bab 14

"hei anak malas bangun, udah hampir siang ini" zahra menggoyangkan badan putri tapi putri tak bergeming tidur pulas banget.

"woi bangun, kenapa tidur mu udah mirip sama kebo ya, apa jangan jangan dia sakit" lanjut zahra.

sekian lama zahra menunggu putri Bangun akhirnya zahra punya ide untuk membangun kan putri.

"putri bunga bungamu udah mati semua putri gak ada yang selamat put" teriak zahra sambil cekikikan yang benar saja putri langung bangun dan lari untuk melihat bunganya.

"mana ra, kenapa bisa mati ya Allah aku kan udah nyiram tiap hari ra waktu pulang juga udah aku titip sama kak risa" putri langsung histeris

"langsung bangun kan hahhahaha" tawa zahra menyadarkan putri bahwa ada sesuatu yang mencurigakan.

"lagian kamu udah capek ku bangunin gak bangun" polos zahra padahal putri udah mau nangis gara-gara bunganya mati.

"putri kamu tau gak jam berapa ini, kamu gak biasanya loh tidur jam segini apa kamu lagi sakit" zahra mendekati putri dan memeriksa badan putri.

"astaghfirullah suami ku, nanti dia marah lagi" putri lari keteras kamarnya dan melihat mobil fatih tak ada lagi parkiran.

"dia pasti sudah berangkat" guman putri masuk lagi kekamar nya.

"heh put kamu bilang apa tadi, suami aku gak salah dengar kan" tanya zahra bingung

"hehehe oke aku udah janji kemarin akan cerita sama kamu, sekarang waktu nya kurasa tapi jangan kaget ya" jawab putri

"hem em" zahra mengangguk kan kepala nya.

"jadi aku sama kak fatih sudah menikah" kata putri pelan.

"apa? sumpah Demi apapun kamu lagi gak bercanda kan put, aku tau kamu itu jomblo nya ngenes banget sebelas duabelas kayak aku tapi lebih parah kamu halunya jangan kayak gitu dong" kaget zahra hampir pingsan tapi gak jadi sangking penasaran nya kenapa putri bisa tiba-tiba nikah sama orang yang bisa dikatakan musuhnya putri.

"iyaa ra aku udah nikah sama kak fatih dikampung ku kemarin" jawab putri pelan

"tapi kok bisa putri sayang ku, bukannya kak fatih itu gak suka sama kamu, dan kamu juga sering bilang dia itu menyebalkan" sahut putri masih sangat penasaran luar biasa.

akhirnya putri menjelaskan dari awal sampai akhir sama zahra, akhirnya zahra pun mengerti dengan cerita putri.

"entahlah ra semua terjadi tiba-tiba tak pernah kuduga tiba-tiba aja aku udah jadi istri orang ra, aku gak single lagi kayak kalian dan aku gak tau gimana masa depan pernikahan aku melihat kak fatih sepertinya tidak bisa menerima aku" sedih putri

"kamu yang sabar ya put, aku yakin semua ini rencana Allah untuk mu dan kak fatih kalian dipertemukan dengan cara seperti ini tapi aku yakin kalian bisa saling menerima suatu hari nanti, semoga kamu kuat menunggu waktu itu ya put" zahra memeluk tubuh putri, zahra merasa kasihan pada sahabatnya tapi ya zahra bisa apa selain menyemangati putri.

.

.

.

4 bulan berlalu sikap fatih masih sama saja seperti biasa meskipun dalam diam fatih sering mengagumi putri tapi ya begitu dia sangat gengsi mengakuinya. tapi ya begitu lah fatih sering merasa tidak tenang bila tak melihat putri ada dirumah saat fatih pulang kerumahnya.

hari ini fatih memutuskan untuk pindah rumah ke rumah fatih yang sudah siap dan bisa untuk ditepati. saat di ruang keluarga fatih meminta izin kepada orang tuanya untuk kepindahan rumahnya.

"abi umi fatih sama putri minggu ini akan pindah ke rumah kami yang udah bisa ditepati" terang fatih

"apa?" semua orang kaget termasuk putri yang tidak tau rencana fatih.

"kenapa harus pindah nak, rumah ini akan terasa sepi tanpa kalian berdua nak" lirih umi

"iya fatih kok tiba-tiba sih" lanjut abi

"abi umi kami sudah beberapa bulan tinggal disini kami ingin mandiri lagian rumah kami gak jauh dari sini kok umi sama abi kan tau" bujuk fatih.

