Mencoba mengingat

Dengan tidak bisa melihat wajah wanita itu membuat Kinan menjadi penasaran.

Jiwa ingin tahunya mendorongnya untuk maju dan melihat siapa wanita itu sebenarnya.

Kinan melangkahkan kakinya mendekati seorang wanita yang sedang mencoba menerobos masuk dan satpam yang mencoba menghalangi wanita tersebut.

"Permisi" Ucap Kinan yang berada tepat dibelakang wanita itu.

Wanita itu menatap kebelakang. Pak satpam juga mengalihkan pandangannya kearah Kinan.

Kinan mematung melihat siapa yang ada didepannya.

Potongan potongan memori mulai menari menari di kepalanya. Tapi semua terlihat samar samar.

"Ah," erang Kinan kesakitan.

"Pergi," usir Kinan kuat dengan salah satu tangannya memegang kepalanya berharap rasa sakitnya berkurang.

Tapi, wanita itu tidak pergi sama sekali.

"Aku bilang pergi," teriak Kinan dengan mendorong wanita itu kuat sampai terjatuh.

Lalu Kinan masuk kedalam rumah. Ia berlari, tidak mendengarkan sapaan Mama Desi. Kinan berjalan menuju sebuah ruangan yang sepi di rumah itu, gudang.

"Ah," teriak Kinan kesakitan.

"Sakit," teriaknya lagi sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.

Kinan duduk dengan menenggelamkan kepalanya disela sela lututnya. Ia jongkok disudut ruangan.

Tidak terasa pipinya telah basah dengan air mata yang entah sejak kapan jatuh.

"Siapa aku sebenarnya?" tanya Kinan pada dirinya sendiri.

Didalam memorinya, ada seseorang yang memanggilnya sayang. Tapi tidak tahu siapa karena semuanya terlihat dan terdengar samar.

Kinan memaksakan otaknya untuk mengingat semuanya.

Sebuah mobil yang bergerak oleng, dan sebuah mobil yang lewat berlawanan arah membuat mobil oleng tadi terpaksa membelokkan setirnya sehingga masuk kedalam sebuah jurang.

"Ah," teriak Kinan lalu ia pingsan, tidak sadarkan diri.

***

Kinan mengerjap-ngerjap kan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang ada di ruangan. Dari aroma obat obatan, Kinan tahu sekarang dia ada di rumah sakit.

"Akhirnya kau sadar juga," ucap seseorang yang duduk di samping bangsal Kinan.

"Tuan muda," ucap Kinan.

"Kata dokter, kau harus istirahat full hari ini," ucap Gilang.

"Terima kasih karena membawa saya kesini. Tapi, seharusnya Anda tidak perlu repot repot," ucap Kinan.

"Tidak repot juga," balas Gilang.

"Dokter juga bilang, kalau kau tidak boleh memaksa mengingat semuanya karena hal itu akan membuat kepalamu sakit. Dan lebih parahnya kau bisa kehilangan memori mu secara permanen," jelas Gilang.

"Tapi aku ingin tahu siapa diriku sebenarnya," ucap Kinan dengan sedih.

"Kenapa kau tiba tiba ingin mengingat semuanya?" tanya Gilang.

"Entahlah. Setelah melihat wajahmu rasanya aku sangat kenal. Nyonya pun membuatku merasa pernah bertemu dengannya. Lalu aroma parfum prada candy membuatku sangat familiar. Sekarang, wanita itu membuatku mengingat memori seram walaupun masih samar" jawab Kinan.

"Apa kepalamu sakit jika melihat wajah saya?" tanya Gilang.

"Saat pertama kali sangat sakit, tapi sekarang tidak sesakit kemarin" jawab Kinan.

"Berarti masih sakit?" tanya Gilang.

"Sedikit," jawab Kinan.

Hening sesaat.

"Siapa wanita yang ada didepan rumah tadi?" tanya Kinan.

"Namanya Berlyn, dia adalah seorang model. Dulunya kami adalah sahabat masa kecil. Persahabatan itu putus karena Berlyn tidak menerima Valeri sebagai kekasihku. Sampai sampai Berlyn berani menampar dan menjambak Valeri di hadapan saya," jelas Gilang.

"Berlyn," gumam Kinan.

Namanya tidak asing bagi Kinan. Saat menyebut nama Kinan, potongan memori mulai bermunculan.

"Cari dia," ucap seorang wanita menyuruh beberapa anak buahnya berpencar mencari seseorang.

"Baik bos," ucap semua anak buah itu.

