Kinan segera bersembunyi dibawah meja belajar terdekat, meja milik Frans.
Terdengar langkah demi langkah yang berjalan kearah meja itu. Seseorang yang diyakini adalah Frans duduk di kursi.
Kinan tetap bersembunyi dibawah meja. Dia tidak tahu apa yang dilakukan oleh Frans. Tapi terdengar suara isakan.
"Frans menangis," batin Kinan terkejut.
Pasalnya Frans adalah laki laki yang tangguh. Ia tidak pernah menunjukkan dirinya lemah. Walau dalam situasi apapun Frans tidak pernah menangis. Tapi ada apa hari ini?
Setelah beberapa lama akhirnya Frans keluar.
Kinan juga keluar dari persembunyiannya. Ia menatap keatas meja Frans.
Ada sebuah kertas dengan banyak tulisan diatasnya. Karena penasaran, Kinan membaca kertas itu.
Sudah hampir empat bulan sejak dia pergi. Empat bulan bagaikan empat abad tanpanya. Dia pergi meninggalkan kami tanpa memikirkan, bagaimana nasib kedua sahabatnya jika dia pergi?
Sekarang hanya Devina satu satunya teman yang kupu nya. Tapi, sekarang aku merasa dia seperti menjaga jarak dariku. Dia juga sedang dekat dengan seorang pria yang dulunya adalah orang yang paling dia benci. Tapi entah apa penyebabnya mereka bisa sedekat itu.
Devina sekarang sudah berubah. Aku rindu Devina yang dulu, Devina yang kusayangi.
Sekarang aku benar benar sendiri. Valeri meninggalkan kami untuk selama lamanya. Tapi Devina meninggalkan ku secara perlahan lahan.
Ingin rasanya aku menyusul Valeri, agar aku bisa melepaskan beban ini. Tapi jika aku pergi, bagaimana dengan keluargaku? Aku memiliki tanggung jawab menafkahi mereka.
Andai saat ini Valeri masih ada, pasti sekarang aku, Valeri, dan Devina sedang berada di taman bercanda ria.
Aku merindukan segalanya, sangat merindukannya. Bercanda? Satu kata yang paling ku butuhkan. Karena dengan itu aku bahagia.
^^^Frans, 17 November 2020^^^
Saat membaca kertas itu, dada Kinan terasa sesak. Dan tidak terasa kertas itu basah terkena air mata Kinan.
"Apa aku harus mengungkap kan identitas ku," gumam Kinan bertanya pada dirinya sendiri.
"Dan kenapa disaat seperti ini Devina malah menghindari Frans. Apa yang terjadi diantara mereka?" gumam Kinan semakin bingung.
Kinan menghapus air matanya. Lalu menarik nafas panjang berusaha menghilangkan sesak di dadanya.
Setelah merasa tenang, Kinan keluar dari ruangan. Kinan mendudukkan dirinya ditepi ranjang.
Ia memikirkan tentang seseorang yang menjadi alasannya menyembunyikan identitas.
Sebuah panggilan telpon berhasil membuyarkan lamunannya. Setelah melihat nama si pemanggil, Kinan langsung menjawab.
"Halo," sapa Kinan.
...
"Dimana kalian sekarang?" tanya Kinan.
...
"Baiklah aku ke sana sekarang," ucap Kinan lalu mematikan sambungan.
Kinan mengambil tas kecil miliknya lalu turun kebawah.
"Mi, aku pergi bentar ya," bisik Kinan ke telinga Maminya.
"Kamu baru pulang loh. Masak langsung pergi lagi," ucap Mami.
"Ini penting banget, Mi" ucap Kinan.
"Kenapa, nak Kinan?" tanya tamu Mami.
"Tidak ada, Nyonya" jawab Kinan kepada tamu Mami yang tidak lain adalah Mama Desi.
"Ya sudah kamu pergi saja. Tapi ingat gak boleh lama," ucap Mami.
"Ok," balas Kinan.
"Nyonya, saya pergi dulu ya," pamit Kinan yang mendapat anggukan Mama Desi.
Kinan menjalankan mobilnya menyusuri jalan yang padat dengan kendaraan.
30 menit kemudian,
Kinan sudah tiba didepan gedung rumah sakit.
Setelah memarkirkan mobilnya, Kinan menelpon seseorang.
"Saya sudah didepan. Di ruangan mana dia berada?" tanya Kinan.
"Masih di UGD nona," jawab seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Nimelovers ID
siapa sih penasaran
2022-06-28
0
Yiyi Suyilistiani
frans curhatnya bahasa anak SD 🙈🙊
padahal ceritanya menarik lho thor...👍👍 coba perbaiki apanya yaaa 🤔 ahh pokonya dibuat logis deh thor.. biar pooolll👍
2021-10-23
0
Dania
Tak bisa banyak berkomentar
Karyanya menarik
Dan bagus untuk dibaca
Semangat selalu Thor 👍👍
7in1
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
2021-09-27
0