"ahh syukur lah tidak jauh aku masih bisa pulang ke kos berarti" batin putri.

"ya sudah kalo begitu, tapi kalian harus janji kalian akan kesini tiap minggu apalagi si putri umi gak bisa jauh dari dia nak" sedih umi

"umi tenang aja, kalo bisa putri tiap hari datang kemari ya umi untuk liat umi abi kak risa kak gunawan sama adel" kata putri sambil tersenyum.

dengan berat hati semua keluarga fatih mengijinkan fatih dan putri keluar rumah yahhh meskipun banyak sekali drama dulu.

"put beresin semua barang kamu ya, nanti sisanya akan saya urus dan kamu gak. perlu khawatir sama yang lainnya" kata fatih.

" iyaa kak, barang putri kan gak banyak pun" kilah putri.

"bawa barang kamu yang penting aja, kita akan sering berkunjung ko" Jawab fatih

"benarkah begitu kak wahh putri senang banget" putri berjingkrak jingkrak sangking senang nya fatih tersenyum melihat kelakuan istri polosnya.

"gak udah kayak anak kecil" sinis fatih dan putri hanya cemberut.

"gemes banget sih" batin fatih.

hari ini adalah hari fatih dan putri akan pindah rumah baru mereka, rumahnya lumayan besar walaupun lebih besar rumah abi dan umi tapi putri sangat menyukai nya karena tamannya besar dan tidak terlalu ramai seakan fatih tau apa yang disukai putri hahahhaha

"kamu suka sama rumah barunya" kata fatih berdiri dibelakang fatih.

"iya kak, putri suka banget, nanti putri boleh kan putri pindahin bunga putri ke teman itu kak" antusias putri

"bagus lah kalo kamu suka, dan terserah kamu, taman itu aku buat agak besar memang untuk kamu" jawab fatih enteng.

"wahhh benarkah, kak fatih baik banget" jawab putri berbinar

"semua itu gak gratis loh put" goda fatih. putri hanya cemberut mendengar ucapan fatih.

" ayoo aku tunjukin kamar kita, aku yakin kamu pasti suka" fatih narik tangan putri.

ketika masuk kedalam rumah putri sangat kagum dengan dekorasi rumahnya sangat indah dan elegan pastinya nyaman dong.. fatih bersama putri sekarang berdiri didepan kamarnya.

"ini kamar kita, kamu suka gak" tanya fatih mata putri berbinar melihat kamar mereka sungguh indah dan nyaman dan apa ini kenapa warnanya dominan warna kesukaan putri.

"wahh kak fatih putri suka banget deh sama kamarnya, tapi kok warna catnya lebih banyak warna kesukaan putri sih kak" tanya putri polosnya. dan fatih sangat gugup dengan pertanyaan putri.

"ehhh mana aku tau itu warna kesukaan kamu" kilah fatih.

"karena kamu sangat menyukai nya sebagai balasannya kamu harus memberiku hadiah" fatih mengalihkan pembicaraan biar gak ketahuan kalo fatih sengaja membuat warna cat rumahnya sesuai selera putri.

"kak fatih mau hadiah apa, karena kak fatih udah bikin putri seneng banget, putri akan memberikan kak fatih hadiah" polos putri.

"tentu saja kamu harus memberi ku hadiah kamu pikir membuat tidak pake tenaga apa" cerocos fatih padahal dia capek ngapain orang dia bayar orang lain untuk membuatnya aduuu mulai modus ini kayaknya

"gimana kalau kita coba dulu tempat tidur kita enak apa enggak" tanya fatih dan si polos putri hanya menganggukkan Kepala nya.

fatih segera menarik tangan putri keatas tempat tidurnya dan langsung menyerang putri, kan modus aduh babang fatih emang suka kali usil yahh.

saat fatih ingin membuka pakaian putri tiba-tiba putri menghentikan fatih.

"kak jangan" lirih putri

"kenapa kau menolak ku" jawab fatih kaget dan hasrat nya mulai tak terkendali

"putri lagi datang bulan kak hehehe" putri cengengesan

"apa?, kenapa gak bilang dari tadi" fatih hampir nangis menahan hasrat nya yang menginginkan pelepas malah istrinya lagi datang bulan.

"loh mana putri tau kak fatih mau yang lain tadi katanya cuma mau coba tempat tidur nya doang loh" Jawab putri dengan polosnya

"ya Allah, kuatkan aku" guman fatih sambil berdiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!