Dipinggir sungai, ada seorang perempuan yang terdampar dengan berbagai luka di sekujur tubuhnya.

Tiba tiba, ada seorang wanita paruh baya yang menghampirinya.

"Nona," ucap wanita itu.

"To-long a-ku Bi, Ber-lyn mau mem-bu-nuh-ku," ucap wanita yang terdampar sebelum tidak sadarkan diri.

"Ahhh" teriak Kinan kesakitan.

"Kinan kau tidak apa apa?" tanya Gilang.

"I-iya, aku tidak apa apa," jawab Kinan berusaha menghilangkan rasa sakitnya.

"Say kan sudah bilang, jangan memaksa untuk mengingat," tegur Gilang.

"Sakitnya cuman sebentar, tapi aku bisa sedikit mengingat. Walau masih terlihat samar," ucap Kinan.

"Apa yang kau ingat?" tanya Gilang.

Pintu ruangan terbuka menampakkan seorang wanita yang menjadi penyebabnya masuk rumah sakit, Berlyn.

"Kenapa kau ada disini?" tanya Gilang dingin setengah membentak.

"Ayolah Gilang, aku ini sahabatmu. Kau tidak perlu bersikap dingin kepadaku hanya karena wanita sialan itu. Lagian wanita itu sudah tiada" ucap Berlyn.

Berlyn berusaha memegang lengan Gilang, tapi langsung ditepis kasar oleh Gilang.

Melihat adegan itu, Kepala Kinan mulai sakit lagi. Pertengkaran semacam itu pernah ia lihat.

"Ah" erang Kinan kesakitan.

"Kinan kau tidak apa apa?" tanya Gilang khawatir.

"Jadi kamu cuekin aku gara gara pembantu ini. Valeri sudah tiada, sekarang pembantu ini gantinya. Tapi aku gak akan biarkan dia merenggut kamu, Gilang," ucap Berlyn yang berusaha menarik tangan Gilang keluar.

Kinan turun dari bangsal, dan berjalan kearah Berlyn.

"Pergi," ucap Kinan menahan kesakitan di kepalanya.

"Siapa lo berani ngusir gue," ucap Berlyn.

Kinan yang entah kenapa sangat marah, langsung mendorong tubuh Berlyn tanpa ampun.

"Pergi dan jangan pernah kembali kehadapan ku lagi," ucap Kinan seraya menutup pintu saat Berlyn sudah ada diluar.

"Ah," teriak Kinan seraya memegang kepalanya.

Gilang menekan tombol yang ada di atas bangsal, lalu menuntun Kinan untuk berbaring di bangsal.

Tidak berapa lama seorang dokter datang dan langsung memeriksa kondisi Kinan.

"Bagaiman kondisinya dok?" tanya Gilang.

"Seperti yang saya katakan tadi, pasien butuh istirahat full dan tidak boleh memaksakan otaknya untuk mengingat semua memori yang hilang," jawab dokter.

"Kapan ingatan saya akan kembali dok?" tanya Kinan.

"Itu tidak bisa diprediksi," jawab dokter.

Raut wajah Kinan berubah sendu.

"Tapi dengan berusaha, maka ingatan itu akan kembali," ucap dokter.

"Bagaimana caranya dok?" tanya Kinan.

"Dengan melihat sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu mu," jawab dokter.

"Tapi dok, benda benda di rumah tidak ada satupun yang bisa membuatku merasakan sesuatu. Melainkan benda benda di rumah Tuan Gilang yang bisa membuatku merasakan sesuatu yang seperti dokter bilang," ucap Kinan.

"Artinya kamu memiliki sebuah hubungan dengan rumah itu," ucap dokter.

***

Sekarang Kinan berada didalam taksi menuju rumah Ibu Sri. Beberapa menit yang lalu, Gilang pergi dengan alasan ada meeting.

Disepanjang perjalanan, Kinan terus memikirkan perkataan dokter. Dan itu membuatnya memutuskan untuk pulang ke rumah.

Mobil taksi sudah berhenti didepan rumah Kinan.

Kinan masuk kedalam rumah dan mendapati Ibunya sedang merajut.

"Ibu," panggil Kinan yang langsung memeluk Ibu Sri.

Kinan menangis di pelukan Ibu Sri, membuat wanita paruh baya itu merasa bingung.

"Ada apa nak?" tanya Ibu Sri cemas.

"Bu, Siapa sebenarnya Kinan?" tanya Kinan seraya mendongakkan kepalanya menatap wajah Ibunya.

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

apa Kinan operasi wajah sehingga tak dapat di kenali oleh keluarga Gilang
tapi dari mana ibu Sri punya uang ya 🤔
ceritanya bagus penuh misteri

2022-11-29

0

Herwy Kurniati

Herwy Kurniati

kalo itu valeri kog ngk ada yg kenal kan cuman 3 bln...

2022-10-24

0

Lusiana

Lusiana

lanjut dulu Thour..

2022-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu
2 Merasa Kenal
3 Sarapan bersama
4 Mencoba mengingat
5 Mengingat segalanya
6 Album
7 Bertemu Mami
8 Berkunjung
9 Rumah sakit
10 Ruangan rahasia
11 Isi hati Frans
12 Koma
13 Sebuah surat
14 Bertemu direktur
15 Pengamen
16 Takdir
17 Percakapan dicafe Rose
18 Percakapan dicafe Rose #2
19 Keracunan
20 Dokter Wiliam
21 Kerumah Dokter Nil
22 Penyelamatan
23 Berusaha meyakinkan
24 Memindahkan pasien
25 Operasi berhasil
26 Toilet Rumah Sakit
27 Kalah sebelum bertarung
28 Berbincang Hal Yang Menyakitkan Hati
29 Mama Diya
30 Hari pernikahan
31 Menuntut balik
32 Kejutan Untuk Bram Dan Terbongkarnya Kebusukan Jodi Nilvam
33 Yes, I Will
34 4 Kali Lipat
35 Kenapa?
36 Saya Adalah Valeri Selen Rahardian
37 Surat
38 Artikel
39 Tiket Bulan Madu
40 Siuman
41 Resign
42 Izin
43 Mantan calon menantu
44 Pulang Ke Tanah Air
45 Masalah pribadi
46 Jangan Sia Siakan
47 Hoek
48 Luka
49 Gilang
50 Tiara
51 Kenapa Dia Tidak Mencariku?
52 6 Bulan Lalu
53 Pantai Siloso
54 Dapat Kerja
55 Berkumpul bersama
56 Mengurus Pernikahan?
57 Pemilik Rumah
58 Maaf
59 Mr Herman
60 Sindiran Atau Pujian
61 Bom waktu
62 Wanita Tak Di Undang
63 Berjanjilah
64 Dor
65 Pesan Terakhir
66 Rencana Valeri
67 Penjelasan #1
68 Penjelasan #2
69 The End
70 Pengunguman
71 Visual
72 Q & A
73 Extra Part
74 Extra part
75 info
76 Pemberitahuan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bertemu
2
Merasa Kenal
3
Sarapan bersama
4
Mencoba mengingat
5
Mengingat segalanya
6
Album
7
Bertemu Mami
8
Berkunjung
9
Rumah sakit
10
Ruangan rahasia
11
Isi hati Frans
12
Koma
13
Sebuah surat
14
Bertemu direktur
15
Pengamen
16
Takdir
17
Percakapan dicafe Rose
18
Percakapan dicafe Rose #2
19
Keracunan
20
Dokter Wiliam
21
Kerumah Dokter Nil
22
Penyelamatan
23
Berusaha meyakinkan
24
Memindahkan pasien
25
Operasi berhasil
26
Toilet Rumah Sakit
27
Kalah sebelum bertarung
28
Berbincang Hal Yang Menyakitkan Hati
29
Mama Diya
30
Hari pernikahan
31
Menuntut balik
32
Kejutan Untuk Bram Dan Terbongkarnya Kebusukan Jodi Nilvam
33
Yes, I Will
34
4 Kali Lipat
35
Kenapa?
36
Saya Adalah Valeri Selen Rahardian
37
Surat
38
Artikel
39
Tiket Bulan Madu
40
Siuman
41
Resign
42
Izin
43
Mantan calon menantu
44
Pulang Ke Tanah Air
45
Masalah pribadi
46
Jangan Sia Siakan
47
Hoek
48
Luka
49
Gilang
50
Tiara
51
Kenapa Dia Tidak Mencariku?
52
6 Bulan Lalu
53
Pantai Siloso
54
Dapat Kerja
55
Berkumpul bersama
56
Mengurus Pernikahan?
57
Pemilik Rumah
58
Maaf
59
Mr Herman
60
Sindiran Atau Pujian
61
Bom waktu
62
Wanita Tak Di Undang
63
Berjanjilah
64
Dor
65
Pesan Terakhir
66
Rencana Valeri
67
Penjelasan #1
68
Penjelasan #2
69
The End
70
Pengunguman
71
Visual
72
Q & A
73
Extra Part
74
Extra part
75
info
76
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!