Kindaru tidak menyangka bila dibawah rumah tua yang ditempatinya terdapat ruang rahasia yang disebut 'kamar tiis,' bale yang biasa digunakan untuk dirinya tidur merupakan pintu masuk rahasia. Emak menjelaskan ada pintu masuk lain, sebuah terowongan yang tembus disebuah gua buatan yang terletak ditengah- tengah tebing tidak jauh dari tempat itu. Beberapa warga mengetahui bila tebing diutara desa terdapat gua termasuk Kindaru dan beberapa sepupunya, hanya saja tidak pernah mengira bila gua itu adalah pintu masuk kesebuah ruang rahasia, medan yang sulit dan posisi mulut gua berada ditengah- tengah tebing membuat siapapun berfikir ulang untuk memasukinya.
Keluarga sesuhunanpun tidak mengetahui keberadaan tempat itu menurut cerita Emak hanya keluarga dari pihak Emaklah yang tahu, serta beberapa orang terdekat saja.
Setiap orang memiliki rahasia dalam hidupnya termasuk Emak, selama enggan untuk menceritakannya Kindaru tidak akan bertanya.
Sebuah rencana telah disusun, rencana yang hanya dibahas antara Kindaru dan Emaknya, tanpa melibatkan orang lain, meski nanti ada seseorang yang dipercaya oleh emak yang akan membantu. Emak percaya semakin sedikit orang terlibat semakin sedikit pula resiko terbongkar.
Kindaru memberi Kang Kustara beberapa perintah yang cukup sulit difahaminya seperti sebuah teka- teki, hanya saja seperti biasa Kang Kustara tidak pernah banyak bertanya meski penasaran. Kindaru mengingat bagaimana Kang Kustara takut berurusan mengenai perhitungan bagi hasil keuntungan dari bisnis mereka.
Flash back on
"Nyai Geulis" . Nyai Gelis memang panggilan kesayang Kang Kustara pada Kindaru sejak mereka kanak- kanak.
"Akang ini bodoh lebih baik Nyai Geulis saja yang menghitung mengenai keuntungan dan bagi hasil Akang takut jika salah nanti Nyai merugi". ucap Kang Kustara sungguh- sungguh.
"Kang, bisa jadi dalam beberapa waktu Daru tidak bisa menemui Akang, maka Daru percayakan usaha Kita untuk Akang kelola sepenuhnya, buktikan kalau Akang orang yang memiliki kemampuan, Daru percaya akang pasti bisa", Ungkap Kindaru penuh keyakinan.
"Apa Akang harus menyerahkan hasil keuntungan usaha ini pada Emak- nya Nyai Geulis?". Tanyanya kemudian.
"Tidak akang kelola hasil itu untuk keperluan mungkin menambah pekerja atau membeli sebidang tanah atau rumah untuk tempat usaha agar kita tidak menyewa lagi.". tutup Kindaru.
"Cepat sembuh Nyai Geulis, kalo butuh bantuan apapun kabari Akang pasti membantu selama bisa dilakukan", Ucap Kang Kustara lembut.
Kang Kustara lelaki baik Kindaru tahu tatapan mata Kang Kustara selalu berbinar ketika memandang Teh Eurih, namun kondisi fisiknya yang berbeda membuat Kang Kustara memendam rasanya seorang diri apa lagi setelah Teh Eurih menjadi selir Kuwu Agung musnah sudah harapan Kang Kustara.
Flash back off.
Bahkan hari ini Kang Kustara harus bekerja ektra keras dan ekstra cepat kerena harus memindahkan perlengkapan pembuatan minyak wangi ke sebuah rumah yang mendadak disewa tidak jauh dari pasar rebo, pasar rebo adalah pasar terbesar di desa Bukbak meski hanya buka setiap hari Rabu, banyak pedagang datang dari luar Kabupaten bahkan luar Kadipaten biasa berjualan disini sehingga tidak heran banyak rumah disekitaran pasar yang disewakan.
Mbok Pur sudah pulang seperti biasa sebelum petang sedangkan Emak beralasan menunggu jemputan bendi sewaan yang belum datang, memang rencana yang akan dijalankan tidak melibatkan wanita tua itu, Emak pun sudah menyiapkan siasat untuk mengecoh beberapa ponggawa yang disiagakan oleh putra raja entahlah itu Raden yang mana, yang pasti jangan sampai siasatnya diketahui sebelum rencana utama dijalankan.
