di sore hari ke empat gadis ini lagi duduk di tepi pantai sambil menikmati suasana angin sore pantai. tempat ini memang sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat buang suntuk.
putri bersama zahra hampir setiap minggunya datang kesini untuk melihat mata hari tenggelam.
di kota L memang dekat dengan laut dan mahasiswa dan Masyarakat sering bermain disana.
"ya Allah begitu menakjubkan ciptaan Mu ini, yang bisa memanjakan mata siapa saja yg melihatnya, ya Allah buatlah hamba terus bersyukur atas segala nikmat yang enkau berikan untuk ku" batin putri sambil memejamkan matanya dan merasakan angin laut yang berhembus ke dalam kulitnya.
"kuy gays kita mandi ya, aku udah pengen loncat hahahaha" ros lari ke arah laut.
ke empat gadis ini menikmati kebersamaan meraka seakan lupa dengan yang lain. tak terasa hari udah menjelang magrib.
"yok pulang bentar lagi magrib ni, entar waktunya habis" ajak zahra. semuanya hanya mengangguk kecuali zahra.
malam hari setelah shalat isya putri dan zahra makan malam dengan menu yang sederhana hana maklum lah namanya juga anak kos.
tapi mereka berdua tak pernah mengeluh akan hal itu mereka selalu mensyukuri atas segala yang meraka makan setiap harinya.
zahra pernah berkata saat itu putri nangis karena ikan dia gosong kebetulan dia sangat lapar ' kamu kok gitu aja nangis sih, ini makan aja gak gosong semua kok, kita harus bersyukur masih banyak diluar sana yang gak bisa menikmati apa yg kamu nikmati saat ini' nasehat zahra. zahra memang sosok yang sangat dewasa dan mandiri berbeda terbalik dengan putri yang manja meski begitu putri juga sosok wanita yang mandiri dan gak gampang menyerah.
"ra aku kangen ibu dan ayah" rengek putri.
"ya sudah kamu kan bisa telpon loh putri" kesel zahra karena beberapa hari yang lalu dia telponan sama ibunya.
"heheha aku kan ga ada pulsa rara" balas putri cengengesan.
"ya udah ayok kita beli dulu di depan" ajak zahra.
keduanya pergi keluar membeli pulsa dan putri langsung nelpon ayahnya.
selesai dari itu putri merebahkan badannya.
"udah nih ra" kata putri.
"... " zahra diam aja.
"ra.. ra.. kamu kok diam sih ra, raraaaaaaa" teriak putri karena dia udah di tinggal tidur sama rara.
"selalu saja" kesal putri
.
.
.
.
tak terasa sudah 2 tahun putri kuliah artinya sekarang putri sudah memasuki semester 5 nya. dan putri udah pindah kos bersama zahra juga karena malas cari orang yang lain dan dia udah sayang banget sama zahra kosan mereka agak lebih jauh dari kampus tapi mereka bisa pergi naik bus yang di sediakan kampus Untuk mahasiswa, mereka sekarang tinggal di kompleks orang kaya dan kebetulan rumah kos baru mereka dimiliki seorang yang udah almarhum dan anaknya sudah nikah semua dan tinggal bersama suami jadinya rumahnya disewakan.
pagi ini putri membersihkan kos barunya bersama zahra, pas lagi nyapu halaman rumah tiba-tiba putri kaget karena ada anak kecil yang nangis karena terjatuh.
"astaghfirullah kamu kenapa dik" putri lari dan menggendong anak kecil itu. anak kecil itu semakin menangis sambil memeluk putri.
putri semakin panik dan mencoba menenangkan anak kecil itu.
tiba-tiba putri dikagetkan seorang wanita yang cantik berlari ke arah putri dan anak kecil itu dengan wajah panik nya.
"adel kamu kenapa nak" panggil wanita itu lembut sambil menghampiri putri.
"ehh maaf kak, tadi dia jatuh dan nangis saya cuma berusaha menenangkan dia kak" balas putri jujur.
"tidak perlu minta maaf, terimakasih sudah membantu anak saya ya" wanita itu tersenyum.
"kamu ngekos disini ya, kenalin saya klarisa, panggil saja risa" wanita itu mengenal kan dirinya
"iyaa kak baru kemarin kami pindah, saya putri kak, dan itu teman saya zahra" balas putri.
"ahh iya smoga kita bisa akrab ya" balas risa sambil mengambil alih putrinya.
"saya masuk dulu ya" lanjut risa sambil masuk ke rumahnya.
pas shalat maghrib zahra ngajak putri untuk shalat di masjid kebetulan masjidnya dekat dengan komplek rumah baru mereka.
"cepat zahra, hadehhh selalu saja lambat" gerutunya.
" iya iya selalu saja cerewet hehhh" jawab zahra
malam harinya mereka berdua duduk di teras depan kamar meraka kebetulan kamar mereka ada di lantai dua.
mereka bercerita sambil makan cemilan ringan dan menikmati angin malam.
Tiba-tiba ada yang ribut di depan rumah meraka, kedua gadis ini memutuskan untuk melihat ke depan. betapa terkejutnya putri melihat seorang pria tampan yang tidak tinggi pasti siapa saja yang melihat pasti akan menyukainya. pria itu turun dari mobilnya dan di sambit hangat oleh keluarga nya.
"Hai ra siapa dia, aku baru melihatnya? " bisik putri pada zahra.
"kau selalu bersamaku dan kau bertanya siapa dia, apa kau waras put" ketus zahra
"aku kan bertanya kenapa kau jadi nyolot gini" balas putri.
"iyaa tapi kau bertanya kepada orang yang salah" sahut zahra lagi.
"jadi aku bertanya sama siapa dong, kan kita berdua aja disini ra" kata putri dengan polosnya.
"kamu tanya ibunya aja, aku yakin dia pasti tau sipa pria itu" jawab zahra semangat.
"aku bisa gila ra" sahut putri kesal.
"ehh jangan dong, kamu itu udah gila selama ini membuat ku ingin mencari sahabat selain kamu" jawab zahra dengan wahah tanpa dosanya.
"heeehhhh menyebalkan" balas putri.
" ayok masuk, nanti ketauan malu dong" lanjut putri
mereka berdua merebahkan badannya di atas kasur.
"siapa dia kenapa aku ngerasa berbeda saat melihat nya, tidak seperti biasa aku melihat pria lain, ahh aku bisa gila" batin putri
"ra aku masih penasaran loh siapa pria itu" kata putri.
"ehhh tumben kamu kepo sama pria put, biasanya kamu paling dingin loh menyangkut masalah pria" jawab zahra heran. karena biasanya putri paling cuek sama makhluk yang namanya pria tapi entahlah dia kayak tertarik dengan pria yang dia lihat hanya dengan sekilas.
"ahh sudah lah, kamu selalu saja menyebalkan" cemberut putri dan entah kenapa dia jadi gelisah tak karuan setelah melihat pria tadi hatinya tiba-tiba terganggu.
"ya Allah apa ini, jauhkan aku dari segala hal yang dapat membuat ku melupakanmu, tenang kan hati ku ya Allah" batin putri yang gelisah entah kenapa.
" Haii putri aku berbicara apa adanya semua itu kenyataan, selama 2 tahun aku mengenal mu baru kali ini aku mendengar mu menanyakan seorang pria, kau pikir waktu 2 tahun itu singkat hah" balas zahra yang melihat perubahan putri.
"ya sudah tidurlah, mungkin kamu terlalu lelah belakang ini dengan praktek mu" zahra menyelimuti putri.
zahra tidak tau putri kenapa tapi dia tau kalau putri sedang gelisah saat ini terbukti dia langsung tidur, biasanya dia gak bisa diam sebelum tidur dan terus mengoceh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments