"ini minumlah" fatih menyodorkan minuman yang baru saja dia pesan.
"iyaa makasih kak" Jawab putri tersenyum
beberapa saat pasutri ini tampak sangat menikmati suasana sambil minum minuman yang di pesan fatih.
"Hai fatih kamu sedang apa disini" seorang wanita menghampiri fatih dan putri
"ahhh kami hanya sedang berlibur" jawab fatih kesel
"benarkah kebetulan sekali kita berjumpa disini ya" jawab wanita itu menghampiri fatih.
"stop din" pekik fatih yang melihat wanita itu mendekati nya.
"aku cuma mau gabung aja fatih masak gak boleh sih" sewot dinda.
"pergi saja sana, lagian kamu datang kesini sama siapa sih" gerutu fatih
"aku datang bersama teman-teman ku" jawab dinda duduk disamping fatih.
"dan dia siapa sih fatih kok bisa duduk sama kamu" tanya dinda menunjuk ke arah putri yang dari tadi diam hanya memperhatikan fatih dan Dinda.
"apa peduli mu" ketus fatih.
"kenalin aku dinda calon pacarnya fatih" dinda dengan tidak tahu malunya memperkenalkan dirinya.
"kamu apaan sih din" bentak fatih tidak dihiraukan Dinda.
"saya putri kak" Jawab putri membalas dinda tersenyum walaupun dalam hatinya sangat sakit mendengar pernyataan dinda.
"kamu sangat imut, pasti kamu sepupunya fatih ya" lanjut dinda dan putri hanya senyum tak berani menjawab pertanyaan dinda.
"ayoo put kita cari tempat lain saja ya" fatih bangun dari duduknya.
putri tak menjawab langsung mengikuti fatih. fatih tampak kesel dengan kehadiran dinda begitu juga dengan putri tapi putri tak memikirkan masalah itu.
fatih yang tadinya tidak mood saat melihat putri bersemangat jadi ikutan senang dengan tingkah putri.
"kak ayok kita poto dulu buat kenangan" putri narik tangan fatih.
"ihh senyum Dong kak, kaku banget sih" kesel putri.
putri begitu puas bermain dan sangat menikmati kebersamaan nya dengan fatih yang sangat jarang putri dapatkan.
hari pun semakin sore. pasutri ini memutuskan untuk pulang.
"makasih ya kak udah bawa putri jalan-jalan, putri Seneng banget kak" kata putri memeluk tangan fatih tapi segera putri lepaskan takut fatih marah.
"ya udah lain kali kita akan jalan-jalan lagi kalo ada waktu" balas fatih tersenyum.
"kak fatih kita mampir di supermarket sebentar ya, putri mau beli perlengkapannya dapur kita" kata putri
"iya udah aku temenan" fatih
"ayok, kakak mau makan apa malam ini" putri
"apa saja, lidah ku cocok dengan masakan mu" fatih
"ahh benarkah" mata putri berbinar dan Fatih mengangguk kan kepala nya
"baiklah akan ku masakan tiap hari untuk kak fatih bagaimana" tawar putri
"terserah kamu saja" fatih
setelah shalat ashar putri mulai berkutat didapur nya untuk memasak makanan fatih dan dirinya.
"sepertinya cukup deh, semoga saja dia menyukai nya" guman putri tersenyum. siapa yang tak senang jika suaminya suka dengan masakan istrinya.
"aku mau ke taman aja dulu ah, sebelum shalat magrib aku melihat dulu tanamanku" guman putri melangkah kakinya ke tamannya.
"senangnya bungaku tampak baik walaupun baru dipindahkan" guman putri
"tumbuh lah dengan baik aku akan sangat bahagia jika kalian tumbuh subur disini" lanjut putri.
didalam rumah fatih baru keluar dari kamarnya mencari keberadaan putri tapi tidak kunjungan menemukan Putri. fatih pergi kedapur karena biasanya putri sering berkutat didapur kesayangan nya itu. tapi belum menemukan nya.
fatih mulai panik mancari putri dan berteriak tidak jelas seperti putri benar benar hilang saja.
"putri..putri.. putri" teiak fatih
"put.. putri kamu dimana" teriakan fatih panik
"ya Allah apa dia sudah diculik, tapi siapa yang menculik istriku" guman fatih masih dengan wajah paniknya.
putri yang mendengar suaminya berteriak pun memutuskan untuk menghampiri fatih dan belum sempat putri masuk fatih keluar dari rumahnya melihat putri berdiri didepan nya membuat fatih jadi lega bisa bernapas seperti semula.
"kak fatih apaan sih teriak kek gitu gak jelas banget, rumah kita ini bukan hutan loh kak" kesel putri melihat tingkah aneh fatih.
" aku kira kamu diculik sama suku mante loh put" goda fatih.
"udah ahh, putri mau mandi, kak fatih ambil wudhu dulu" putri mengalihkan pembicaraan nya.
"ahh iya iya" ketus Fatih.
seperti biasanya setelah fatih shalat magrib fatih dan putri akan makan malam dan bersantai diruang keluarga. meskipun mereka tidak akrab tapi mereka memutuskan untuk meluangkan waktu untuk bersama dan bertukar pikiran.
putri duduk sambil menghidupkan TV dan memilih tontonan yang cocok tapi tak kunjung ketemu maklum saja tontonan yang diperlihatkan tidak banyak disukai orang macam putri karena banyak mengandung gosip yang tidak bermutu dan tontonan yang tak layak untuk dilihat.
putri memutuskan untuk membaca novelnya saja meskipun sudah beberapa kali putri membacanya tetap saja putri menyukainya karena ceritanya bagus banget tak lama kemudian putri tak bisa menahan rasa kantuknya dan tertidur.
"astaghfirullah lihatlah bocah ini, baru bentar aja udah tidur gak bisa ketemu tempat yang nyaman langsung tidur kayak gitu" gerutu fatih kesel fatih ditinggal tidur sama fatih.
fatih mengangkat tubuh mungil putri untuk dipindahkan ke kamarnya. fatih memutuskan untuk shalat isya mumpung sudah masuk waktu pikir fatih.
tak lama kemudian fatih selesai shalat dan pergi ke ruang kerjanya untuk melihat beberapa file yang belum fatih kerjakan.
didalam kamar putri tampat mengeliat perlahan membuka matanya dan melihat dia tidur ditempat yang berbeda.
"kenapa aku didalam kamar, seingatku aku tertidur diruang keluarga, kenapa bisa sekarang dikamar" guman putri sambil celingak celinguk mencari keberadaan fatih.
"kemana dia, apa dia yang mengangkat ku tadi" lanjut putri sambil tersenyum membayangkan putri berbeda dalam gendong fatih.
"hahahaha aku pasti mimpi, gak mungkin dia mau menggendong ku" kat putri lagi.
"ngapain kamu ketawa malam-malam gini, udah ketawa kamu itu mirip sama mak Lampir lagi" tiba-tiba fatih masuk kamar
"astaghfirullah kaget aku" teriak putri
"kasih salam kek ini maen masuk aja, tadi apa kak fatih bilang mak Lampir, haaahh tak bisa dipercaya dimana letak miripnya gak keliatan tuh" kesel putri
"kamu gak nyadar aku aja merinding denger nya, makin hari kamu serem banget sih" goda fatih
"ihhh kak fatih nyebelin banget sih" ketus putri
"ya udah sihh gitu aja marah, tadi bangun mau ngapain" tanya fatih.
"ohh iyaa jadi lupa, kenapa putri bisa tidur dikamar" tanya putri
"mana aku tau, orang aku dari tadi diruang kerja aku loh" bohong fatih
"gak mungkin pindah sendiri loh kak" bingung putri
"kali aja kamu jalan sambil tidur, udah ah aku capek mau tidur" jawab fatih naik keatas tempat tidur.
"kak jangan tidur dulu, putri mau ke dapur ngambil air tapi putri takut" rengek putri.
"ngapain takut sih putri, ga ada apa-apa loh dirumah kita" kesel fatih
"tadi aja tiba-tiba putri pindah tidur kekamar loh kak, kakak lupa ya takutnya ada hantu yang mindahin putri kak" balas putri dengan polosnya tapi membuat fatih tambah kesel.
"ya Allah putri, ya udah aku aja yang ngambil airnya" jawab fatih putri mengangguk kan kepala nya. tak lama kemudian fatih datang dengan membawa satu botol air.
"nahhh minum jangan banyak nanti kamu pipis diatas tempat tidur susah pulak nyucinya" goda fatih sambil naik ke atas tempat tidur.
"emangnya putri anak kecil apa, tapi makasih ya kak" jawab putri.
"kak fatih" kata putri lagi
"apa lagi sih putri, aku udah ngantuk banget sumpah" kesel fatih udah ngantuk banget
"hehehe ya udah deh ga papa kak, tidur terus ya" jawab putri naik ke atas tempat tidur juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments