Azila dan Candra masih terlelap di tidur nyenyak mereka hingga jam 4 sore, Azila terbangun karena merasakan gerah, saat Azila membuka matanya, dia terkejut melihat Candra yang sedang tertidur di depannya, dengan kondisi tanpa sehelai benangpun yang menempel di tubuhnya.
Azila berpikir kalau Candra sudah memperkosanya saat tidur.
"Aaaahhhkkkk.." teriak kencang Azila yang memekakkan telinga Candra sampai dia terjatuh dari tempat tidur, bahkan teriakan itu terdengar sampai keluar kamar.
Candra yang sadar kalau teriakan Azila akan mengundang semua penghuni rumah untuk datang ke kamar mereka, Candra langsung meloncat naik dan membungkam mulut Azila, tetapi usaha Candra gagal karena di luar kamar sudah berdiri semua penghuni rumah besar itu.
Tok.. tok.. tok.. "Zila, ada apa, Nak? Kenapa kamu teriak?" Panggil Papah Hendri dari luar dengan suara keras sambil terus mengetuk pintu, Candra yang panik karena dia tahu sekarang dia hanya memakai celana pendek yang jika orang di luar sana melihatnya akan membuat mereka tertawa, Candra panik dan langsung masuk ke dalam selimut lagi dengan tangan yang sudah melepaskan bungkamannya di mulut Azila.
Cklekk.. suara pintu di buka oleh Papah Hendri dan semua orang yang berada di luar berhambur masuk.
"Pah, Mah. Tolong Zila, Zila mau di perk.." ucap Azila yang dipotong oleh Candra.
"Ada kecoa terbang, Pah," ucap Candra sambil melotot ke arah Azila, Azila yang baru sadar dengan keadaan di kamarnya dan mengerti maksud tatapan Candra, lalu dia mengikuti permainan Candra.
"I-iya, Pah. Ada kecoa terbang," ucap Azila yang terbata-bata, mendengar penjelasan Candra dan Azila membuat beberapa pelayan yang ikut masuk langsung kabur ketakutan, begitupun dengan Mamah Mitha yang langsung ngacir sejak Candra menyebutkan kecoa terbang.
"Hais, kalian ini bikin kaget seisi rumah saja, lagian Candra juga, kamukan laki-laki, masa tidak berani sama kecoa," ucap Papah Hendri yang juga mengejek Candra.
"Candra nggak takut, Pah. Tapi geli," balas Candra yang masih bersandiwara, sebenarnya Candra tidak takut tetapi itu hanya alasan biar masuk akal.
"Sama aja, Kak Candra," ucap Yasa yang berada di samping Papah Hendri.
"Lalu dimana kecoa terbangnya sekarang?" Tanya Papah Hendri sambil mengangkat lengan bajunya.
"U-u-udah terbang keluar, Pah. Tadi pas Papah sama yang lain masuk ke dalam, kecoanya langsung terbang keluar," jawab Azila yang masih terbata-bata.
"Ya sudah, Papah keluar dulu, nanti Papah belikan semprotan serangga, buat jaga-jaga kalau ada kecoa terbang lagi kamu tidak bikin gaduh seisi rumah," ucap Papah Hendri sambil menurunkan lengan bajunya. Lalu Papah Hendri keluar dari kamar Azila, di ikuti Yasa dan beberapa pelayan yang masih di sana.
"Huuhh.. selamat," dengus lega Candra dengan nafas berat seperti orang habis maraton, lalu Candra menjatuhkan tubuhnya lagi di kasur.
"Hei, kenapa kebiasaan bangun tidurmu jelek sekali sih, bisa tuli aku kalau tiap bangun tidur mendapatkan teriakan rohani darimu," ucap Candra yang menyindir Azila.
"Salahmu, ngapain kamu tidur di kasurku, bikin orang terkejut aja, gerah tau," ucap protes Azila.
"Tadi kamu kedinginan, makanya AC nya aku set agak sejuk, biar kamu nggak kedinginan," jelas Candra.
"Lalu kenapa kamu malah tidur telanjang di sampingku, mana sambil meluk tubuhku pula," dengus kesal Azila.
"Jangan-jangan, kamu udah memperkosaku saat aku tidur ya?" Tuduh Azila sambil menutupi dadanya dengan tangan.
Mendengar tuduhan dari Azila, Candra menjadi geram lalu melempar Azila dengan bantal empuk yang ada di sampingnya.
"Hei, singkirkan pikiran negatif mu, mana sudi aku merelakan keperjakaanku buat orang sepertimu," jawab kesal Candra.
"Lalu kenapa kamu telanjang kayak gitu? Pakek acara peluk-peluk tubuhku segala," tanya Azila sambil melempar bantal yang tadi dilemparkan Candra kepadanya.
"Aku nggak bawa baju tidur bodoh, lagian aku peluk tubuhmu biar kamu nggak kedinginan," jelas Candra.
