malam hari ini setelah makan malam semua keluarga ngumpul di ruang keluarga seperti biasa mereka lakukan.
"nak putri sini dulu nak" pinta ayah putri.
"iyaa ayah ada apa? " jawab putri lembut.
"begini nak, kemarin pak akbar dan ibu sarah datang kemari untuk meminang mu menjadi menantunya nak, bagaimana apa kau mau menerima nya nak" kata ayah putri
"apaaaa yahhh, ayah gak lagi bercanda kan" kaget putri sambil melotot.
"ayah putri kan masih kuliah yah bagaimana bisa putri menikah yah" lanjut putri.
"iyaa ayah tau nak tapi kata pak akbar kuliah mu tak akan terganggu nak" jawab ayah putri. putri terlihat merenung.
"ayah dia tidak menyukai ku yah, bahkan dia terlihat sangat membenci mu aku takut ayah" kata putri sambil menunduk kan kepala nya.
"putri anak ayah, kamu tau gak ayah sama ibu juga di jodohkan dulu buktinya kami saling mencintai hingga saat ini. percayalah nak jika memang kalian berjodoh rasa suka itu akan tumbuh dengan sendirinya" jawab ayah putri lembut.
"ayah tak memaksakan kehendak ayah nak, kamu yang akan memutuskannya tak perlu Buru buru kamu bisa memikirkan nya terlebih dahulu dan meminta petunjuk kepada Allah" lanjut ayah putri.
"baiklah ayah putri akan memikirkannya beri putri waktu ya ayah" balas putri dan bangun dari tempat duduknya pergi ke kamar nya.
putri masih duduk termenung di atas tempat tidurnya memikirkan apa yang ayahnya katakan, bener bener membuat putri dilema.
"ya Allah apa ini, kenapa menjadi serumit ini aku memilih, andai bukan dia yang meminang ku mungkin aku akan senang hati menerima nya tapi dia membenci mu ya Allah aku tidak yakin dia akan menerima ku" lirih putri pada dirinya.
"astaghfirullah, maafkan hamba ya Allah hamba percaya kepada ketentuanMu, berikan hamba pilihan yang dapat mendekat kan hamba pada mu ya Allah" lanjut nya. sambil pergi ngambil air sembahyang untuk melaksanakan shalat isya. selesai shalat tak lupa putri mengadu kepada Rabb nya.
"huhh aku benar-benar bingung harus bagaimana, apa yang harus kulakukan ya Allah" lihir putri dan mulai memejamkan matanya.
.
.
.
tak terasa seminggu berlalu sejak kedatangan kedua orang tua fatih kerumah putri.
namun kegelisahan putri tak kunjung usai meskipun ia telah memutuskan pilihan ya.
"ayah putri teleh menemukan jawaban atas lamaran kedua orang tua kak fatih yah" kata putri duduk dihadapan ayahnya.
"oh iya coba kamu katakanlah pilihan mu nak, ayah akan menerima apapun keputusan mu" jawab ayah putri.
"emmm putri akan menerima lamarannya ayah" kata putri ragu.
"alhamdulillah, ayah senang mendengar nya nak, benarkah ini pilihan yang tepat nak kamu sudah yakin dengan semua ini" tanya ayahnya lagi.
"putri yakin ayah, jika memang kami berjodoh sekuat apapun aku menolaknya pasti dia akan tatap bersama ku ayah, begitu juga sebaliknya ayah" jawab putri lembut.
"baiklah ayah akan memberikan kabar kepada kedua orang tua nak fatih" sahut ayah putri. lalu mencari ponsel dan menelpon abi akbar.
"hallo assalamu'alaikum pak akbar, bapak apa kabar pak" sapa ayah putri
"waalaikumsalam pak imran, alhamdulillah saya sehat pak, bagaimana bapak sehat" jawab abi akbar di seberang sana.
"alhamdulillah saya sehat juga pak" jawab ayah putri lagi.
"ohh iya pak apa putri sudah memutuskan pilihan nya pak" tanya abi akbar.
"iyaa sudah pak putri sudah memberikan jawabannya" sahut ayah putri
"wahh apa jawabannya pak" antusias pak akbar.
"alhamdulillah dia menerima pinangan bapak untuk menjadi istri putra bapak" sahut ayah putri tersenyum.
"alhamdulillah, saya sangat bahagia mendengar nya akan saya beri tahu istri saya pak" abi akbar
" baiklah jika dia setuju makan seminggu lagi akan kita nikahkan merka pak, bapak tenang saja kami sudah mempersiapkan semua nya pak"lanjut abi akbar
"kenapa mendadak sekali pak apa tidak terlalu cepat" jawab ayah putri kaget kenapa secepat itu.
"rencana yang baik itu lebih baik dilakukan dengan cepat bukan begitu pak" abi akbar
"baiklah saya akan mempersiapkan semuanya yang disini pak" ayah putri
"kalo begitu baik la Assalamu'alaikum" abi akbar
"waalaikumsalam" jawab ayah putri.
dikediaman fatih.
"umi... umi kesini deh" teriak abi akbar
"iyaa abi apaan sih teriak teriak ini bukan hutan bi" balas umi sarah.
"umi tau gak putri menerima lamaran kita" jawab abi dengan senang.
"alhamdulillah benarkah abi umi sangat bahagia" sahut umi ikutan senang juga.
"kita akan melakukan akad nya seminggu lagi semua sudah siapkan umi" sahut abi akbar
"abi tenang aja semua sudah siap" jawab umi sarah.
pagi hari keluarga fatih berkumpul dimeja makan untuk sarapan paginya semua penghuni rumah sudah duduk di tempat masing-masing.
"seminggu lagi kamu akan menikah fatih" kata umi tiba-tiba dan membuat fatih tersedak.
"uhuk uhuk umi apaan sih kenapa Buru-buru gitu sih" kesel fatih
"lebih cepat lebih baik, tidak ada penolakan" jawab abi akbar.
"huhhh selalu saja memaksa" guman fatih.
"ya sudahlah terserah kalian saja lah" jawab fatih meninggalkan meja makan.
"sungguh aku tak percaya apa ni, kenapa Buru-buru sekali, gadis itu juga belum juga aku ngancam untuk membatalkan perjodohan kami malah ngilang gitu aja" batin fatih
kediam putri.
"putri ibumu kemana nak" tanya ayah putri
"kedepan yah" putri
"panggil kan ibu sebentar ya nak" ayah putri
"itu ibu udah pulang, ayah kangen ibu ya kok nyariin gitu padahal tiap hari ketemu loh yah emang cinta gak bisa bohong ya yah" goda putri
"iyaa gitu deh" jawab ayah asal
"ada apa yah nyari ibu" ibu putri
"pernikahan putri akan dilakukan seminggu lagi" jawab ayah
"apa? " teriak putri dan ibunya
"iyaa kemarin bapak tlpon pak akbar katanya keluarga mereka udah lama mempersiapkan nya" jawab ayah putri
"aku bisa apa yah, putri nurut aja" lirih putri.
"ya sudah kalau begitu kita juga harus mempersiapkan segalanya disini, walaupun gak meriah kita juga harus melakukan pesta kecil kecilan dirumah" ayah putri
"baiklah ayah" jawab ibu putri
"kamu baik baik saja nak" tanya ibu putri yang melihat raut wah putri.
"putri baik ibu, tapi takut bagaimana pernikahan putri kedepannya" jawab putri lemah.
"semua baik baik saja nak, percaya kan kepada Allah ya nak" ibu mengelus kepala putri, ia sangat tau bagaimana rasanya menikah dengan orang yang tidak di cintai karena dia pernah merasakan nya tapi buktinya sekarang dia bisa saling mencintai makan dari itu ibu putri yakin kalau putri juga pasti bisa melalui semua dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments