bab 15

pagi yang cerah membuat hati juga akan cerah tentu untuk memulai semangat hari ini. begitu juga dengan putri langsung keluar rumah untuk melihat lihat rumah barunya dengan fatih putri begitu antusias melihat halamannya ternyata ada kolam juga.

"wahhh pasti indah kalo kutanam teratai disini" putri sangat bahagia.

"aku harus minta izin sama kak fatih untuk segera mindahin bunga aku kesini" guman putri.

putri langsung kembali kedalam rumah untuk mencari fatih saat mau masuk kekamar ternyata fatih juga mau keluar dan tiba-tiba

gbruukkkk.... putri jatuh ke lantai dengan mesranya memeluk lantai.

"adduhhhh sakit nya ya Allah" lirih putri

"hahahhaha kamu ngapain tidur an dilantai put, gak cukup tempat tidur yang aku belikan" goda fatih

"huuhhh bukannya ditolongin istri lagi jatuh malah diketawain, ternyata wanita ditangkap pas akan jatuh sama kekasihnya hanya ada di film film" gerutu putri kesakitan.

"jahat banget sih, sakit tau awas aja nanti" kesal putri

"ayoo bangun gak usah nyalahin aku ya jelas jelas itu salahmu" fatih mengulurkan tangannya untuk membantu putri Bangun.

"gak usah sok perhatian aku bisa sendiri" putri tak menggubris fatih langsung bangun sendiri.

"hari ini aku minta izin ke kosan ku" ketus putri langsung masuk kamar

"dia kenapa tidak bisanya seketus itu" guman fatih.

"ya sudah ayok ku antar sekalian aku ada perlu ke rumah umi" balas fatih.

putri tak menjawab langsung pergi ke parkiran dan selama perjalanan putri hanya dia tak mau berbicara dan untuk memecahkan keheningan fatih memulai pembicaraan.

" ohh iyaa bentar lagi kamu masuk semester 7,kamu udah bisa nulis skripsi dong" kata fatih tiba-tiba. putri hanya diam tak menggubris fatih.

"kamu masih marah sama aku" fatih menyentuh tangan putri.

"gak marah kok, cuma kesel aja" lirih putri

"iyaa awal semester aku udah bisa ngajuin judul dan kalo keterima aku langsung bisa buat proposal" jelas putri

"kamu sudah punya rencana judul apa yang akan kamu ajukan" tanya fatih lagi

"tentu saja sudah ada, yaahhh walaupun aku bukan mahasiswa pinter tapi aku mahasiswa aktif loh" bangga putri

"hahh terserah kamu saja, nanti kamu langsung pulang atau gimana" tanya fatih

"gak kak, putri mau maen sama zahra boleh ya" jawab putri dengan wajah imutnya fatih hanya menganggukkan kepalanya dan putri langsung mencium tangan fatih.

"Hati-hati dijalan kak nanti kalo putri belum pulang jemput putri bolehkan kak" kata putri lagi.

"heeemmm" dehem fatih langsung pergi

"assalamu'alaikum ra... rara kamu dimana yuhuuuuu" teriak putri

"waalaikumsalam, gak usah teriak put, sakit gendeng telinga aku nih" zahra menutup telinga nya.

"ahh kamu mah suka berlebihan" jawab putri

"oh ya ra yok kita keluar maen udah lama loh kita gak jalan-jalan, kita duduk di kafe baru itu aja mau gak ra katanya disana bagus loh" ajak putri

"yoklah hari ini aku traktir kamu gimana" jawab zahra.

"aseeekkk pasti mau dong nona zahra cantik jelita mengalahkan cantiknya ratu Elizabeth" antusias putri

"kalo ada maunya aja muji muji, tadi kamu bilang apa ratu Elizabeth dia kan udah tua loh ra" balas zahra

"tetap aja dia masih cantik ra" jawab putri

"iyaahh terserah kamu saja. ayok aku udah siap ini" zahra

"let's Go bebi" putri gandeng tangan putri

tak butuh waktu yang lama zahra dan putri memasuki sebuah cafe yang lumayan ramai pengunjung nya karena cafenya nyaman bersih pulak cocok banget untuk bersantai. tiba-tiba zahra melihat sosok orang lagi duduk bersama sekumpulan orang.

"ehh put, itu bukannya kak fatih ya, tapi kok cewek itu nempel- nempel sama kak fatih gak malu apa banyak yang liatin" cerocos zahra dan putri melihat kearah kumpulan orang itu.

deg... betapa terkejut nya putri melihat pemandangan itu ingin rasanya putri menangis tapi ditahan.

"ahh biarkan saja ra, mungkin temennya" putri narik tangan zahra.

"kalo teman kenapa udah kayak perangko aja" balas zahra kesel.

" ya udah biarin aja sih, kamu tau kan aku gak akan bisa protes loh ra" sedih putri

"maaf in aku ya put, aku tau kamu pasti sedih" lirih zahra melihat mata putri sudah berkaca kaca.

"aku harus kuat, ya Allah kenapa engakau hadirkan rasa ini dihatiku begitu menyiksa ku ya Allah" batin putri.

" udah ahh kita mau seneng-seneng lohh kok jadi sedih gini sih" cemberut putri.

zahra menggenggam tangan putri mengerti apa yang dirasakan putri saat ini tapi ia memilih untuk menyudahi pembicaraan ini karena akan membuat putri semakin sedih.

.

.

.

ditempat lain, fatih tiba-tiba saja diajak oleh sahabat nya untuk bertemu disebuah cafe yang baru saja dibuka.

"duduk disini aja guy's" ajak salah satu sahabat fatih yang bernama rendi

"oke deh boleh juga" jawab aditya

mereka duduk bertiga sambil berbincang ala pria yang berbisnis bukan seperti mak emak yang lagi bergosip ya. mereka berbincang ringan seputar usaha mereka saat ini dan tiba-tiba masuk seorang wanita yang sangat mereka kenal, dinda teman mereka waktu kuliah yang tiap detik mengejar fatih hingga saat ini.

"ohh ya Tuhan kamu fatih, aku sangat merindukan mu" dinda langsung duduk disamping fatih dan memeluk tangannya.

"din apaan sih gak malu apa dilihat sama orang lepasin" kesel fatih

"gak mau, aku tuh rindu banget sama fatih" jawab dinda.

" orang pada liatin kamu loh din gak malu apa" kata Rendi ikutan kesel

"tau nih dari dulu gak pernah berubah" ketus aditya.

"biarin aja kenapa sih" jawab dinda.

"bro aku ke kamar mandi dulu ya males banget liat cewek ini" kesel Rendi.

keluar dari kamar mandi tak sengaja Rendi melihat pemandangan yang begitu indah seorang gadis berhijab sedang tertawa bersama rekanya.

"nikmat Tuhan mana yang kau dustakan rendi dia begitu sempurna. ya Allah bolehkan aku memiliki nya" batin Rendi

kedua wanita itu sepertinya menyadari ada yang memperhatikan mereka dan bodohnya Rendi melambaikan tangannya ketika kedua wanita itu melihat ke arahnya.

"ra kamu kenal dengan dia, kenapa dia melambaikan tangannya kesini" bisik putri

"gak tuh put, aku ga kenal dia loh" jawab zahra

"aneh" kedua wanita itu mengalihkan pandangannya dan bercerita lagi.

"hei bro tadi aku liat ada bidadari yang cantik banget adem banget deh liatnya" antusias Rendi.

"masak iya ada bidadari di cafe ini" jawab Aditya penasaran

"iyaa bro dia cantik banget sumpah tapi juga cuek banget cuma di liatin aja dia langsung mengalihkan pandangan nya" lemes Rendi.

"jadi penasaran deh" jawab Aditya celingak celinguk sambil mencari yang dimaksud Rendi

"ahhh kalian kalo masalah wanita cantik aja pada heboh paling juga make up nya ketebalan" gerutu fatih.

"hei fat aku yakin saat kamu melihat nya kamu juga akan menyukai, dia cantik dan manis banget jarang sekali ada gadis senatural itu" jawab Rendi

"punyaku lebih dari itu" guman fatih

"ngomong apa? " tanya Aditya mendengar fatih bergumam.

"ahh tidak ada yok pulang" ajak fatih mengalihkan pembicaraan.

mereka bertiga keluar dari dalam kafe tersebut karena dinda sudah diusir oleh fatih tadi karena risih dengan sikap dinda yang centil itu. saat memasuki parkiran tiba-tiba fatih melihat istrinya.

"ehh kayak si putri deh, ahh tapi gak mungkin" batin fatih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!