###
Kindaru sudah berada dikamar tiis, ruangan berukuran 3x3 meter itu seperti kamar tidur pada umumnya, dengan perlengkapan kamar lengkap, hanya bale yang diletakan ditengah- tengah ruangan terlihat agak mencolok, terdapat sebuah meja dan beberapa kursi serta lemari, dipojok kiri ruangan terdapat pintu yang disekat sebuah suangai kecil selebar setengah meter, sekarang Kindaru faham mengapa ada aliran sungai kecil disamping rumah yang aliran airnya menghilang disudut bangunan, ternyata kesinilah air itu mengalir.
Kindaru sendiri memasuki kamar tiis melalui pintu rahasia dibawah bale dengan anak tangga yang langsung menuju kamar tiis.
Emak telah berpamitan beberapa waktu lalu, seseorang yang Emak percayai akan datang untuk membantu mengeksekusi rencana agar berjalan lancar, seseorang yang cukup misterius itu Kindaru yakini sebagai keluarga Emak, walau selama ini yang Kindaru tahu Emak sudah tidak punya kerabat lain disini karena menurut cerita Emak berasal dari kerajaan tetangga.
Kindaru masih kesulitan bergerak meski kondisinya jauh lebih baik dari tadi pagi, ramuan herbal berupa jamu- jamu buatan Emak merupakan pain killer yang hebat, Kindaru tidak merasakan denyut menyakitkan lagi justru merasa ringan seperti melayang, hanya ingin berbaring untuk tidur, dengan lampu minyak temaram menyinari ruangan, beberapa botol kendi disudut ruangan berisi minyak untuk penerangan.
Kindaru mendengar beberapa orang berbicara dan beberapa barang yang terdengar terjatuh atau mungkin dijatuhkan Kindaru sendiri tidak yakin, sebelum akhirnya jatuh tertidur dengan lelap.
BRAK...
Kindaru terbangun karena suara benda tumpul yang bertumbukan dengan keras. Entah berapa lama dirinya terlelap namun rasanya cukup lama terbukti dari jumlah minyak dipiring lampu yang menyusut lebih dari setengah. Mungkin waktu saat ini sudah menjelang dini hari bahkan pagi.
"Daru... Daru...". Suara Raden Abisaka yang mendominasi, disusul suara makian, beberapa kali hantaman dan erangan.
Raden Abisaka sosok lelaki impulsif, yang memang tidak padang bulu ketika emosinya sudah tersulut.
'Kehilangan mainan', apa harus sampai segila itu dengan memukuli anak buahnya fikir Kindaru,, meski merasa iba terhadap siapapun yang menjadi pelampiasan amarahnya, Kindaru menyeringai akhirnya bisa lepas dari cengkramannya, dua kali nyawanya hampir melayang ditangan orang yang sama, kala terjadi yang ketiga kalinya bisa saja Kindaru benar- benar tinggal nama.
Aksi pertama percobaan pembunuhan dengan racun ular yang membuat jiwa Kindaru asli tertukar dengan Kindaru dari masa modern, Entah variable apa yang membuat jiwa seorang wanita dewasa dari jaman modern harus terdampar pada tubuh gadis kecil di jaman kuno. Sampai sekarang Kindaru belum menemukan solusi ataupun alasan logisnya.
Di dunia modern ketika seseorang membayarnya untuk melakukan hard **** mereka tetap memiliki safe code yang akan membuat mereka berhenti ketika pasangannya sudah tidak bisa menanggungnya, tentu saja merekapun memberi jaminan pemulihan kesehatan.
Raden Abisaka maniak gila yang tidak berperasaan, Kindaru sudah memohon untuk berhenti diantara ambang sadarnya tapi Raden Abisaka tidak bergeming. Yang tidak Kindaru tahu Raden Abisaka menginginkan Kindaru memohon untuk maafnya dan bertekuk lutut sepenuhnya pada sang Raden.
Seperti halnya anak raja yang selalu mendapatkan apa yang di inginkanya maka bila sesuatu mengusik jiwa penakluknya maka rasa penasaran akan menambah semakin besar hasrat memiliki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
sukabaca
aku baca marathon loh...
2021-01-30
1
Lyn smi
👍😉😘
2020-11-20
2
Lyn
🥰🥰🥰💪👍👌😘
2020-11-20
2