11. Terjerat

Raden Jagdish yang terang- terangan menunjukkan ketertarikannya terhadap Kindaru justru tidak mendapat respon apapun dari Kindaru baik itu penerimaan ataupun penolakan, sikap Kindaru hanya menunjukan sikap sopan santun sebagai mana mestinya sama halnya sikap yang ditunjukan Kindaru terhadap Raden Wesiangra dan Raden Abisaka begitupun dalanmenghadapi sikap meremehkan dari Nyi Mas Muntira, Garwa raden Wesiangra ini jelas ingin menunjukan teritorinya apa lagi beberapa kalimat isyarat yang diungkapkan Raden Wesiangra untuk menjadi wanitanya.

Menjelang perjamuan Kindaru pamit pada para Penggede untuk membantu Emak dibelakang, setelah duduk dan berbincang beberapa waktu, Teh Eurih dan Kuwu Agungpun hadir namun sepertinya mereka lebih banyak diam, mungkin konflik suami istri, Kindaru tidak ingin mencari tahu.

Menghindar semua mata dapat melihat hal itu dari sikap Kindaru.

"Jangan terlalu sombong, hanya gadis jelata, sudah dilirik putra raja harusnya bersyukur, tidak tahu diuntung". Perempuan setengah baya yang Kindaru kenali sebagai Garwa dari Kuwu Agung, melontarkan kalimat pedas terang- terangan.

Teh Eurih hanya diam, dirinya sadar adiknya Kindaru telah banyak berubah setelah berbagai kejadian yang mengguncang kedamaian keluarganya hingga kepergian Bapa untuk selamanya, tidak ada yang bisa disalahkan ini adalah perjalan hidup.

Duduk dibale bengong sisi sebelah kiri bangunan utama berhadapan dengan kamar yang dulu ditempatinya. Tidak ada siapapun disisni, para wanita sibuk dipawon mempersiapkan perjamuan, awalnya Kindaru berniat membantu tapi Emak tidak mengizinkannya, terlalu malas untuk kembali ke Aula tempat acara, jadi disinilah Kindaru berada.

Suara langkah kaki terdengar dari arah belakang membuat Kindaru siaga, namun entah siapapun orang yang Kindaru yakin berada tidak jauh dari dirinya berada atau bahkan mengawasinya saat ini tak kunjung menunjukan dirinya padahal Kindaru membuat gelagat jelas bahwa dirinya sadar jika ada yang mengawasi.

Tanpa rasa takut Kindaru bergerak mendekati asal suara. Tiba- tiba sepasang tangan merengkuh Kindaru, orang yang Kindaru yakin tersangka yang sedari tadi mengawasinya menarik Kindaru kesisi gelap dibalik pohon. Satu lengan lelaki itu masih dipinggang Kindaru dan tangan lain menyentuh telunjuknya dibibir Kindaru mengisyaratkan untuk diam sedangkan tubuh mereka berhimpitan.

Suara langkah kaki bolak balik terdengar dari balik pohon, jelas ada orang yang kehilangan, kemungkinan bukan hanya lelaki yang saat ini merengkuhnya yang membuntuti Kindaru, diantara rasa terkejutnya terlip rasa senang, entah siapapun itu haruskah Kindaru berterimakasih menjadi awal langkah yang baik untuk Kindaru bisa mencapai tujuannya.

Kindaru tertegun ketika tiba- tiba sosok dihadapannya mencuri sebuah ciuman tipis dibibirnya, Kindaru tersadar menolak untuk dilecehkan justru Kindaru menyambar bibir Raden Abisaka yang tersungging senyum tipis, membalas apa yang dilakukan putra raja dihadapannya, Kindaru jelas piawai dalam berciuman mengingat jam terbangnya didunia prostitusi dikehidupan sebelumnya, Mereka memisahkan diri setelah hampir kekurangan pasokan oksigen, saling menormalkan nafas masing- masing, Kindaru memundurkan kakinya melepas rangkulan sang Raden.

"Ciuman yang cukup baik Gusti Raden", Ucap Kindaru membalas senyum tipis seperti yang biasa Raden Abisaka lakukan. Sikap tak acuh Kindaru melukai Ego Raden Abisaka ditambah ucapannya beberapa saat lalu. Tentu saja Raden Abisaka tahu, gadis dihadapannya memiliki kemampuan ciuman yang sangat baik dari semua perempuan yang pernah diciumnya, rasa jengkel dan tidak terima muncul ketika pemikiran bahwa gadis ini telah melakukan hal yang sama dengan orang lain.

Segala pemikiran yang tidak menyenangkan disingkirkannya dengan keyakinan setelah mencicipi tubuh gadis dihadapannya rasa penasaran akan memudar dan lenyap dengan sendirinya seperti biasa. DIpandanginya punggung gadis yang menghilang kedalam bilik dihadapannya, seringai kecil muncul bersamaan pintu bilik ditutup pemiliknya.

###

Hampir tengah malam ketika Kindaru tiba disaung rare tempat tinggalnya lebih dari satu bulan ini, di hantar oleh putra sang Paman dan Kang Kustara hingga Kindaru memasuki rumah sederhana yang biasanya ditempati mendiang Bapa ketika menjelang musim panen diladang agar ladang tidak diganggu hama seperti **** hutan. Setelah memastikan Kindaru berada didalam rumah kedua lelaki yang mengenal Kindaru sedari masih kecil itu segera kembali menghindari desas- desus yang mungkin timbul bagai manapun juga nama baik Kindaru harus dijaga.

Kindaru melakukan ritual malamnya sebelum tidur seperti kebiasaannya, membersihkan wajah serta seluruh tubuhnya, meski sudah sangat terlambat tapi Kindaru harus membersihkan dirinya bila tidak melakukannya dipastikan dirinya tidak akan bisa tidur dengan lelap, apa lagi tubuh Kindaru berkeringat hasil berjalan kaki ketika kembali dari rumah sesuhunan keluarganya.

Menanggalkan kain jarik dan kemben hitamnya Kindaru menyeka tubuh dengan kain yang sudah sudah disiapkannya dalam baskom kayu yang biasa digunakannya untuk mandi.

Selesai menyeka tubuhnya Kindaru berjalan kearah bale dengan ketelanjangannya, sepasang kain yang biasa digunakan dirumah telah disiapkannya disana.

Tanpa Kindaru sangka seseorang mendorong dirinya hingga terjatuh keatas bale yang biasa ditempatinya untuk tidur. Tentu saja Kindaru terkejut bukan main tidak menyangka bila seorang Raden Abisaka yang biasa bersikap tenang dan dingin bisa bersikap impulsif seperti ini. Kindaru melirik jendela yang terbuka heran bagaimana caranya Raden Abisaka bisa membuka dan masuk lewat jendela itu tanpa menbuat suara sedikitpun sehingga Kindaru tidak menyadari kehadiranya, atau memang ilmu kanuragan Raden Abisaka cukup tinggi.

"Tidak perlu berteriak gadis kecil, Kamu hanya perlu mendesah dan menikmati sentuhanku", kecap Raden Abisaka di tengkuk Kindaru, aroma arak tercium dari mulut putra kedua Raja Duranjara ini.

'Sialan, dasar bocah,' maki Kindaru dalam hati, bagai manapun jiwa Kindaru adalah wanita dewasa yang terbiasa dengan berhubungan ****.

"Hmmn...", geram Kindaru, Raden Abisaka dengan cepat seluruh kain yang dipakai menutupi tubuhnya.

Kindaru meraih tengkuk Raden Abisaka, mendaratkan bibirnya kebibir lelaki dihadapannya, bibirnya dengan lembut *******, mengecap, menjilat, membunmbungkan hasrat liar keduanya. Raden Abisaka terlena oleh sikap imtim dan pasrah, disaat bersamaan dapat Raden Abisaka rasakan rasa dimanjakan penuh pemujaan dan totalitas.

kesan mendalam tentu saja dirasa Raden Abisaka. sesuatu yang berdenyut dan mengeras di antara selangkangannya mengingatkan Raden Abisaka Bahwa ada sesuatu yang harus segera di selesaikan.

"Pelan- pelan Raden ini yang pertama", Kindaru menatap Raden Abisaka, suaranya sedikit serak berkabut gairah.

Kalimat Kindaru menghentikan gerak tubuh Raden Abisaka yang akan memposisikan diri diantara kaki Kindaru. Entah apa yang difikirkan Raden Abisaka Ketika dirinya menyempatkan membawa 'sapu tangan sutra putih' (*) dari kediamannya sebelum menuju saung rare tempat tinggal Kindaru.

* Sapu tangan sutra putih adalah sapu tangan yang digunakan oleh para raja dan keturunannya atau para bangsawan untuk membuktikan bahwa seseorang itu adalah orang yang mengambil keperawanan seorang gadis, sehingga gadis tersetercampur but layak untuk posisi tertentu seperti garwa utama, namun banyak juga kasus yang membuat nyawa sigadis melayang karena tidak dapat membuktikan kepolosannya, kenyataannya tidak semua kasus robeknya selaput dara menimbulkan pendarahan.

Raden Abisaka segera mengambil sapu tangan sutra putih diantara bajunya yang bertebaran dilantai, cekatan membentangkan tepat dibawah bokong Kindaru.

Penuh kelembutan Raden Abisaka memperlakukan Kindaru hingga sama- sama mencapai kepuasan. Raden Abisaka mengusap selangkang Kindaru dengan sapu tangan sutra putih. tampak cairan berwana merah pudar .

"Kami milikiku" ucapnya penuh rasa terimakah. mengecup puncak kepalanya sebelum ikut terlelap.

.

.

###

Terpopuler

Comments

sukabaca

sukabaca

lanjut...

2021-01-30

1

Cahya

Cahya

Wah...Kindaru dikuasai Elly

2021-01-23

2

Lyn smi

Lyn smi

😍😍😍

2020-11-13

2

lihat semua
Episodes
1 Blurb
2 1. Elliya
3 2. Kindaru
4 3. Awal Petaka Itu
5 4. Wanita dewasa ditubuh gadis kecil
6 5. Pertemuan kembali, sosok yang berbeda
7 6. Maaf, selamat jalan Bapa
8 7. Siapa kehilangan siapa?
9 8. Hutang yang belum terbayarkan
10 9. Awal untuk menagih
11 10. Memulai permainan
12 11. Terjerat
13 12. Rahasia Kecil
14 13. Rahasia
15 14. Bukan milik siapa- siapa
16 15. Bukan milik siapa- siapa (2)
17 16. Pantas
18 17. Rahasia lain
19 18. Tak berjudul
20 19. Vonis 1
21 20. vonis 2
22 21. Vonis 3
23 22. perjamuan 1
24 23. Perjamuan 2
25 24. Satu Purnama 1
26 25. Satu Purnama 2
27 26. Sangkar Emas
28 27. Siapa lawan mainmu ?
29 28. Sudama
30 29. Hukuman
31 30. Sebelum berpisah
32 31. Perjumpaan
33 32. Rahasia dibalik Tanda
34 33. Waktu untuk berpisah
35 34. Dua Jenis Racun
36 35. Sisi lain
37 36. Putri Adipati
38 37. Masa lalu yang terus menjerat hingga vonis mati (1)
39 38. Masa lalu yang terus menjerat hinga vonis mati (2)
40 39. Pamit
41 40. Kehidupan Lain
42 41. Kembalinya Kindaru
43 42. Kindarukah ?
44 43. Jangan mengusik
45 44. Selir
46 45. Alur
47 46. Bramasta
48 47. Informasi dari Kota Raja.
49 48. Ratu
50 49. Bisakah hanya ada Kita
51 50. Malam perjamuan selamat datang Ratu
52 51. Muslihat Nyai Windu
53 52. Takut Kehilangan
54 53. Penyelidikan
55 54. Tak Sama
56 55. Cinta yang tersesat
57 56. Tak Pernah Siap kehilangan.
58 57. Persimpangan
59 58. Ancaman
60 59. Rencana Perjalanan
61 60. Perjalanan
62 61. Bukan Penyergapan.
63 62. Penyergapan Sesungguhnya.
64 63. Terlalu akrab dengan gerbang kematian.
65 64. Enigma
66 65. Maaf ...
67 66. Penghinaan
68 67. Kabar duka
69 68. Perjalanan yang tertunda
70 69. Ki Kustara
71 70. Kota Raja
72 71. Hukuman yang layak
73 72. Rahasia kelam
74 73. Para tangan kanan
75 74. Sepasang Gelang Kelat Bahu
76 75. Putra- putri raja
77 76. Perjamuan Ulang Tahun (1)
78 77. Perjamuan Ulang Tahun (2)
79 78. Perjamuan Ulang Tahun (3)
80 79. Selamat jalan (1)
81 80. Selamat Jalan (2)
82 81. Pelunasan (1)
83 82. Pelunasan (2)
84 83. Awal Kisah Baru Bagi Raden Wesiangra.
85 84. Langkah Tepat.
86 85. Dia yang bisa melihat masa depan
87 86. Jiwa yang lain.
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Blurb
2
1. Elliya
3
2. Kindaru
4
3. Awal Petaka Itu
5
4. Wanita dewasa ditubuh gadis kecil
6
5. Pertemuan kembali, sosok yang berbeda
7
6. Maaf, selamat jalan Bapa
8
7. Siapa kehilangan siapa?
9
8. Hutang yang belum terbayarkan
10
9. Awal untuk menagih
11
10. Memulai permainan
12
11. Terjerat
13
12. Rahasia Kecil
14
13. Rahasia
15
14. Bukan milik siapa- siapa
16
15. Bukan milik siapa- siapa (2)
17
16. Pantas
18
17. Rahasia lain
19
18. Tak berjudul
20
19. Vonis 1
21
20. vonis 2
22
21. Vonis 3
23
22. perjamuan 1
24
23. Perjamuan 2
25
24. Satu Purnama 1
26
25. Satu Purnama 2
27
26. Sangkar Emas
28
27. Siapa lawan mainmu ?
29
28. Sudama
30
29. Hukuman
31
30. Sebelum berpisah
32
31. Perjumpaan
33
32. Rahasia dibalik Tanda
34
33. Waktu untuk berpisah
35
34. Dua Jenis Racun
36
35. Sisi lain
37
36. Putri Adipati
38
37. Masa lalu yang terus menjerat hingga vonis mati (1)
39
38. Masa lalu yang terus menjerat hinga vonis mati (2)
40
39. Pamit
41
40. Kehidupan Lain
42
41. Kembalinya Kindaru
43
42. Kindarukah ?
44
43. Jangan mengusik
45
44. Selir
46
45. Alur
47
46. Bramasta
48
47. Informasi dari Kota Raja.
49
48. Ratu
50
49. Bisakah hanya ada Kita
51
50. Malam perjamuan selamat datang Ratu
52
51. Muslihat Nyai Windu
53
52. Takut Kehilangan
54
53. Penyelidikan
55
54. Tak Sama
56
55. Cinta yang tersesat
57
56. Tak Pernah Siap kehilangan.
58
57. Persimpangan
59
58. Ancaman
60
59. Rencana Perjalanan
61
60. Perjalanan
62
61. Bukan Penyergapan.
63
62. Penyergapan Sesungguhnya.
64
63. Terlalu akrab dengan gerbang kematian.
65
64. Enigma
66
65. Maaf ...
67
66. Penghinaan
68
67. Kabar duka
69
68. Perjalanan yang tertunda
70
69. Ki Kustara
71
70. Kota Raja
72
71. Hukuman yang layak
73
72. Rahasia kelam
74
73. Para tangan kanan
75
74. Sepasang Gelang Kelat Bahu
76
75. Putra- putri raja
77
76. Perjamuan Ulang Tahun (1)
78
77. Perjamuan Ulang Tahun (2)
79
78. Perjamuan Ulang Tahun (3)
80
79. Selamat jalan (1)
81
80. Selamat Jalan (2)
82
81. Pelunasan (1)
83
82. Pelunasan (2)
84
83. Awal Kisah Baru Bagi Raden Wesiangra.
85
84. Langkah Tepat.
86
85. Dia yang bisa melihat masa depan
87
86. Jiwa yang lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!