"Neng bangun ... Matahari sudah terbit". Suara seorang wanita dari balik pintu menarik Elliya kealam sadar.
Elliya berdecak malas bertahun- tahun dilewati setelah keluar dari panti asuhan tempatnya dibesarkan tidak pernah ada orang yang membangunkanya lagi untuk menjalani rutinitas pagi, terkecuali ketika Elliya melewatkan malam dengan teman kencan atau pria yang dibayarnya untuk sekedar melepas hasratnya.
Kehidupan Elliya memang bebas bahkan bisa dibilang cukup liar, masa kecil tanpa kasih sayang orang tua, meski ada ibu panti yang menyayanginya tapi tetap Elliya kecil harus berbagi kasih sayang dengan puluhan saudara panti yang lain.
Elliya remaja pernah tertarik dengan lawan jenis, sayangnya tidak pernah Elliya ungkapkan, sosok laki- laki yang diam- diam Elliya sukai justru sering membulinya. Elliya hanya memiliki satu sahabat mirisnya sang sahabatlah yang memperkenalkan Elliya pada dunia prostitusi. Cindy sahabat Elliya hidup hanya bersama seorang ibu yang berprofesi sebagai seorang mucikari tidak heran Cindy familier dengan dunia malam.
Dengan bergelut didunia prostitusi Elliya bisa membiayai pendidikan dan mampu membeli seebuah apartement type studio dikawasan elit pusat kota. Elliya bahkan memberikan menjual keperawanannya pada lelaki tua seorang pengusaha yang terkenal memiliki banyak istri setelah acara lelang keperawanan yang dimenangkan lelaki itu.
Roda kehidupan memang berputar, dengan berbekal ijazah perguruan tinggi miliknya, Elliya mampu mendapatkan pekerjaan disalah satu perusahaan bonafide kenamaan dengan penghasilan tinggi yang menjamin kehidupannya.
Elliya memang berhenti berkecimpung didunia prostitusi setelah penghasilannya stabil, tapi bukan berarti dirinya bisa sepenuhnya lepas, Elliya tetap manusia normal yang memiliki hasrat yang harus dipenuhi, tidak heran dalam satu bulan Elliya bisa beberapa kali melewatkan malam panasnya dengan beberapa pria random.
Kebanyakan para pria itu sudah mengenal Elliya, terkadang Elliya juga menggunakan jasa gigolo sekedar variasi atau menghindar dari pria yang justru mengejar Elliya setelah melewatkan malam bersamanya.
Elliya tidak mau berkomitmen, mengedepankan logika dan tidak pernah menggunakan hati dalam memutuskan jalan hidupnya. Elliya membangun dinding yang tinggi agar tidak tersentuh cinta.
DOK dok dok...
gedoran lebih keras terdengar.
"Neng..."
"Ya...". Potong Elliya sebelum siapapun yang berada dibalik pintu sana membuat ketibutan lain.
Tertegun dengan suara yang dikeluarkan pita suaranya terdengar asing ditelinganya sendiri, Elliya merasa sangat asing. Ketika mencoba membuka mata pemandangan asing menyambut. Elliya tertegun penuh kekagetan dan tanda tanya.
Rasa pening menyerang ketika memori elliya berusaha mengumpulkan ingatan yang tercecer belum terloading sempurna.
Rentetan kejadian beberapa bulan terakhir sebelum peristiwa naas itu terjadi menyapa ingatan Elliya. Menghindar dari laki- laki bernama Andreas, lelaki yang lebih muda delapan tahun ini mengejar cinta Elliya tanpa lelah, hanya karena pernah beberapa kali melewatkan malam bersama Elliya.
Andreas hanya salah satu pria yang penasaran dengan dirinya itu adalah asumsi awal Elliya seperti para pria sebelumnya. Nyatanya kegilaan Andreas tidak berhenti berbulan- bulan berikutnya, puluhan hadiah yang menumpuk di apartement bahkan diloker tempat kerja Elliya tidak pernah digubrisnya, buket karangan bunga setiap hari akan berakhir ditempat sampah, bahkan menguntit segala aktifitas Elliya.
Orang tua Andreas serta calon istrinya secara pribadi menemui Elliya. Masih segar dalam ingatan Elliya bagaimana perempuan itu memohon untuk melepaskan Andreas, tentu saja Elliya tambah merasa tidak suka bahkan jijik pada sikap Andreas.
Flashback on
"Mbak Aku Reina, calon istri Andreas", ucap seorang perempuan terlihat begitu muda mungkin berumur dikisaran awal dua puluhan.
Seorang perempuan setengah baya duduk tidak jauh dari meja mereka tampak menatap mereka lekat.
"Aku dan Andreas tidak ada hubungan apa- apa", Ucap Elliya dingin matanya menatap gedung perkantoran dihadapannya.
"Aku turut senang bila Kamu bisa menjauhkan Andreas dariku", sambung Elliya.
"Kami menjalin hubungan sejak Aku masih kuliah Mbak, Dia senior dikampus dulu tiga tahun bersama Dia bukan sosok lelaki yang suka berbuat ulah bahkan hubungan Kami benar- benar murni tidak hal intim". Reina wanita yang mengaku calon istri dari Andreas menarik nafas berat.
"Setelah wisuda Andreas mulai membantu pekerjaan Papahnya semua baik- baik saja awalnya, lalu Dia mulai bercerita tentang pertemuan dengan wanita dewasa yang mandiri, pekerja keras, dan banyak hal lainnya." Butiran bening mulai menetes diwajah cantik gadis muda dihadapan Elliya, namun Elliya enggan bersimpati dirinya tetap diam.
"Suatu hari Dia berkata ingin mengakhiri segala yang kami jalin karena dirinya telah mencintai orang lain, Aku mempersilahkan Andreas mengakhiri semua kisah Kami dan menyuruhnya menyampaikan keinginannya itu pada orang tua Kami juga karena memang setelah mendapat gelarku tahun ini berencana kejenjang lebih serius, pernikahan". Wanita dengan outfit jumsuit berwarna krem itu menyesap minuman yang sebelumnya sudah dipesannya.
"Nyatanya Andreas terlalu pengecut untuk mengakui bila dirinya telah bermain hati pada orang tua Kami, Dia masih datang keapartementku sekedar menceritakan apa yang telah Kalian lakukan dan banyak hal lainnya yang menyakitiku, Dia berharap Aku yang membatalkan ikatan itu pada orang tua Kami, tapi Aku tetap bungkam juga".
Elliya mengecek notifikasi diponselnya yang terus berbunyi membuat Reina menghentikan kalimat berikutnya.
"Puncaknya malam itu dua bulan lalu Dia datang padaku dalam kondisi mabuk dia melakukannya dengan memaksa bahkan memukul, belakangan Aku tahu bila Mbak menolaknya berkali- kali, sayangnya esok paginya orang tuaku memergoki tindakan Abdreas padaku, akhirnya pernikahan dianggap solusi terbaik oleh orang tua Kami tapi justru Andreas semakin menjadi".
Elliya mendengus lelah dan berharap semua segera berakhir.
"Buah dari kejadian malam itu sekarang Aku hamil, Bisakah Mbak membantuku berbicara secara baik- baik pada Andreas dan menyuruhnya menikahiku agar bayiku memiliki legalitas yang jelas, bukan untukku hanya untuk bayiku", ucap Reina sarat akan permohonan.
"Aku tidak punya kewajiban untuk menolongmu, bisa jadi mimpi buruk berbicara dengan laki- laki 'sakit' seperti Andreas, apa lagi setelah orang tuanya melempar satu koper uang depan mataku agar Aku menjauhi anaknya".
Flashback off
Puncaknya malam itu Andreas nekat menculik Elliya dari tempat parkir kantor Elliya bekerja. Elliya berusaha melawan namun apa dayanya tetap saja Elliya tidak berkutik ketika diringkus oleh Andreas yang sudah kehilangan akal untuk menaklukkan Elliya.
Elliya hanya bisa pasrah di kursi penumpang belakang kemudi yang di kendarai Andreas dengan tangan, kaki terikat serta mulut tersumpal. Setelah satu setengah Atau dua jam perjalanan kearah selatan ibu kota, Andreas membuka kain yang digunakan untuk menyumpal mulut Elliya, berharap Elliya ketakutan dan luluh mengikuti kenginan Andreas.
Harapan tinggal harapan justru Elliya berteriak minta tolong memaki membabi buta membuat Andreas kalap memacu mobil dengan kecepatan gila- gilaan, sehingga mobil tidak terkendali ditambah kondisi jalan yang licin setelah hujan serta medan yang sulit dan curam tentu saja hasilnya adalah tragis. Kendaraan yang dikendarai Andreas terpelanting melewati batas jalan, jatuh kedalam jurang diakhiri ledakan setelah beberapa saat mobil menyentuh dasar jurang.
Ingatan kecelakaan itu terlintas dibenak Elliya, membuat dirinya bergetar menggigil, keringat dingin bercucuran.
Brak...
Pintu terbuka samar- samar sosok perempuan setengah baya masuk, dan sebuah sentuhan lembut didahi masih dapat dirasakan Elliya.
"Kamu panas sekali Neng...". Kalimat terakhir yang mampu Elliya dengar sebelum kegelapan menarik Elliya kedalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Annisa lie
penasaran. biasanya baca timetreavel ke negri cina. sekarang latar indo 😗👍👍
2021-03-18
0
HIATUS
Syukaa 😍
2021-02-19
1
Sabrina Hasna
klo andreas ganteng gw mau si lelaki posesif emang beda 😂😂
2021-02-17
1