Pagi hari.
Bintang dan keluarga Wilson sudah berada Bandara pribadi keluarga Wilson.
"Paman kenapa kita kebandara ini? Bukan Bandara XXXXX yang lebih dekat. Lalu apa kita mau naik itu?" Tanya Bintang sambil menunjuk Jet pribadi.
"Iya Baby, dan karena ini bandara pribadi milik kita." Jawan Tuan Wilson.
Bintang hanya mengangguk dan berkata
"Oooooh.."
"Kau pasti terkejut bukan? Dan kau pasti tidak pernah naik itu. Kau kan kampungan..haha." Ejek Kevano.
"Ish kau itu sombong sekali Tuan! Jangan selalu merendahkan orang lain. Dunia bisa saja berputar tuan Kevano yang terhormat!" Jawab Bintang penuh penekanan karena kesal selalu saja di hina.
"Kita akan segera berangkat, ayo cepat naik!" Timpal Darren yang tiba-tiba datang dari belakang. Dan mereka berduapun menyusul Darren.
Tepat pukul 08.18 pagi jet pribadi keluarga Wilson sudah lepas landas dari bandara pribadi milik tuan Wilson yang ada di Negara A.
Sedangkan dinegara I waktu menunjukan pukul 20.18 malam.
Waktu menunjukan pukul 18.19 malam dinegara I.
Dan setelah menempuh perjalanan selama 22 jam kini Jet pribadi Wilson sudah landing.
Mereka langsung keluar dari Bandara dan menunggu jemputan supir pribadi tuan Wilson.
"Baby.. kamu pulang kerumah paman dulu ya. Malam ini kamu menginap lagi dirumah paman, kamu juga pasti lelahkan?" Tanya tuan Wilson.
"Baiklah paman.." Jawab Bintang.
"Sebaiknya malam ini aku ikut paman dulu, lagi pula aku kan belum punya tempat tujuan disini. Besok pagi aku akan cari hotel dulu ." Ucap Bintang dalam hati.
Jemputan sudah datang dan mereka langsung menuju ke kediaman Keluarga Wilson.
Setelah sampai mereka semua langsung istirahat dikamar masing-masing karena merasa sudah sangat lelah.
Pagi Hari.
Bintang yang sudah tidak ingin berlama-lama lagi dikediaman tuan Wilson. Sudah bersiap untuk pergi.
Bintang keluar dengan membawa tas ransel kecilnya.
Kebetulan semuanya sedang berada diruang diruang makan untuk sarapan.
"Masih pagi kamu mau kemana Baby?" tanya tuan Wilson.
"Maaf Paman aku harus pergi sekarang, aku masih ada urusan penting." Jawab Bintang berbohong.
"Memangnya orang sepertimu punya urusan penting apa?" Tanya Kevano meledek, namun Bintang hanya menatapnya melotot tajam tanpa menjawabnya.
"Busset itu mata mau copot, tajam sekali matanya, aku jadi merasa ada aura lain dari dirinya.. Kenapa si Jumi konyol ini jadi menakutkan, apa dia kemasukan ghost?" Tanya Kevano heran dalam hati.
"Sarapanlah dulu disini nak." Bujuk tuan Wilson membuat Bintang kembali ke mode baik.
"Maaf paman terimakasih, tapi aku tidak bisa, aku sedang buru-buru." Ucap Bintang berbohong lagi.
"Kalau begitu kau akan diantar oleh Darren saja!" Perintah Tuan Wilson.
"Aku tidak bisa Dad, aku harus datang ke kantor tepat waktu, pagi ini ada pertemuan dengan klient penting, dan Kevano juga harus ikut aku." Tolak Darren.
"Hemm kau itu memang jempol Kak .." Batin Kevano senang.
Tuan Wilson menghela nafas.
"Kalau begitu biar kamu diantar supir saja nak." Ucap Wilson masih membujuk.
"Tidak usah Paman, aku bisa sendiri, aku akan naik taxsi saja. Kalau begitu aku pamit dulu Paman, terimakasih untuk semuanya." Ucap Bintang tersenyum manis.
"Huh ya sudahlah nak, kau berhati-hatilah dan jaga baik-baik dirimu. Jangan sungkan untuk datang lagi kemari." Balas tuan Wilson yang sudah merasa kalah membujuk Bintang.
"Oke." Ucap Bintang sambil memeluk tuan Wilson.
" Aku pergi dulu Paman, terimakasih." Lanjutnya lagi kemudian melangkah pergi .
"Bye..." Kevano melambaikan tangan sebagai ucapan selamat tinggal sambil terkekeh.
Tuan Wilson dan Darren hanya melihat Bintang hingga yang tidak nampak lagi dibalik pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments