Azila terduduk diam sambil memeluk ke dua lututnya di bawah guyuran air shower, ucapan Candra yang masih menggema seakan bersarang di telinga Azila, pipinya masih merah merona sejak Candra mengucapkan jika dia akan mencintai Azila dengan tulus.
"Kenapa kata-kata cowok mesum itu masih terngiang di telinga ku sih, jangan sampai aku jatuh dalam lubang yang dia buat," gumam Azila yang terus kepikiran.
Sudah hampir 1 jam Azila berada di dalam kamar mandi, Candra yang menunggunya sejak tadi kuatir kalau terjadi sesuatu ke Azila.
"Zila, kamu di dalam masih hidupkan? Kalau masih, jawab aku," teriak Candra sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi, Azila yang kaget karena teriakan Candra dan suara gedoran pintu yang keras, membuatnya terbangun dari lamunannya.
"Ada apa? Aku nggak denger," teriak Azila dari dalam kamar mandi yang membuat Candra mengelus dada dengan lega.
"Ku kira kamu tertidur di kamar mandi, ini sudah hampir 1 jam kamu di dalam sana," jawab Candra.
"Kamu baik-baik sajakan di dalam sana?" Tanya Candra yang masih tersisa rasa kuatirnya.
"Iya, aku baik-baik saja, bentar lagi aku selesai," teriak Azila dari dalam.
Tak berapa lama Azila menyudahi mandinya yang kebanyakan hanya di gunakan untuk melamun di sana. Saat Azila mau keluar dari kamar mandi, dia lupa kalau tidak membawa handuk, "Mati aku, lupa nggak bawa handuk lagi, kamu kok jadi ceroboh gini sih, Zila," gerutu Azila sambil menepuk-nepuk jidatnya.
"Si cowok mesum masih di kamar nggak ya? Semoga, dia nggak di kamar sekarang," gumam Azila, lalu Azila mengumpulkan keberaniannya untuk membuka pintu kamar mandi.
Azila membuka pintu kamar mandi sedikit demi sedikit, lalu mata Azila mencari-cari dan menerawang apakah Candra ada di kamar atau tidak, saat Azila mengamati seisi kamar, dia tidak melihat Candra dan kondisi kamar juga terlihat sepi.
"Untung dia nggak ada di kamar, kalau ada, mungkin dia akan langsung memakanku detik ini juga," ucap lega Azila karena dia tidak mendapati Candra di dalam kamar, lalu dia melangkahkan kakinya keluar.
"Mau kemana?" Ucap tiba-tiba Candra yang sedang berdiri tepat di samping pintu kamar mandi, suara Candra membuat telinga Azila seperti habis mendengar suara petir yang amat kencang, jantung Azila berdetak begitu cepat hingga membuat nafas Azila menjadi tidak teratur.
Azila langsung membalikkan badannya dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi, tetapi Azila malah terpeleset karena kakinya yang masih basah, sehingga membuat lantai menjadi licin, dengan sigap Candra yang berada di sampingnya langsung menangkap tubuh Azila.
Saat melihat Azila yang masih telanjang tanpa sehelai benang pun yang menempel, Candra langsung memejamkan matanya dan cepat-cepat membantu Azila berdiri dan melepaskan tangannya.
"Hei cewek mesum, kenapa keluar kamar mandi nggak pakai handuk sih," omel Candra dengan mata yang masuh terpejam, Azila yang sudah berdiri langsung masuk kamar mandi dan menutup pintunya.
"aku lupa bawa handuk," jawab Azila.
Mendengar suara pintu di tutup, Candra membuka matanya kembali. "Dimana tempat handukmu? Biar ku ambilkan," tanya Candra yang menawarkan bantuan.
"Di lemari yang menghadap utara, pintu paling kanan," jawab Azila yang memberi tahu letak dia menyimpan semua handuknya, lalu Candra bergegas mengambilkan handuk untuk Azila.
"Nih, handukmu, cepat ambil," teriak Candra dari luar.
"Tutup dulu matamu, jangan menghadap ke pintu dan taruh handuknya di belakangmu," ucap Azila dari dalam kamar mandi. "Dan jangan mencoba-coba untuk mengintip," lanjut Azila.
"Dasar, semua cewek emang gitu, suka ribet," gerutu Candra dalam hatinya.
"Udah ku lakukan seperti katamu, cepat ambil," teriak Candra, lalu Azila pelan-pelan membuka pintu kamar mandi dan mengintip Candra, saat Azila mengetahui Candra yang mematuhi perintahnya dengan baik, Azila langsung mengambil handuknya dan dengan cepat memakainya.
"Santai dong, kayak copet aja," ledek Candra yang sekarang sudah membuka matanya dan melihat Azila yang kini sudah memakai handuk kimono.
"Ngapain masih di sini? Kamu keluar dulu, aku mau ganti baju," ucap Azila yang seakan akan mengusir Candra keluar.
"Aku ini suamimu, apa yang kamu takutkan," balas Candra.
"Kamu itu baru jadi suami di atas kertasku saja,"ucap Azila dengan ketusnya.
Mendengar ucapan Azila yang seakan ada pisau yang sedang menyayat hatinya, Candra berjalan keluar kamar dengan wajah dingin dan membanting keras pintu kamar.
"Apa dia marah pada ku? Ah biarin ajalah, ngapain aku pikirin," ucap Azila yang santai dan tidak memikirkan hati Candra yang sudah tersayat oleh perkataannya tadi.
≈≈≈
Setelah selesai ganti baju, Azila keluar kamar dan turun menyusuri rumah besar Papahnya, mata Azila celingukan mencari seseorang yang bisa dia ajak mengobrol, lalu Azila melihat Mamahnya yang sedang asik mengobrol dengan Nabila di ruang keluarga.
"Hei, sejak kapan lo di sini?" Tanya Azila ke Nabila.
"Sejak ada yang mengguncang rumah ini dengan teriaknya, karena ada kecoa terbang yang sudah hilang," jawab Nabila yang menyindir Azila.
"Kampret lo, Nab. Suka banget lo ngejek gue," sahut kesal Azila yang di jawab dengan tawa Mamah Mitha dan Nabila.
Azila masih celingukan kesana kemari mencari keberadaan Candra, entah mengapa Azila merasa bersalah dalam hatinya. "Dimana sih si cowok mesum, apa dia marah beneran ya?" Gumam Azila dalam hatinya.
"Cari siap, Zil?" Tanya Nabila yang melihat Azila seperti mencari seseorang.
"Cari cowok mesum," jawab Azila yang keceplosan.
"Haaa? Siapa tu cowok mesum?" Tanya Nabila yang tidak mengerti.
"Eeh, maksudnya Candra," jawab Azila yang baru sadar kalau dia salah sebut.
"Oohh, cari Candra toh, emang kamu tidak dikasih tau sama Candra kalau dia mau keluar sama temennya?" Tanya Mamah Mitha dan Azila hanya menggeleng kepalanya.
"Tadi aku di kamar mandi, Mah. Mungkin aku nggak denger pas Candra kasih tahu mau pergi sama temennya," jawab Azila yang menutupi kejadian sebenarnya, agar Mamah Mitha tidak kuatir dengan rumah tangga yang baru di bangun oleh Azila dan Candra kemarin.
"Bukan karena dikamar mandi, tapi emang telinga lo yang bermasalah," ledek Nabila sambil tertawa.
"Lo pilih tangan kanan apa tangan kiri? Tangan kanan kuburan, tangan kiri rumah sakit," balas Azila sambil mengacungkan tangannya yang mengepal.
"Dua-duanya boleh," jawab enteng Nabila.
Azila langsung menghampiri Nabila dan bermain pukul dengan Nabila, Mamah Mitha hanya bisa tertawa saat melihat tingkah kedua putrinya.
≈≈≈
Di kamar Azila.
Jam dinding di kamar Azila sudah menunjukkan pukul 9 malam, nampak Azila yang sedang mondar mandir menunggu kepulangan seseorang.
"Kemana sih si cowok mesum ini pergi, apa dia marah beneran ya dengan ucapan ku tadi sore," gumam Azila, sebenarnya Azila hanya bercanda dengan perkataannya tadi sore, tapi malah membuat Candra marah padanya.
Azila menunggu kepulangan Candra sambil duduk di sofa dan ditemani acara TV kesukaannya, Azila sudah mulai mengantuk, dan matanya juga sudah lelah melihat layar TV.
"Sudah jam 11 dia masih belum pulang juga? Eh, ngapain juga aku mikirin dia, paling-paling sekarang dia sedang bermain dengan wanita-wanita panggilannya, daripada mikirin dia, mending tidur ajalah aku," ucap Azila yang sudah tidak sabar menunggu kepulangan Candra, lalu dia beranjak dari sofa dan merebahkan tubuhnya di atas kasur, dan tak lama kemudian dia sudah tertidur karena sudah menahan kantuknya.
Jangan lupa like, comment dan favorit ya 🤗,
dan terima kasih banyak untuk kalian yang sudah mendukung dan mensupport author 🙏😘💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Sugianti Bisri
semangat
2020-02-25
0
Tamara ara
sakit banget lh
2020-02-01
0
Susi Sulis
dokter tolong
2020-01-30
0