semenjak saat fatih tau fatih di jodohkan dengan putri ia tak pernah suka melihat putri.
fatih selalu bertanya apa lebihnya putri sehingga ia memilih putri untuk dijadikan istri.
"akan ku buat dia menolak lamaran umi, aku tak ingin hidup bersama wanita seperti dia" guman fatih sambil melihat putri menyiram bunga di teras kamarnya.
"lihatlah dia tersenyum, sok manis sekali. ehhh kenapa jadi memperhatikan dia" lanjut fatih bingung sendiri.
sore hari seperti biasa putri dan zahra pergi pantai untuk melepaskan rasa bisannya, tak sengaja putri bertemu tetangga reseknya di pantai, tapi putri pura-pura tak melihat.
"hehh gadis kampung, aku mau ngomong sama kamu" teriak fatih. saat putri mau pergi.
"ehh ada kak fatih, ada apa kak? " sapa putri malas.
"aku mau tanya sama kamu, kenapa seluruh keluarga ku bisa sangat menyukai mu apa yang kamu kasih sama mereka hah" bentak fatih. putri dan zahra sangat terkejut dengan hal itu.
"maaf kak fatih tapi putri tidak tau apa yang kak fatih bicarakan" balas putri sambil menundukkan kepala.
"kamu gak usah sok polos ya, aku tau kamu itu cuma pura-pura baik aja kan di depan orang tua ku dan mereka tertipu dengan sifat polosmu itu tapi asal kamu tau aja ya aku gak akan pernah tertipu" putri semakin kaget dan zahra yang geram pun ikut berbicara.
"maaf tuan fatih yang terhormat kami tau kami ini hanya gadis desa yang merantau ke negeri orang berharap untuk merubah keberuntungan kami, tapi kami tak selicik yang taun pikir kan kami tak pernah pura-pura baik kepada siapa pun termasuk kepada keluarga anda tuan" tegas zahra dengan lantang.
"jika tuan tidak menyukai kami tidak masalah kami tidak keberatan sama sekali tapi saya mohon jangan pernah hina kami seperti itu dan tidak sepantasnya tuan merendahkan orang lain, rasanya sungguh tidak pantas orang yang berpendidikan tinggi berpandangan seperti itu tuan" lanjut zahra sambil narik tangan putri.
"sudahlah putri tidak usah di ambil hati" kat zahra menenangkan putri yang sedang menangis. yahh begitu lah putri sangat gampang nangis tapi bukan berarti dia lemah.
"apa salah ku ra, kenapa dia tak menyukai ku? " tanya putri ditengah tangisan nya.
" kau tidak salah ra, dia saja yang salah menilai orang aku tidak tau apa masalahmu dengan nya tapi dia terlihat tak menyukai mu" terus terang zahra
"entah lah ra aku sendiri bingung, aku ngerasa tak pernah punya masalah dengan pria itu" jawab putri.
.
.
.
akhirnya semester lima berakhir dengan berakhir nya ujian semester mahasiswa itu.
dan sekarang waktunya berlibur dan pulang kampung. putri dan zahra akan pulang kampung masing-masing.
"guys aku akan pulang kampung nanti malam kalian jangan rindu ya" putri cengengesan
"ya ampun anak ini tetap saja lebay" sahut sya malas
"rencananya berapa lama dikampung put" tanya ros.
"entah lah mungkin samapai liburan kita habis" sahut putri
"yahhh put, kita gak liburan bareng dong kalo gitu" kata ros lemes.
"kita tiap hari liburan kalo udah barang ya gak sya" sahut putri tertawa
"iya juga ya, ya udah ga ppa kali ros orang putri jarang pulang kampung kok" balas sya ros.
"serahh deh" sahut ros lagi.
malam yang sunyi putri akan pulang dan berpamitan kepada abi dan umi, tapi seprti tidak ada orang di rumah.
"kemana semua orang, ahh ya sudah lah nanti aku chat kak risa aja deh" guman putri.
"selamat tinggal persinggahan sementara ku aku akan kembali" lirih putri dan tersenyum.
sampai dirumah risa segera masuk ke kamar dan mencari ponselnya pas pergi kerumah paman tadi.
"ehhh putri pulang, yahh gak sempat ketemu" sedih risa.
"umi abi putri pulang kampung suruh bilang sama kalian tadi dia kesini tapi gak ada orang dirumah" kata risa.
"ya sudah ini udah saatnya kita nyusul putri ris, umi gak mau terlalu lama lagi" timpal umi.
tanpa sepengetahuan fatih kedua orang tuanya nyusul putri ke kampung nya.
setelah sampai ke kampung kedua orang tua fatih di sambut dengan sangat ramah oleh kedua orang tua putri.
"assalamu'alaikum" salam kedua orang tua fatih memasuki halaman rumah putri kebetulan kedua orang tua putri lagi di rumah.
"waalaikumsalam" sahut seisi rumah
"apa benar ini rumah nak putri" tanya umi lembut.
"iyaa benar, saya sendiri ayah putri buk, sebentar saya panggil kan putri" balas ayah putri.
"putri nak ada tamu yang cari kamu nak" panggil ayah.
"ehh siapa ayah" tanya putri sambil berjalan keluar.
"u.. umi abi" putri kaget kenapa mereka bisa berada di rumah putri. putri mencium tangan umi dan abi fatih.
"iyaa nak, ternyata disini tempat tinggal mu nak" balas abi.
"iya abi umi inilah tempat tinggal putri yang sederhana jauh dari kata medah umi" kata putri tersenyum manis.
"putri baru dua hari di kampung udah putih aja kayaknya benaran cocok tinggal disini" kata umi yang memperhatikan kulit putri yang lebih putih dan tampak sangat cantik.
"hehehe iyaa umi seperti nya begitu" balas putri asal.
"ya sudah putri kebelakang dulu buatkan minum ya umi" pamit putri.
kedua orang tua fatih tersenyum melihat kepergian putri dan memulai pembicaraan nya dengan kedua orang tua putri.
"ohh iya perkenalkan namanya saya akbar dan ini istri saya sarah" abi memperkenalkan dirinya.
"saya aliamran dan ini istri saya nurjanah" kenalkan diri juga.
"kami tinggal tepat di depan kosna putri yang baru di huni sekitar 4 bulan yang lalu" lanjut abi akbar.
"putri sudah banyak bercerita tentang itu pak" sahut ayah imran.
"wahh begitu kah" balas umi senang ternyata putri menceritakan kedekatan nya dengan keluarga nya.
Tiba-tiba putri datang membawa minuman dan cemilan
"mari diminum abi umi" kata putri lembut
"terimakasih putri" jawab pasutri itu kompak
"putri pamit kebelakang ya umi abi" pamit putri kedua orang itu hanya tersenyum.
"begini pak langsung saja maksud kedatangan kami kesini untuk meminang putri untuk anak bungsu saya Muhammad Al fatih pak, kami sangat menyukai keperibadian putri kami merasa putri akan cocok dengan putra Kami pak" kata abi akbar maksud kedatangannya.
ayah dan ibu putri begitu kaget dengan pernyataan kedua orang fatih. beberapa detik kemudian dia tersenyum.
"tapi putri masih kuliah pak, buat saya tidak masalah sih kalo putri bersedia pak" balas ayah imran.
"kami mengerti pak, tapi kuliah putri tak akan terganggu dengan pernikahan ini" abi akbar meyakinkan ayah putri.
"baiklah kalo begitu saya akan tanyakan dulu pada putri karena dia yang akan menjalani semua ini pak" balas ayah putri.
"baiklah pak kami akan menunggu keputusan putri pak dan segera kabari kami ya pak" balas abi lagi.
"InsyaAllah jika Allah mengizinkan mereka berjodoh akan di permudahkan" jawab ayah putri.
"smoga saja pak sejujurnya kami sangat mengharapkan putri menjadi menantu kami pak" kata abi dan tersenyum.
"baiklah kamu kan langsung pergi karena kami ingin mengunjungi beberapa Saudara kami di kota ini pak" pamit abi keluar dari rumah putri.
"baiklah hati-hati pak" kata ayah putri lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments