Berkunjung

"Thanks Mi. Dan satu lagi. Valeri mau Mami baikan sama keluarga Gilang. Karena keluarga mereka bukan penyebab segalanya. Mereka tidak salah, jadi jangan hukum mereka dengan memutuskan persahabatan Mami. Mami tau, Mama Desi menyiapkan album yang cantik untuk Valeri. Mama Desi sangat baik. Valeri mohon, jangan putuskan hubungan antara dua keluarga ini," mohon Valeri dengan pipi yang sudah basah.

"Valeri," panggil Mami.

"Jangan menangis," pinta Mami.

"Mami gak tahan lihat kamu nangis," ucap Mami seraya menghapus air mata Valeri.

"Valeri gak mau jadi penyebab hubungan kalian rusak," ujar Valeri.

"Baiklah, Mami dan Papi akan baikan dengan mereka. Besok kami akan berkunjung ke rumah mereka," ucap Mami.

"Terima kasih, Mam," ucap Valeri seraya memeluk erat tubuh Maminya.

"Mami ingat jangan cerita soal Valeri kepada siapapun," ujar Kinan.

"Valeri pergi sekarang Mi, bye," Ucap Valeri yang berlalu pergi meninggalkan Mami dengan raut wajah bahagia.

Kinan kembali kedalam mobil Sepia yang terparkir diluar gerbang.

"Bagaimana, kak?" tanya Sepia dengan perasaaan dag dig dug.

"Lihat saja besok," jawab Kinan yang terlihat santai.

"Kalau menunggu besok, akan lama, kak," ucap Sepia tidak sabaran.

"Anggap saja itu akan menjadi kejutan dariku," ucap Kinan.

"Kak Kinan nyebelin deh," balas Sepia.

"Kalau kakak gak mau kasih tahu aku, kakak saja yang nyetir," ucap Sepia ngambek.

Kinan turun dari mobil, lalu berjalan ke pintu tempat Sepia berada.

"Ya sudah, kamu turun. Biar aku yang nyetir," ucap Kinan menyuruh Sepia turun.

"Aku hanya bercanda, kak. Kakak kan gak bisa nyetir, nanti kita malah tabrakan lagi , ucap Sepia.

"Percaya sama kakak," ucap Kinan.

"Udah turun, biar aku yang nyetir," ucap Kinan lagi.

Setelah perdebatan yang cukup lama. Akhirnya Sepia mengalah.

Dua puluh menit kemudian, Kinan dan Sepia sudah sampai di rumah Gilang dengan selamat.

"Aku baru tau kalau kakak pandai nyetir," ucap Sepia saat mereka sudah keluar dari mobil.

Kinan hanya tersenyum.

"Ayo masuk," ajak Kinan yang mendapat anggukan dari Sepia.

Tiba diruang keluarga, Mama Desi dan Gilang sedang duduk manis.

"Mama," ucap Sepia yang berhambur ke pelukan Mama Desi.

"Gimana?" tanya Mama Desi.

Sepia mengangkat kedua bahunya tanda ia tidak tahu.

"Sepia tadi hanya di mobil," ucap Sepia.

"Kak Kinan masuk sendirian," ucapnya lagi.

"Kinan," panggil Mama Desi yang menghentikan langkah Kinan menuju kamar.

"Iya nyonya," ucap Kinan.

"Sini duduk," ucap Mama Desi menepuk sofa disampingnya.

Kinan berpikir sebentar, sampai akhirnya ia mengangguk.

"Ada apa Nyonya?" tanya Kinan.

"Apa yang terjadi di rumah Rahardian?" tanya Mama Desi.

"Apa? Rumah Rahardian? Siapa yang ke sana?" Tanya Gilang yang memang tidak tau Kinan dan Sepia pergi ke rumah Valeri.

"Saya," jawab Kinan.

"Untuk apa ke sana? Mereka pasti marah?" tanya Gilang.

"Mereka tidak marah. Tidak mengusirku juga," jawab Kinan.

"Lalu apa yang terjadi?" tanya Gilang.

"Tidak terjadi hal spesial. Hanya berbincang hal yang biasa saha" jawab Kinan.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Gilang.

"Lihat saja besok," jawab Kinan.

"Ih kak Kinan jawabannya itu mulu deh," ucap Sepia yang memang tidak sabaran menunggu hari esok.

"Itu kejutan Pia," ucap Kinan.

"Kalau sudah selesai, saya pamit Tuan, Nyonya, dan Nona," ucap Kinan pamit.

Kinan pergi kedalam kamar yang sudah disediakan untuk pembantu.

***

Keesokan harinya,

Siang hari, Kinan sedang bersantai dibelakang rumah. Keluarga Gilang baru saja selesai makan. Dan untuk saat ini Kinan tidak mempunyai pekerjaan. Jadi ia menghabiskan waktunya dibelakang rumah yang terdapat sebuah bangku panjang.

Dari dalam rumah, terdengar suara yang sangat berisik.

"Mungkin Papi dan Mami sudah datang," gumam Kinan.

Tanpa berpikir panjang, Kinan langsung masuk kedalam rumah.

Dan memang betul yang Kinan gumam kan. Bahwa tuan dan nyonya Rahardian sudah datang.

Saat mata Kinan dan Mami bertemu, Mami hampir saja keceplosan memanggil namanya.

"Va-" ucap Mami terhenti karena melihat Kinan yang meletakkan jari telunjuknya didepan bibir pertanda untuk tidak melanjutkan katanya.

"Selamat siang Tuan, Nyonya," ucap Kinan membungkuk hormat.

"Selamat siang," balas Mami.

"Ayo jeng duduk dulu," ucap Mama Desi mempersilahkan tamunya duduk.

"Iya jeng," balas Mami.

Semua orang duduk diruang tamu kecuali Kinan.

Kinan berlalu ingin pergi, tapi terhenti karena panggilan Mami.

"Kinan, kamu mau kemana?" tanya Mami.

"Kebelakang Nyonya," jawab Kinan.

"Sini duduk bareng kami," ajak Mami.

"Tapi-" Kinan melirik kearah Mama Desi yang mengangguk.

"Baiklah," balas Kinan.

"Sini duduk di samping Mami," ucap Mami keceplosan.

Semua orang menatap Mami heran.

"Ma-maksudku, duduk dekatku," ucap Mami meralat kata katanya.

Kinan duduk di samping Mami.

Dua keluarga itu mengobrol dengan banyak topik. Mulai dari bisnis, kehidupan sehari hari, dan masih banyak lainnya. Sampai akhirnya Sepia tidak sengaja menyinggung soal pernikahan Gilang dan Valeri.

Semua orang terdiam sibuk dengan pikiran masing masing.

"Ma-maaf, aku cuman asal bicara saja," sesal Sepia.

"Sudahlah tidak apa apa," balas Mami.

"Kinan, boleh ikut Tante sebentar?" tanya Mami.

"Kemana Nyonya?" tanya Kinan balik.

Mami hanya tersenyum.

Kinan mengangguk.

"Permisi ya jeng," ucap Mami.

Mami berjalan kearah sebuah ruangan privat.

Didalam ruangan

"Nak, apa kamu tidak mau mengatakan siapa dirimu sebenarnya kepada mereka?" tanya Mami.

"Bukan gak mau Mi. Tapi waktunya belum tepat. Jika Valeri beri tau sekarang, maka orang yang mencoba bunuh Valeri akan melakukannya lagi. Bisa bisa Valeri gak selamat. Dan itu sama saja Valeri memberi kebahagian untuk mereka sesaat. Valeri akan mengatakan segalanya saat waktunya tiba," Jawab Valeri.

"Kamu benar," ucap Mami.

"Tapi apa kamu gak khawatir kalau kalau nanti Gilang punya kekasih baru?" tanya Mami.

"Valeri gak berpikir kesitu, Mi," jawab Valeri.

"Kamu harus pikirkan itu, nak," ucap Mami.

"Mami gak mau kamu menyesal dikemudian hari," ucap Mami.

"Iya Mi," balas Valeri.

"Mami pengen, kamu segera membuka kedok si pelaku. Mami akan memberikanmu beberapa orang untuk membantu," ucap Mami.

"Thanks Mi," balas Valeri seraya memeluk tubuh Maminya.

"Mami the best," ucap Valeri disela pelukannya.

"Anak Mami ada ada aja," ucap Mami.

"Mi," panggil Valeri seraya melepaskan pelukannya.

"Ya" balas Mami.

"Kalau suatu saat nanti Kinan pergi jauh. Mami jangan larut dalam kesedihan ya," pinta Kinan.

"Jangan ngaco sayang. Mami gak akan kuat kehilangan kamu. Mami bisa mati," ucap Mami.

"Itu seandainya, Mi," ucap Kinan tersenyum.

"Tapi tetap saja, Mami tidak suka kamu ngomong begitu," tegur Mami kesal.

"Iya iya Mamiku sayang. Putrimu ini janji gak akan bilang begituan lagi," janji Kinan.

