"Terima kasih, bos" balas Bemo.
"Sekarang kalian boleh keluar," ucap Kinan.
Kinan mendudukkan dirinya di kursi samping bangsal.
"Astaga Om, Om sukses membuat jantungku mau copot" ucap Kinan.
"Kalau aku tidak datang tepat waktu bagaimana?" gerutu Kinan.
"Tempat ini sudah tidak aman bagi Om sekarang. Aku harus bagaimana kalau begitu?" tanya Kinan.
"Om harus sehat, Om harus kuat demi keluarga Om. Jika Om kalah, maka penjahat itu akan berkeliaran sesuka hatinya. Dan dia akan merebut semua harta kekayaan milik keluarga Om. Dan tentunya semua keluarga Om akan menjadi gelandangan. Apa Om mau itu?" tanya Kinan.
"Pastinya tidak kan. Maka dari itu Om harus kuat, Om harus semangat untuk tetap hidup," kembali Kinan berbicara.
Tampak Kinan sekarang sedang sibuk mengotak atik isi ponselnya.
"Baiklah om, sekarang aku harus pergi. Jaga diri Om baik baik," ucap Kinan yang berlalu keluar dari dalam ruangan.
Diluar ruangan.
"Jaga dia baik baik. Besok aku akan kembali kesini," ucap Kinan memberi peringatan.
"Siap bos," balas mereka semua serempak.
Kinan pergi dengan hati yang sedikit lega tapi tetap waspada. Setibanya ia didalam mobil, Kinan langsung melepaskan masker dan juga topinya.
Dia menjalankan mobilnya menuju rumah sakit tempat Ibu Sri berada. Setibanya di sana, ternyata Ibu Sri sudah siuman.
"Ibu, syukurlah Ibu baik baik saja," ucap Kinan.
Ditengah perbincangan mereka, seorang Dokter datang keruang inap Ibu Sri.
"Selamat malam," sapa Dokter.
"Selamat malam Dokter Wiliam," balas Ibu Sri.
"Selamat malam Dokter," balas Kinan.
"Sepertinya keadaan Nona Valeri sudah pulih total," ucap Dokter Wiliam.
"Ma-maksudnya?" tanya Kinan kurang paham, karena Dokter itu memanggilnya Valeri.
Dokter yang dipanggil Wiliam itu tersenyum penuh arti.
"Aku bukan Valeri, namaku Kinan," ucap Kinan.
"Tidak perlu berpura pura didepan Dokter Wiliam, nak. Dia sudah tahu siapa dirimu sebenarnya. Dia adalah orang yang membiayai operasi sekaligus membantu operasi mu," ucap Ibu Sri.
Kinan menatap Dokter Wiliam.
"Terima kasih karena telah menyelamatkan nyawaku," ucap Kinan tulus.
"Itu sudah kewajiban ku, Valeria. Kamu adalah tunangan sahabatku, dan sudah menjadi kewajiban ku untuk melindungi kebahagian temanku itu. Kebahagiannya hanya ada pada satu orang gadis, yaitu kamu," ucap Dokter Wiliam.
Dokter Wiliam pamit undur diri.
"Ibu, ini sudah malam. Sebaiknya Ibu istirahat," ucap Kinan seraya menyelimuti tubuh Ibunya.
Setelah yakin Ibu Sri tidur, Kinan pergi keluar dari kamar Ibu Sri. Kinan melangkahkan kakinya keruangan direktur yaitu ruangan Dokter Wiliam.
Kinan mengetuk pintu, dan setelah diberi izin masuk, barulah Kinan masuk.
"Selamat malam dokter Wiliam," sapa Valeri.
"Selamat malam Valeria, apa kamu membutuhkan sesuatu?" tanya Dokter Wiliam.
"Aku tidak membutuhkan apa apa, Wiliam. Aku hanya ingin bertanya sesuatu," jawab Valeri.
"Apa itu?" tanya Wiliam.
"Apakah wajahku bisa kembali seperti sedia kala?" tanya Valeri.
Wiliam menghentikan jarinya yang sedang menulis. Ia menatap Valeri lekat.
"Wajahmu dioperasi 4 bulan yang lalu. Jika melakukan operasi sekarang, itu akan mengakibatkan wajahmu menjadi rusak," jawab Wiliam.
"Aku tahu hal itu. Tapi apa wajahku bisa kembali?" tanya Valeri.
"Bisa. Tapi tidak untuk sekarang," jawab Wiliam.
"Aku memang tidak ingin mengubah wajahku sekarang," ucap Valeri.
"Kenapa?" tanya Wiliam.
"Apa kau tahu, kenapa aku bisa kecelakaan?" tanya Valeri.
Wiliam menggeleng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Humairah
wajahnya sudah berubah, kok bisa jd kembali ke wajah asal
2022-07-01
0
Nimelovers ID
semoga bisa terbuka semua tabir rahasianya
2022-06-28
0
Ika Sartika
ok
2021-09-19
0