Kini Bintang masih menunggu taxsi dijalanan.
"Uh lama banget nih udah mau panas juga ish. Ni taxsi pada mampir kemana sih? Aku udah kaya orang hilang aja, mana jalanan sepi banget lagi." Gerutunya sambil berjalan terus dipinggiran.
"Akhirnya yang ditunggu datang juga." Ucap Bintang mengelap keringat didahinya lalu melambaikan tangannya pada taxsi yang mau lewat.
Melihat taxsi itu seperti menambah kecepatannya. Reflek Bintang langsung berdiri ditengah jalan, membuat taxsinya menge-rem mendadak lalu berhenti dan Bintang langsung masuk.
"Oh shiitt, apa dia mau mati? Ck merepotkan! Huh aku harus jadi sopir taxsi yang baik." Umpat si sopir sambil melihat Bintang yang main nyelonong masuk aja.
"Woow sopirnya tampan, masih muda lagi." Ucap Bintang kaget kemudian tersenyum.
"Kak, kenapa taxsi pada gak lewat-lewat dari tadi ya? Aku sudah menunggu hampir setengah jam. Untung ada taxsi Kakak. Kalo nggak, bisa jamuran akunya." Tanya Bintang menggerutu pada sopir yang terbilang masih muda.
"Jalan ini memang jarang ada taxsi nona, karena jalan ini memang sepi, kita mau kemana nona?" Tanya sopir sambil melajukan taxsinya.
"Oh iya." Bintang menepuk jidatnya.
"Ke hotel yang paling bagus dikota ini!" Jawabnya antusias.
"Kalau begitu nona saya antar ke AlMAD Hotel saja bagaimana? Itu adalah hotel bintang lima dikota ini." Ucap sopir.
"Oke baiklah, antarkan aku kesana! Perintah Bintang lalu dijawab anggukkan oleh sopir.
"Nona sepertinya kita ada masalah.." Ucap sopir.
"Masalah?" Tanya Bintang mengerutkan keningnya.
"Lihatlah kedepan dan kebelakang kita nona!" Seru sopir.
Dilihatnya dibelakang taxsi terdapat beberapa anak dari geng motor membawa berbagai senjata dan didepan taxsi lumayan berjarak juga sama .
"Nona sepertinya mereka mau tawuran." Ucap sopir tenang dan melipat tangannya didepan dadanya.
"Sepertinya begitu, apa kau merasa takut?" Tanya Bintang santai.
"Tentu saja tidak nona, lalu bagaimana dengamu?" Tanya sopir tapi Bintang menggelengkan kepalanya.
" Lalu?" Tanya Bintang lagi serius.
"Kita akan jadi penonton disini, lagi pula taxsi ini tidak mungkin bisa menerobos kesana bukan?" Jawab sopir santai sambil menunjuk geng motor yang di depan.
"Ish kakak ini konyol sekali, kau mau melihat mobilmu hancur bersama tubuhmu disini hah?" Seru Bintang.
"Ayo keluar! Kita akan menonton adegan action diluar. Lihatlah mereka sudah memulai adegannya. Kalau kita kelamaan disini yang ada kita jadi pemainnya! Ucapnya lagi sambil menepuk pundak si sopir.
"Apa dia pikir ini adalah bioskop? lagi pula takkan terjadi apa-apa dengan taxsi ini, anak buahku pasti tidak akan membiarkan ketuanya terluka. Apa bocah ini benar-benar tidak takut sama sekali, kalau bocah ini benar-benar keluar dan dia terluka? ah akan merepotkan sekali." Gerutu si sopir dalam hati.
"Apa nona yakin...?" Tanya sopir meyakinkan.
"Tentu saja, Ayo!" Jawab Bintang sambil membuka pintu.
Si sopir yang melihat Bintang keluarpun langsung ikut keluar. Mereka sama-sama keluar dari pintu sebelah kanan. Yang artinya sekarang mereka berada ditengah-tengah jalan.
Namun baru saja keluar Bintang sudah disambut dengan bogeman seorang wanita yang berpenampilan seperti anak punk.
BUUGHH
Bintang terhuyung kebelakang dan kaca matanya terlempar.
"Ckk sialan... Gara-gara sopir itu banyak bicara didalam mobil, sekarang harus jadi pemainkan." Gerutu Bintang dalam hati.
"Gak ada pilihan lain." aucapnya sambil mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya kemudian berbalik menatap tajam kearah wanita itu.
Wanita itu pun menyeringai penuh arti.
"Apa-apan matanya itu, Dia pikir aku takut Hahaha hanya bocah culun saja." Umpatnya dalam hati meremehkan Bintang.
Sopir yang melihat Bintang mendapatkan bogeman, dia langsung berjalan kearah Bintang. Namun lawan terlebih dahulu menyerangnya apa lagi melihat ketua yang diincarnya. Kemudian terjadilah baku hantam.
Wanita tadi berniat menyerang Bintang kembali tapi Bintang dengan cepat menangkis pukulannya. Setelah itu Bintang langsung memukulinya dan membabi buta sampai wanita itu sudah tidak bisa memberi perlawanan lagi.
"Ah sial, ini lumayan akan melelahkan.." Gumam Bintang kesal.
Beberapa wanita dan pria kembali menyerang Bintang lagi, namun lagi-lagi Bintang dengan lihai menggunakan gerakan indahnya menangkis semua pukulan, tendangan dari lawan dengan cepat.
Sampai salah satu dari mereka mengeluarkan pisau yang tajam mengkilap. Pada saat pisau itu diangkat untuk menyerang Bintang dengan cepat Bintang melakukan salto kemudian menendang tangannya hingga pisau itu terlempar keatas lalu ditangkap oleh Bintang.
Tak ingin buang-buang waktu dengat brutal Bintang menyerang mereka, tak lupa membuatkan tato goresan-goresan pisau di beberapa bagian tubuh mereka sampai meringis kesakitan.
BUGH BUGH SRREETH.. akkkhhh
SRETT.. akkkhhh
SRREET... akhh
DUAK... SREET.. aaaaakkh
Bintang menatap tajam satu orang yang bergelayut dikakinya memohon ampun.
"Ampuunn... tolong... jangan... ampuni saya.. ampun tolong, teriaknya sambil menangis. Dan dia seorang wanita.
Bintang melempar pisau kebekang tanpa menoleh, pisau itupun melayang dan berputar dan...
JLEEEEEB.... aaaakkhh
Tepat sasaran, seorang laki-laki tengah mengangkat celuritnya mungkin akan digunakan untuk menebas kepala Bintang.
Dilihatnya banyak orang-orang sudah tekapar dijalanan. Bintang melangkah menuju taxsi yang dia tumpangi dan meninggalkan wanita yang dari tadi nangis minta ampun.
Disisi lain sosok sopir taxsi yang bersama Bintang menatapnya kagum.
"Wooww ternyata kau hebat." Ucap Ricko si supir taxsi .
"Hmmm, dan kau menipuku." Ujar Bintang dingin.
"Hehe sorry." Pinta Ricko pada Bintang.
"Hmm lain kali jangan ulangi, bagaimana jika orang lain yang diposisiku? Kau akan membahayakan mereka!" Seru Bintang menegur.
"Iya maaf, apa ini sakit?" Tanya Ricko menyentuh sudut bibir Bintang.
"Tidak!" Jawabnya.
Dengan cepat Bintang menyingkirkan tangan Ricko, membuat Ricko terkekeh.
"Dimana kaca matamu?" Tanyanya lagi.
"Rusak, sudahlah itu tidak penting, ayo antarkan aku! Ini lumayan membuatku lelah." Jawab Bintang masuk kedalam taxsi.
"Dia bisa melihat jelas tanpa kaca mata tebalnya apa dia pura-pura? Atau wajah jeleknya juga palsu ?" Gumam Ricko bertanya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments