8. Hutang yang belum terbayarkan

Hari ke- tiga pasca kematian Bapa, serangkaian upacara yang pada prosesnya harus dihadiri semua anggota keluarga termasuk Kindaru.

Selama tiga hari Kindaru pun mengurung diri dibilik kamarnya, menolak bertemu siapapun, hanya keluar untuk urusan yang sangat pribadi seperti pergi kekamar mandi, hanya Emak satu- satunya orang yang tak pernah ditolak Kindaru untuk keluar masuk kamarnya bahkan berbicara beberapa hal.

Segala prosesi upacara penguburan Bapa memang dilakukan oleh seluruh anggota Klan dan dibantu warga desa adat, Prosesi upacara oleh desa adat akan berakhir setelah 'selikur' (21 hari), lalu prosesi yang dilakukan oleh keluarga juga akan berakhir setelah selikur dari upacara yang diadakan desa adat atau 42 hari.

Emak menjadi satu- satunya Nyonya rumah dirumah sesuhunan klan keluarga Kindaru karena sudah tidak memiliki menantu perempuan. Sewajarnya Kindaru harusnya turut membantu, tapi keluarga itu begitu pengertian, tidak pernah mempermasahkan absennya Kindaru. Keluarga besarnya memahami Kindaru terlalu terkejut dengan kematian Bapanya.

Kanyataannya Kindaru dalam kondisi dilema, kebingungan fakta bahwa 'dia' jiwa Elliya dari masa depan yang berada dalam raga Kindaru mulai terlena oleh kehangatan keluarga Kindaru, terbawa emosional cara pandang logisnya sering kali kalah oleh sisi melankolis, cinta yang dulu adalah hal yang tabu sekarang mulai dirasakan terhadap orang- orang ini, keluarga Kindaru.

Satu sisi Kindaru bisa berkompromi cinta terhadap keluarga adalah sesuatu yang tidak salah apa lagi keluarga yang begitu tulus padanya , mereka tak mungkin tega menghkhianatinya, namun bila cinta terhadap lawan jenis datang apa orang itu juga akan mencintai dirinya sama besarnya bahkan dimasa sekarang dimana sistem garis keturunan lelaki dianggap utama dan perempuan hanya peran pembantu, sanggupkah Kindaru menghadapi itu, Kindaru ketakutan, takut menjadi bodoh karena cinta dan menderita.

Menjauh dari keluarga Kindaru adalah solusi yang akan Kindaru tempuh, kemudian melakukan hal- hal yang disukainya seperti dulu menjadi dirinya sendiri,tidak bergantung pada siapapun dan tentunya hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia dewasa mengejar kepuasan hasrat tanpa mengenal cinta.

Bagaimanapun jiwa Kindaru adalah wanita dewasa yang sudah matang, menyalurkan hasrat adalah suatu kebutuhan, Raga Kindaru memang masih belia tentu saja masih perawan, rasanya tidak jadi masalah karena manusia jaman ini bahkan menikahkan putri mereka bergitu mendapat menstruasi pertama.

Mungkin memberikan yang pertama pada seseorang yang pantas bisa mengurangi rasa bersalah pada pemilik Raga Kindaru sesungguhnya. Inilah jiwa Kindaru didunia modern, tidak pernah menggunakan hati menjadi benteng agar tidak menjadi bodoh. Semua bekerja efektif pada masa modern, pasti juga akan berjalan sesuai rencana bila dijalankan sesuai alurnya, meski tidak seorangpun tahu hari esok seperti apa.

Berbagai prosesi upacara dan sesajen telah di lakukan dihari ketiga kematian Bapa. Kindaru hadir disana sepanjang waktu tetap bungkam menjawab bila ditanya itupun seperlunya. Acara penutupan diakhiri 'sangkep' (rapat).

Kindaru malas- malasan mengikuti acara itu, hanya bertahan agar dapat merealisasikan rencananya. Tentu saja bagi masyarakat yang menganut sistem patrilineal yang kolot keputusan adalah penunjukan Kang Waru sebagai pewaris Bapa dari mulai jabatan kepala Klan sampai Kuwu dan tentunya segala harta kekayaan Bapa pun adalah milik Kang Waru.

seluruh harta Bapa bisa langsung Kang Waru klaim sebagai miliknya terkecuali jabatan Kuwu dan kapala Klan belum bisa disandangnya karena tidak memiliki pendamping, sedang untuk sebuah pernikahan belum bisa dilakukan karena masih dalam masa berkabung selama 42 hari. Kang Waru sendiri memasrahkan urusan pendampingnya pada para tetua Dia akan menerima.

Kegagalan rumah tangga sebelumnya menjadi pelajaran, Kang Waru dulu mengabaikan setap wejangan para tetua tentang wanita yang akan dinikahinya, begitupun ketika para tetua mengingatkan Kang Waru agar mengajarkan istrinya aturan semestinya segala pengabaian itu berbuah kagagalan dan jelas Kang Warutidak ingin terulang kembali.

Keputusan lain diambil, dalam beberapa hari kedepan Kang Waru akan pindah ke rumah utama, sedangkan Emak akan pindah ke halaman Kindaru,meski banguan yang menjadi tempat tinggal Kindaru masih bagian dari bangunan utama namun memiliki atap yang terpisah dari bangunan inti.

Inilah saatnya Kindaru mengutarakan tujuannya setelah menunggu kesempatan cukup lama.

"Boleh Daru bicara ?". Tanya Kindaru lembut.

"Silahkan 'geulis' (cantik)". Mang Uki adik bungsu Bapa mempersilahkan dengan senyum hangat terlihat jelas senyuman itu begitu tulus.

Kindaru mengerjap menyingkirkan rasa hangat kasih sayang keluarga yang mulai meluluhkan hati Kindaru.

" Kang Waru...". Suasana mendadak hening.

"Boleh Daru meminjam 'saung Rare' (rumah kecil) di dekat tegalan utara desa ?", Tanya Kindaru mantap.

mengatakan meminjam karena memang Kindaru berencana membuat usaha dan memiliki properti sendiri, selama ini Bapa selalu memberi beberapa kepeng perak setiap menjual hasil tegalan atau hewan ternak, ditambah sejumlah kepang perak serta beberapa kepeng emas pemberian Teh Eurih yang tidak pernah Kindaru gunakan.

"Tentu saja buat 'Rayi' (adik) yang paling cantik kamu boleh memilikinya". Senyum termanis mengembang di bibir Kang Waru.

"Tidak, Daru hanya ingin meminjamnya Kang", balas Kindaru menyurutkan senyum dibibir Kang Waru, kilat kecewa dan sedih terlihat dimatanya.

"Emak, boleh Mbok Pur menemani Daru beberapa waktu?, Daru akan pindah ke saung rare". Kindaru tidak membutuhkan jawaban dirinya tahu orang- orang ini menyayanginya jadi akan mengikuti segala ingin Kindaru.

Hati Kindaru tercubit menyaksikan Emak meneteskan air mata menatapnya.Meski anggukan lemah tetap diberikan sebagai persetujuan. Kindaru mengeraskan hatinya agar tidak tersentuh .

"Geulis, yang lalu biarlah berlalu itu adalah proses kehidupan ada kelahiran dan kematian", ucap seorang lelaki tua yang Kindaru sendiri tidak ingat namanya. Kindaru menganggukkan kepalanya, tapi jawabannya tidak sesuai dengan gerakan kepalanya itu.

"Hubungan persaudaraan Daru dan Kang Waru telah terkubur bersama jasad Bapa", ucap Kindaru dingin.

Wajah Kang Waru nampak begitu sedih tanpa disembunyikannya. Helaan nafas dari para tetua saling bersahutan. Emak sendiri tidak pernah tahu bila putri kecilnya bisa keras kepala seperti ini, biasanya putri bungsunya akan menurut setiap ucapan orang tuanya.

Emak mengingat ucapan Kindaru semalam jelas putrinya terlalu dewasa untuk usianya saat ini.

"Daru bisa memaafkan tapi tidak akan melupakan, sama halnya sebuah luka terbuka yang membutuhkan waktu untuk sembuh, bilapun telah sembuh terkadang akan meninggalkan bekas, berharap saja tidak membuat keropeng sehingga tidak menimbulkan bekas luka yang menjijikan".

Mencoba meyakinkan diri bila putri bungsunya memang membutuhkan waktu untuk sembuh dari lukanya.

Ibu dari tiga orang anak ini mencoba tersenyum dan senyum itu luntur seketika dirinya menatap kearah luar. Diatas Kuda yang ditungganginya seorang lelaki muda dengan dengan penampilan jelas menunjukan dirinya bukan rakyat biasa menatap putrinya Kindaru dengan tatapan bagaimana ketertarikan seorang lelaki dewasa pada wanitanya.

Terpopuler

Comments

sukabaca

sukabaca

sukaaa...

2021-01-30

1

Cahya

Cahya

lanjut

2021-01-23

2

Dim dim

Dim dim

aqu suka ceritanya....
jangan menyerah ..karna like n koment sedikit y Thor....

2021-01-11

2

lihat semua
Episodes
1 Blurb
2 1. Elliya
3 2. Kindaru
4 3. Awal Petaka Itu
5 4. Wanita dewasa ditubuh gadis kecil
6 5. Pertemuan kembali, sosok yang berbeda
7 6. Maaf, selamat jalan Bapa
8 7. Siapa kehilangan siapa?
9 8. Hutang yang belum terbayarkan
10 9. Awal untuk menagih
11 10. Memulai permainan
12 11. Terjerat
13 12. Rahasia Kecil
14 13. Rahasia
15 14. Bukan milik siapa- siapa
16 15. Bukan milik siapa- siapa (2)
17 16. Pantas
18 17. Rahasia lain
19 18. Tak berjudul
20 19. Vonis 1
21 20. vonis 2
22 21. Vonis 3
23 22. perjamuan 1
24 23. Perjamuan 2
25 24. Satu Purnama 1
26 25. Satu Purnama 2
27 26. Sangkar Emas
28 27. Siapa lawan mainmu ?
29 28. Sudama
30 29. Hukuman
31 30. Sebelum berpisah
32 31. Perjumpaan
33 32. Rahasia dibalik Tanda
34 33. Waktu untuk berpisah
35 34. Dua Jenis Racun
36 35. Sisi lain
37 36. Putri Adipati
38 37. Masa lalu yang terus menjerat hingga vonis mati (1)
39 38. Masa lalu yang terus menjerat hinga vonis mati (2)
40 39. Pamit
41 40. Kehidupan Lain
42 41. Kembalinya Kindaru
43 42. Kindarukah ?
44 43. Jangan mengusik
45 44. Selir
46 45. Alur
47 46. Bramasta
48 47. Informasi dari Kota Raja.
49 48. Ratu
50 49. Bisakah hanya ada Kita
51 50. Malam perjamuan selamat datang Ratu
52 51. Muslihat Nyai Windu
53 52. Takut Kehilangan
54 53. Penyelidikan
55 54. Tak Sama
56 55. Cinta yang tersesat
57 56. Tak Pernah Siap kehilangan.
58 57. Persimpangan
59 58. Ancaman
60 59. Rencana Perjalanan
61 60. Perjalanan
62 61. Bukan Penyergapan.
63 62. Penyergapan Sesungguhnya.
64 63. Terlalu akrab dengan gerbang kematian.
65 64. Enigma
66 65. Maaf ...
67 66. Penghinaan
68 67. Kabar duka
69 68. Perjalanan yang tertunda
70 69. Ki Kustara