Mendengar penjelasan Candra, Azila tersipu malu karena sudah berprasangka buruk kepada Candra. "Maaf, namanya juga takut. Lagian, mana mungkin cowok mesum kayak kamu masih perjaka," ucap Azila yang meragukan perkataan Candra tadi.
"Udah lah, capek ngomong sama cewek telmi kayak kamu, aku mau mandi dulu," balas Candra sambil berdiri dan turun dari kasur.
"Apa maksudmu? Apa kamu mengatai ku tel--" ucap Azila yang menggantung karena melihat pemandangan yang tak biasa.
"Ha ha ha ha ha," Azila tertawa karena melihat Candra yang menggunakan celana pendek berwarna pink, dan bukan cuma warnanya yang membuat Azila tertawa, tapi gambar hello Kitty yang ada di celana pendek itu.
"Hei, kenapa kamu menertawakan ku?" Ucap Candra yang masih belum sadar.
"Aku baru tahu, kalau ada laki-laki tampan dengan tubuh atletis tapi suka pakek celana pendek warna pink, dan bergambar hello Kitty pula, ha ha ha," ledek Azila sambil tertawa ngakak, Candra yang mengerti dengan ucapan Azila langsung mengambil bantal dan menutupi pahanya.
"Hei, ini aku terpaksa memakai celana pendek ini. Celana pendek ini juga ku ambil dari lemari mu, karena tadi gerah, makanya kemeja dan celanaku aku lepas, memang kamu mau melihat aku tidur hanya pakai CD?" Balas Candra yang menjelaskan keadaannya.
"Tapi kamu keren juga pakek celana pink," puji Azila dengan senyum manisnya, lalu Candra berlari masuk ke kamar mandi dan melemparkan bantal yang dia bawa tadi ke Azila.
≈≈≈
Beberapa menit kemudian, Candra sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membalut pinggangnya sampai paha, dan satu handuk lagi yang dia taruh di kepala sambil mengusap-usapnya. Azila menelan ludahnya saat melihat tubuh Candra yang atletis, dengan tetesan air yang masih mengalir melewati dada bidang lalu ke perut sixpacknya, membuat Candra menjadi begitu tampan dan menggoda di mata Azila.
Candra yang melihat Azila sedang bengong sambil melihat tubuhnya, lalu dia melempar handuk yang dia pakai di kepala ke muka Azila.
"Hei, cewek mesum, dari pada kamu ngelamun sambil melihat tubuhku, mending kamu bantu aku keringkan rambut," ucap Candra sembari duduk di sofa dekat balkon.
"Enak aja, yang mesum itu kamu, Cowok batu," balas kesal Azila membela diri.
"Cepatlah, sebelum aku berubah pikiran dan melakukan malam pertama kita sore ini," ancam Candra yang membuat Azila langsung menurut.
"Apa kamu sangat takut dengan malam pertama? Sampai-sampai kamu jadi penurut begitu?" Tanya Candra.
"Aku bukannya takut, tapi aku menjaga tubuhku untuk suamiku yang sangat sayang padaku dan mencintaiku dengan tulus, bukan suami yang sangat menyebalkan sepertimu," dengus kesal Azila sambil mengusap rambut Candra dengan kasar.
"Baiklah aku akan menyayangimu dan mencintaimu dengan tulus," ucap enteng Candra yang membuat pipi Azila menjadi merah dan salah tingkah, dia menghentikan usapannya dan menyumpalkan handuk yang di gunakan untuk mengeringkan rambut ke mulut Candra.
"Aku mau mandi dulu, keringkan sendiri rambutmu," ucap ketus Azila, lalu Azila meninggalkan Candra dan berjalan masuk ke kamar mandi.
Candra mengambil handuk yang disimpulkan ke mulutnya oleh Azila, lalu dia tersenyum dan berkata, "Kamu sangat menarik, Zila."
"Hei, dia itu musuhmu," bisik setan di telinga kiri Candra.
"Jangan percaya dia, dia sudah menerimamu jadi suaminya, dan kamu harus membalasnya dengan cinta yang tulus," bisik malaikat di telinga kanan Candra.
"Kamu jangan percaya sama dia," hasut setan.
"Percayalah padaku, Candra," sahut malaikat.
"Aargghh, kalian diam saja, kalian cuma membuatku malah bingung," ucap Candra dalam pikirannya, lalu ke dua bisikan itu hilang.
Jangan lupa like, comment dan favorit ya 🤗,
dan terima kasih banyak untuk kalian yang sudah mendukung dan mensupport author 🙏😘💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Heny Ekawati
ngakak bayangan abang candra pakai celpen pink bergambar hello kitty
2021-03-02
0
Tiara Jaim
😂😂😂😂
2020-03-31
1
Junita Sari Gulo
Hahah
2020-03-07
1