Episode 11

Kini Bintang masih menunggu taxsi dijalanan.

"Uh lama banget nih udah mau panas juga ish. Ni taxsi pada mampir kemana sih? Aku udah kaya orang hilang aja, mana jalanan sepi banget lagi." Gerutunya sambil berjalan terus dipinggiran.

"Akhirnya yang ditunggu datang juga." Ucap Bintang mengelap keringat didahinya lalu melambaikan tangannya pada taxsi yang mau lewat.

Melihat taxsi itu seperti menambah kecepatannya. Reflek Bintang langsung berdiri ditengah jalan, membuat taxsinya menge-rem mendadak lalu berhenti dan Bintang langsung masuk.

"Oh shiitt, apa dia mau mati? Ck merepotkan! Huh aku harus jadi sopir taxsi yang baik." Umpat si sopir sambil melihat Bintang yang main nyelonong masuk aja.

"Woow sopirnya tampan, masih muda lagi." Ucap Bintang kaget kemudian tersenyum.

"Kak, kenapa taxsi pada gak lewat-lewat dari tadi ya? Aku sudah menunggu hampir setengah jam. Untung ada taxsi Kakak. Kalo nggak, bisa jamuran akunya." Tanya Bintang menggerutu pada sopir yang terbilang masih muda.

"Jalan ini memang jarang ada taxsi nona, karena jalan ini memang sepi, kita mau kemana nona?" Tanya sopir sambil melajukan taxsinya.

"Oh iya." Bintang menepuk jidatnya.

"Ke hotel yang paling bagus dikota ini!" Jawabnya antusias.

"Kalau begitu nona saya antar ke AlMAD Hotel saja bagaimana? Itu adalah hotel bintang lima dikota ini." Ucap sopir.

"Oke baiklah, antarkan aku kesana! Perintah Bintang lalu dijawab anggukkan oleh sopir.

"Nona sepertinya kita ada masalah.." Ucap sopir.

"Masalah?" Tanya Bintang mengerutkan keningnya.

"Lihatlah kedepan dan kebelakang kita nona!" Seru sopir.

Dilihatnya dibelakang taxsi terdapat beberapa anak dari geng motor membawa berbagai senjata dan didepan taxsi lumayan berjarak juga sama .

"Nona sepertinya mereka mau tawuran." Ucap sopir tenang dan melipat tangannya didepan dadanya.

"Sepertinya begitu, apa kau merasa takut?" Tanya Bintang santai.

"Tentu saja tidak nona, lalu bagaimana dengamu?" Tanya sopir tapi Bintang menggelengkan kepalanya.

" Lalu?" Tanya Bintang lagi serius.

"Kita akan jadi penonton disini, lagi pula taxsi ini tidak mungkin bisa menerobos kesana bukan?" Jawab sopir santai sambil menunjuk geng motor yang di depan.

"Ish kakak ini konyol sekali, kau mau melihat mobilmu hancur bersama tubuhmu disini hah?" Seru Bintang.

"Ayo keluar! Kita akan menonton adegan action diluar. Lihatlah mereka sudah memulai adegannya. Kalau kita kelamaan disini yang ada kita jadi pemainnya! Ucapnya lagi sambil menepuk pundak si sopir.

"Apa dia pikir ini adalah bioskop? lagi pula takkan terjadi apa-apa dengan taxsi ini, anak buahku pasti tidak akan membiarkan ketuanya terluka. Apa bocah ini benar-benar tidak takut sama sekali, kalau bocah ini benar-benar keluar dan dia terluka? ah akan merepotkan sekali." Gerutu si sopir dalam hati.

"Apa nona yakin...?" Tanya sopir meyakinkan.

"Tentu saja, Ayo!" Jawab Bintang sambil membuka pintu.

Si sopir yang melihat Bintang keluarpun langsung ikut keluar. Mereka sama-sama keluar dari pintu sebelah kanan. Yang artinya sekarang mereka berada ditengah-tengah jalan.

Namun baru saja keluar Bintang sudah disambut dengan bogeman seorang wanita yang berpenampilan seperti anak punk.

BUUGHH

Bintang terhuyung kebelakang dan kaca matanya terlempar.

"Ckk sialan... Gara-gara sopir itu banyak bicara didalam mobil, sekarang harus jadi pemainkan." Gerutu Bintang dalam hati.

"Gak ada pilihan lain." aucapnya sambil mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya kemudian berbalik menatap tajam kearah wanita itu.

Wanita itu pun menyeringai penuh arti.

"Apa-apan matanya itu, Dia pikir aku takut Hahaha hanya bocah culun saja." Umpatnya dalam hati meremehkan Bintang.

Sopir yang melihat Bintang mendapatkan bogeman, dia langsung berjalan kearah Bintang. Namun lawan terlebih dahulu menyerangnya apa lagi melihat ketua yang diincarnya. Kemudian terjadilah baku hantam.

Wanita tadi berniat menyerang Bintang kembali tapi Bintang dengan cepat menangkis pukulannya. Setelah itu Bintang langsung memukulinya dan membabi buta sampai wanita itu sudah tidak bisa memberi perlawanan lagi.

"Ah sial, ini lumayan akan melelahkan.." Gumam Bintang kesal.

Beberapa wanita dan pria kembali menyerang Bintang lagi, namun lagi-lagi Bintang dengan lihai menggunakan gerakan indahnya menangkis semua pukulan, tendangan dari lawan dengan cepat.

Sampai salah satu dari mereka mengeluarkan pisau yang tajam mengkilap. Pada saat pisau itu diangkat untuk menyerang Bintang dengan cepat Bintang melakukan salto kemudian menendang tangannya hingga pisau itu terlempar keatas lalu ditangkap oleh Bintang.

Tak ingin buang-buang waktu dengat brutal Bintang menyerang mereka, tak lupa membuatkan tato goresan-goresan pisau di beberapa bagian tubuh mereka sampai meringis kesakitan.

BUGH BUGH SRREETH.. akkkhhh

SRETT.. akkkhhh

SRREET... akhh

DUAK... SREET.. aaaaakkh

Bintang menatap tajam satu orang yang bergelayut dikakinya memohon ampun.

"Ampuunn... tolong... jangan... ampuni saya.. ampun tolong, teriaknya sambil menangis. Dan dia seorang wanita.

Bintang melempar pisau kebekang tanpa menoleh, pisau itupun melayang dan berputar dan...

JLEEEEEB.... aaaakkhh

Tepat sasaran, seorang laki-laki tengah mengangkat celuritnya mungkin akan digunakan untuk menebas kepala Bintang.

Dilihatnya banyak orang-orang sudah tekapar dijalanan. Bintang melangkah menuju taxsi yang dia tumpangi dan meninggalkan wanita yang dari tadi nangis minta ampun.

Disisi lain sosok sopir taxsi yang bersama Bintang menatapnya kagum.

"Wooww ternyata kau hebat." Ucap Ricko si supir taxsi .

"Hmmm, dan kau menipuku." Ujar Bintang dingin.

"Hehe sorry." Pinta Ricko pada Bintang.

"Hmm lain kali jangan ulangi, bagaimana jika orang lain yang diposisiku? Kau akan membahayakan mereka!" Seru Bintang menegur.

"Iya maaf, apa ini sakit?" Tanya Ricko menyentuh sudut bibir Bintang.

"Tidak!" Jawabnya.

Dengan cepat Bintang menyingkirkan tangan Ricko, membuat Ricko terkekeh.

"Dimana kaca matamu?" Tanyanya lagi.

"Rusak, sudahlah itu tidak penting, ayo antarkan aku! Ini lumayan membuatku lelah." Jawab Bintang masuk kedalam taxsi.

"Dia bisa melihat jelas tanpa kaca mata tebalnya apa dia pura-pura? Atau wajah jeleknya juga palsu ?" Gumam Ricko bertanya dalam hati.

Episodes
1 Episode 1 dan 2
2 Episode 3
3 Episode 4
4 Episode 5
5 Episode 6
6 Episode 7
7 Episode 8
8 Episode 9
9 Episode 10
10 Episode 11
11 Episode 12
12 Episode 13
13 Episode 14
14 Episode 15
15 Episode 16
16 Episode 17
17 Episode 18
18 Episode 19
19 Episode 20
20 Episode 21
21 Episode 22
22 Episode 23
23 Episode 24
24 Episode 25
25 Episode 26
26 Episode 27
27 Episode 28
28 Episode 29
29 Episode 30
30 Episode 31
31 Episode 32
32 Episode 33
33 Episode 34
34 Episode 35
35 Episode 36
36 Episode 37
37 Episode 38
38 Episode 39
39 Episode 40
40 Episode 41
41 Episode 42
42 Episode 43
43 Episode 44
44 Episode 45
45 Episode 46
46 Episode 47
47 Episode 48
48 Episode 49
49 Episode 50
50 Episode 51
51 Episode 52
52 Episode 53
53 Episode 54
54 Episode 55
55 Episode 56
56 Episode 57
57 Episode 58
58 Episode 59
59 Episode 60
60 Episode 61
61 Episode 62
62 Episode 63
63 Episode 64
64 Episode 65
65 Episode 66
66 Episode 67
67 Episode 68
68 Episode 69
69 Episode 70
70 Episode 71
71 Episode 72
72 Episode 73
73 Episode 74
74 Episode 75
75 Episode 76
76 Episode 77
77 Episode 78
78 Episode 79
79 Episode 80
80 Episode 81
81 Episode 82
82 Episode 83
83 Episode 84
84 Episode 85
85 Episode 86
86 Episode 87
87 Episode 88
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode 1 dan 2
2
Episode 3
3
Episode 4
4
Episode 5
5
Episode 6
6
Episode 7
7
Episode 8
8
Episode 9
9
Episode 10
10
Episode 11
11
Episode 12
12
Episode 13
13
Episode 14
14
Episode 15
15
Episode 16
16
Episode 17
17
Episode 18
18
Episode 19
19
Episode 20
20
Episode 21
21
Episode 22
22
Episode 23
23
Episode 24
24
Episode 25
25
Episode 26
26
Episode 27
27
Episode 28
28
Episode 29
29
Episode 30
30
Episode 31
31
Episode 32
32
Episode 33
33
Episode 34
34
Episode 35
35
Episode 36
36
Episode 37
37
Episode 38
38
Episode 39
39
Episode 40
40
Episode 41
41
Episode 42
42
Episode 43
43
Episode 44
44
Episode 45
45
Episode 46
46
Episode 47
47
Episode 48
48
Episode 49
49
Episode 50
50
Episode 51
51
Episode 52
52
Episode 53
53
Episode 54
54
Episode 55
55
Episode 56
56
Episode 57
57
Episode 58
58
Episode 59
59
Episode 60
60
Episode 61
61
Episode 62
62
Episode 63
63
Episode 64
64
Episode 65
65
Episode 66
66
Episode 67
67
Episode 68
68
Episode 69
69
Episode 70
70
Episode 71
71
Episode 72
72
Episode 73
73
Episode 74
74
Episode 75
75
Episode 76
76
Episode 77
77
Episode 78
78
Episode 79
79
Episode 80
80
Episode 81
81
Episode 82
82
Episode 83
83
Episode 84
84
Episode 85
85
Episode 86
86
Episode 87
87
Episode 88

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!