad..?"
"Heemm."
"Daaad...?"
"Iya Mommy sayang ada apa hmm?" Tanya Yohan sambil memeluk Gabriella dari belakang.
"Dad mommy serius!" Seru Gabriella membalikan tubuhnya dan kini menatap suaminya.
Yohan yang keseriusan wajah istrinya langsung melepas pelukannya.
" Katakanlah.." Ucapnya.
"Dad menurutku sebaiknya Bintang kita bawa bersama kita kenegara A. Mommy tidak akan tenang jika kita meninggalkannya bersama Rayyan...
Gabriella menjeda ucapannya.
"Rayyan itu anak yang nakal Dad, dia selalu saja keluyuran dengan teman-temannya. Mommy tidak yakin jika Rayyan bisa menjaga Bintang dengan baik. Jadi biarkan Bintang ikut bersama kita ya Dad." Lanjutnya lagi sambil menangkupkan kedua tangannya memohon pada suaminya itu.
"Emm baiklah, apapun akan kulakukan untukmu Mom." Ucap Yohan dan dibalas pelukan oleh Gabriella.
"Terima kasih Daddy ..." Balas Gabriella sambil memeluk suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Queen Story
Saran aja nih thor...Percakapan yang diiringi tanda baca seperti "!?!?" itu artinya tengah berteriak atau berseru.Tolong diperbaiki tanda bacanya ya😊
2020-12-22
2