Terpopuler

Comments

Lusiana

Lusiana

Yaa..klo baca sambil nyimak pasti tahu jelas..kenapa Kinan bisa nyetir mobil..kan memang dia itu Valeri..yang di tolong oleh mantan art nya Galang..wajahnya rusak..kemudian di operasi plastik.
bgtu kann..😄

2022-10-24

0

Humairah

Humairah

bukan pembantu sembarangan, bisa nyetir

2022-06-29

0

Nimelovers ID

Nimelovers ID

sukses deh buat kak valeri

2022-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu
2 Merasa Kenal
3 Sarapan bersama
4 Mencoba mengingat
5 Mengingat segalanya
6 Album
7 Bertemu Mami
8 Berkunjung
9 Rumah sakit
10 Ruangan rahasia
11 Isi hati Frans
12 Koma
13 Sebuah surat
14 Bertemu direktur
15 Pengamen
16 Takdir
17 Percakapan dicafe Rose
18 Percakapan dicafe Rose #2
19 Keracunan
20 Dokter Wiliam
21 Kerumah Dokter Nil
22 Penyelamatan
23 Berusaha meyakinkan
24 Memindahkan pasien
25 Operasi berhasil
26 Toilet Rumah Sakit
27 Kalah sebelum bertarung
28 Berbincang Hal Yang Menyakitkan Hati
29 Mama Diya
30 Hari pernikahan
31 Menuntut balik
32 Kejutan Untuk Bram Dan Terbongkarnya Kebusukan Jodi Nilvam
33 Yes, I Will
34 4 Kali Lipat
35 Kenapa?
36 Saya Adalah Valeri Selen Rahardian
37 Surat
38 Artikel
39 Tiket Bulan Madu
40 Siuman
41 Resign
42 Izin
43 Mantan calon menantu
44 Pulang Ke Tanah Air
45 Masalah pribadi
46 Jangan Sia Siakan
47 Hoek
48 Luka
49 Gilang
50 Tiara
51 Kenapa Dia Tidak Mencariku?
52 6 Bulan Lalu
53 Pantai Siloso
54 Dapat Kerja
55 Berkumpul bersama
56 Mengurus Pernikahan?
57 Pemilik Rumah
58 Maaf
59 Mr Herman
60 Sindiran Atau Pujian
61 Bom waktu
62 Wanita Tak Di Undang
63 Berjanjilah
64 Dor
65 Pesan Terakhir
66 Rencana Valeri
67 Penjelasan #1
68 Penjelasan #2
69 The End
70 Pengunguman
71 Visual
72 Q & A
73 Extra Part
74 Extra part
75 info
76 Pemberitahuan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bertemu
2
Merasa Kenal
3
Sarapan bersama
4
Mencoba mengingat
5
Mengingat segalanya
6
Album
7
Bertemu Mami
8
Berkunjung
9
Rumah sakit
10
Ruangan rahasia
11
Isi hati Frans
12
Koma
13
Sebuah surat
14
Bertemu direktur
15
Pengamen
16
Takdir
17
Percakapan dicafe Rose
18
Percakapan dicafe Rose #2
19
Keracunan
20
Dokter Wiliam
21
Kerumah Dokter Nil
22
Penyelamatan
23
Berusaha meyakinkan
24
Memindahkan pasien
25
Operasi berhasil
26
Toilet Rumah Sakit
27
Kalah sebelum bertarung
28
Berbincang Hal Yang Menyakitkan Hati
29
Mama Diya
30
Hari pernikahan
31
Menuntut balik
32
Kejutan Untuk Bram Dan Terbongkarnya Kebusukan Jodi Nilvam
33
Yes, I Will
34
4 Kali Lipat
35
Kenapa?
36
Saya Adalah Valeri Selen Rahardian
37
Surat
38
Artikel
39
Tiket Bulan Madu
40
Siuman
41
Resign
42
Izin
43
Mantan calon menantu
44
Pulang Ke Tanah Air
45
Masalah pribadi
46
Jangan Sia Siakan
47
Hoek
48
Luka
49
Gilang
50
Tiara
51
Kenapa Dia Tidak Mencariku?
52
6 Bulan Lalu
53
Pantai Siloso
54
Dapat Kerja
55
Berkumpul bersama
56
Mengurus Pernikahan?
57
Pemilik Rumah
58
Maaf
59
Mr Herman
60
Sindiran Atau Pujian
61
Bom waktu
62
Wanita Tak Di Undang
63
Berjanjilah
64
Dor
65
Pesan Terakhir
66
Rencana Valeri
67
Penjelasan #1
68
Penjelasan #2
69
The End
70
Pengunguman
71
Visual
72
Q & A
73
Extra Part
74
Extra part
75
info
76
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!