71 70. Kota Raja
72 71. Hukuman yang layak
73 72. Rahasia kelam
74 73. Para tangan kanan
75 74. Sepasang Gelang Kelat Bahu
76 75. Putra- putri raja
77 76. Perjamuan Ulang Tahun (1)
78 77. Perjamuan Ulang Tahun (2)
79 78. Perjamuan Ulang Tahun (3)
80 79. Selamat jalan (1)
81 80. Selamat Jalan (2)
82 81. Pelunasan (1)
83 82. Pelunasan (2)
84 83. Awal Kisah Baru Bagi Raden Wesiangra.
85 84. Langkah Tepat.
86 85. Dia yang bisa melihat masa depan
87 86. Jiwa yang lain.
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Blurb
2
1. Elliya
3
2. Kindaru
4
3. Awal Petaka Itu
5
4. Wanita dewasa ditubuh gadis kecil
6
5. Pertemuan kembali, sosok yang berbeda
7
6. Maaf, selamat jalan Bapa
8
7. Siapa kehilangan siapa?
9
8. Hutang yang belum terbayarkan
10
9. Awal untuk menagih
11
10. Memulai permainan
12
11. Terjerat
13
12. Rahasia Kecil
14
13. Rahasia
15
14. Bukan milik siapa- siapa
16
15. Bukan milik siapa- siapa (2)
17
16. Pantas
18
17. Rahasia lain
19
18. Tak berjudul
20
19. Vonis 1
21
20. vonis 2
22
21. Vonis 3
23
22. perjamuan 1
24
23. Perjamuan 2
25
24. Satu Purnama 1
26
25. Satu Purnama 2
27
26. Sangkar Emas
28
27. Siapa lawan mainmu ?
29
28. Sudama
30
29. Hukuman
31
30. Sebelum berpisah
32
31. Perjumpaan
33
32. Rahasia dibalik Tanda
34
33. Waktu untuk berpisah
35
34. Dua Jenis Racun
36
35. Sisi lain
37
36. Putri Adipati
38
37. Masa lalu yang terus menjerat hingga vonis mati (1)
39
38. Masa lalu yang terus menjerat hinga vonis mati (2)
40
39. Pamit
41
40. Kehidupan Lain
42
41. Kembalinya Kindaru
43
42. Kindarukah ?
44
43. Jangan mengusik
45
44. Selir
46
45. Alur
47
46. Bramasta
48
47. Informasi dari Kota Raja.
49
48. Ratu
50
49. Bisakah hanya ada Kita
51
50. Malam perjamuan selamat datang Ratu
52
51. Muslihat Nyai Windu
53
52. Takut Kehilangan
54
53. Penyelidikan
55
54. Tak Sama
56
55. Cinta yang tersesat
57
56. Tak Pernah Siap kehilangan.
58
57. Persimpangan
59
58. Ancaman
60
59. Rencana Perjalanan
61
60. Perjalanan
62
61. Bukan Penyergapan.
63
62. Penyergapan Sesungguhnya.
64
63. Terlalu akrab dengan gerbang kematian.
65
64. Enigma
66
65. Maaf ...
67
66. Penghinaan
68
67. Kabar duka
69
68. Perjalanan yang tertunda
70
69. Ki Kustara
71
70. Kota Raja
72
71. Hukuman yang layak
73
72. Rahasia kelam
74
73. Para tangan kanan
75
74. Sepasang Gelang Kelat Bahu
76
75. Putra- putri raja
77
76. Perjamuan Ulang Tahun (1)
78
77. Perjamuan Ulang Tahun (2)
79
78. Perjamuan Ulang Tahun (3)
80
79. Selamat jalan (1)
81
80. Selamat Jalan (2)
82
81. Pelunasan (1)
83
82. Pelunasan (2)
84
83. Awal Kisah Baru Bagi Raden Wesiangra.
85
84. Langkah Tepat.
86
85. Dia yang bisa melihat masa depan
87
86. Jiwa yang lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!