bab 10

"ya Allah, sungguh hamba ingin menikah hanya satu kali dalam hidup ini. jadikan lah pilihan ku ini menjadi yang pertama dan yang terakhir" gimana putri sambil melihat dirinya dari pantulan kaca.

yaa hari ini adalah ijab qabul putri dan fatih.

keluarga fatih sudah berada di di rumah putri yang sederhana ini. sebelum ijab qabul lakukan sepatah dua kata di sampaikan oleh orang tua dan tetua adat kampung putri.

"wahai anak kami Muhammad Ali fatih betulkah engkau bersedia menikah dengan putri bapak alimran yakni rima putri anggraini dan menerima segala kelebihan dan kekurangan nya" kata seorang tetua adat.

"iyaaa saya bersedia" jawab fatih

"silahkan dilihat dulu calon istrimu nak fatih" lanjutnta lagi dan fatih melihat ke arah putri yang tengah menundukkan kepala.

deg...hati fatih tiba-tiba berdetak kencang melihat betapa cantiknya putri dengan balutan kebaya dan hijabnya yang menutupi Kepala putri.

"bagaimana nak fatih kamu tetap bersedia menikahi putri" tanya nya lagi.

"iyaa saya bersedia" balas fatih lembut.

"bagaimana dengan mu nak putri bersedia kah engkau menerima nak fatih menjadi suami dan manjadi imam mu nak? " tanya tetua adat itu kepada putri.

putri hanya mengangguk kan kepalanya.

"baiklah kami sebagai orang tua adat disini ingin menyampaikan beberapa patah kata untuk bekal rumah tangga kalian nanti.

yang pertama saya sampaikan sebagai seorang suami nak fatih bertanggungjawab penuh terhadap nak putri harus menyayangi dan melindungi nak putri, dan untuk nak putri sebagai istri tugasmu adalah melayani suami patuh dan hormati lah dia sebagai seorang pemimpin didalam keluarga baru kalian.

yang kedua apapun masalah kalian selesai kanlah jangan kalian biarkan yang membuat hubungan kalian semakin rumit, yang ketiga saling percaya dan saling menghargai satu sama lain" amanah tetua adat itu kepada kedua mempelai.

"baiklah sekarang kita mulai ijab qabul nya silahkan pak imran" lanjutnya.

"Muhammad al fatih, saya nikahkan dan kawanin kan anak kandung saya rima putri anggraini binti alimran dengan engkau dengan mahar 30 gram emas dan seperangkat alat shalat dibayar tunai" ucap ayah imran tegas tapi matanya sudah berkaca-kaca.

"saya Terima nikah dan kawinnya rima putri anggraini binti alimran dengan mahar tersebut dibayar tunai" balas fatih lantang dengan sekali tarik napas.

"bagaimana saksi" ucapan ayah imran.

"sah" balas saksi.

"sah" sambut semua orang yang ada diruang itu

"alhamdulillah Hirabbil alamin" ucap semuanya

"ya Allah dia telah sah menjadi suamiku" batin putri masih tak percaya.

selesai membacakan do'a ayah imran menyuruh anaknya menyalami suaminya.

"nak salami suami dialah sekarang yang bertanggung jawab atas dirimu tugas ayah telah selesai tapi ayah tetap menyayangi mu nak" ucap ayah putri berlinang air mata.

"assalamu'alaikum rima putri anggraini akulah suamimu yang akan menjadi imam mu" ucap fatih sambil mengulurkan tangannya dan putri mencium tangan suami.

"waalaikumsalam" balas putri tersenyum

setelah acara selesai kedua keluarga itu duduk bersama masih dikediaman putri.

"putri kamu antarkan ibu keluar sebentar ya katanya tadi entah mau beli sesuatu" kata ayah sambil memberi kode ke ibu putri untuk membawa putri keluar.

"iya ayah" jawab putri.

"kak putri keluar sebentar sama ibu ya" pamit putri pada suami nya. dan fatih tercengang melihat kelakuan putri yang begitu sopan kepadanya.

"ahh iya kamu hati-hati" jawab fatih gugup.

setelah kepergian putri ayah putri menatap semua orang yang ada dalam ruang itu untuk mengutarakan niatnya.

"nak fatih kamu telah menjadi suami putriku, semuanya ku percayakan padamu jagalah dia baik-baik nak sama seperti ayah menjaga nya dia putri ayah satu-satunya dia adalah intan permata hati ayah, dia memang agak manja dan cengeng gampang sekali menangis tapi dia bukan orang yang lemah nak, silahkan kamu tegur dia jika dia berbuat salah marahi dia tapi jangan buat hati dan fisiknya terluka nak, karena ayah tak akan memaafkan diri ayah jika dia terluka nak" ucap ayah putri suara bergetar

"jika suatu hari nanti anak ayah membuat kesalahan yang tak bisa kau maafkan ayah mohon jangan sakiti dia nak katakan lah pada ayah kembali kan dia kepada ayah, marahlah pada ayah yang telah gagal mendidik anak ayah walaupun ayah tidak pernah berharap hal itu terjadi kepada kalian berdua, ayah akan selalu mendo'akan yang terbaik untuk kalian nak"lanjut ayah putri sambil meneteskan air matanya.

tak lama kemudian putri datang bersama dengan ibunya dan menghampiri semua orang yang tengah berkumpul itu.

"ayah kenapa" tanya putri pelan.

"putri ayah udah dewasa, kamu udah jadi milik suami mu nak, jangan manja lagi ya, kamu harus patuh pada perintah suami mu jadilah istri yang shalehah nak surga mu sekarang ada ditelapak kaki suami mu nak" ayah putri memeluk putri.

sorenya putri sedang masak didapur bersama ibunya tiba-tiba putri memeluk ibunya dari belakang.

"ibu apakah putri masih bisa merasakan kehangatan ini" tanya putri pada ibunya.

"nak apa yang kau katakan, aku tetap ibumu, aku adalah orang yang melahirkan mu kau Masih bisa merasakan sayang" ibu putri memeluk putri juga

"jadilah istri yang patuh ya nak, layani suami dengan baik, berjanjilah pada ibu tak akan mengecewakan ibu nak" ibu putri menangis dalam pelukan putrinya.

"iya putri janji" kata putri pelan. tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat kejadian itu, tadi fatih haus ingin ngambil air di dapur ehh malah liat drama anak dan ibunya.

"mereka semua sangat menyayangi anaknya" guman fatih pelan.

malam hari dikamar pengantin baru, kedua pengantin ini malah saling canggung dan putri tidak berani membuka hijab nya meski pun fatih suami nya tapi putri belum terbiasa.

"kak ada yang bisa putri bantu" kata putri melihat fatih yang gelisah

"ehh apa kita tidur di ranjang yang sama, mana ranjang nya sempit lagi" gerutunya

"kak fatih tenang saja, malam ini putri tidur bersama ibu kak fatih bisa istirahat sendiri disini, putri kesini hanya ingin memastikan apa kak fatih butuh sesuatu" jawab putri lembut.

"ya udah keluar sana aku mau istirahat" balas fatih dan putri langsung keluar menuju kamar ibunya.

didalam kamar fatih masih bingung dan gelisah mengapa hidup nya jadi seperti ini menikahi bocah yang tidak dia cintai.

"aku bisa gila" guman fatih sambil memejamkan matanya.

hari ini seluruh keluarga fatih sudah kembali ke kediaman nya ditambah bersama putri. tapi putri memutuskan untuk pergi ke kosannya terlebih dahulu putri pamitan kepada mertuanya.

didalam kamarnya putri merebahkan dirinya.

"aku masih tak percaya aku sudah nilah bersama pria itu" lirih putri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!